Taruhan [END]

33. Feeling

"Hanya orang lemah yang menjadikan gadisnya sebagai Taruhan."

>Raden<

***

Warning!
15+
Lebih sensitif dan sadis!
Terdapat adegan kekerasan dan tidak untuk ditiru!

.
.
Selama perjalanan, Raden terus memikirkan gadis Taruhan itu. Raden ingin menyelamatkan gadis itu, tapi apa urusannya? Tidak ada sama sekali, bahkan dia juga tidak mengenal siapa gadis itu.

Lalu kenapa dia terus memikirkan seakan memiliki ikatan dengan gadis tersebut.

Apa sebelumnya dia pernah kenal? Tidak. Raden yakin ini pertama kali dia melihat gadis itu.

Dia hanya melihat punggung dan rambutnya saja tidak untuk wajah, bahkan wajah gadis itu dia belum tahu seperti apa. Tapi, hatinya tidak.

Pasti ada yang tidak beres dengan hatinya sekarang, sudah tentu dia belum mengenalnya tapi ingin menolongnya, memangnya siapa dia? Pahlawan kesiangan? Ini sudah malam tidak ada pahlawan kesiangan.

Sebenarnya siapa gadis itu? Kenapa Raden selalu memikirkannya? Apa hubungannya? Hatinya terus bangkit untuk menolong.

Raden tidak bisa menahan keinginan hati untuk menolong gadis itu. Dia yakin akan keputusannya.

Untuk khasus kali ini adalah pribadi dari dirinya sendiri untuk mengobati luka hati yang terus mengatakan untuk menolong gadis itu, dia yakin kalau gadis itu tidak mengerti apa apa akan Taruhan yang disepakati oleh Aldi dan Rio.

Gadis itu adalah korban.

Sangat tidak mungkin gadis itu menyerahkan dirinya sebagai Taruhan. Aldi yang menjadikan gadis itu sebagai Taruhan dengan sebuah motor.

Raden turun menuju garasi, mengendari motor menuju gadis itu berada.

.
.
Bace camp Gang Fhere...

Raden mengintai dari jauh, dia berfikir bagaimana menolong gadis itu.

"Lo siapa?"

"Mau kemana lo?!"

Raden terkejut, dia menoleh santai menutupi terlejutannya.

"Ups! Ketahuan." Raden menatap remeh.

Raden curiga melihat salah satu dari mereka pergi dari sana mungkin untuk memberi tahu yang lain. Gawat, dia bisa menjadi sasaran empuk. Tapi, justru kesempatan untuk masuk tanpa ragu-ragu.

"Kurang ajar!"

Bugh!

Dia menyerang Raden, keahliannya mampu diatasi dengan mudah.

Raden memasuki perkarangan. Dua orang muncul langsung tumbang hanya dengan satu pukulan, dasar lemah. Akibat orang yang lari tadi penjagaan disekitar Bace camp diperketat. Sial, itu mempersulit Raden untuk mesuk.

Dia tidak menyerah, Raden kembali maju dengan diam-diam menghindari musuh agar tidak mengeluarkan banyak tenaga. Raden yakin didalam masih ada orang yang mengharuskan mereka berkelahi demi seorang gadis yang belum dia kenali.

Hanya gadis itu Raden senekat ini, jika gadis itu tidak tahu terimakasih awas saja nanti. Dia sampai seperti hanya karena dia, Raden tidak mau tahu gadis itu harus menuruti apa yang dia minta.

Satu orang yang lewat berhasil dia lewati dengan melompat dinding dan berjalan diatasnya.