Selang satu minggu, dunia maya dan hiburan dihebohkan dengan berita tersebarnya foto Ajun bersama “perempuan barunya”. Banyak spekulasi bermunculan, pro maupun kontra walau mayoritas suara kontra. Menyayangkan sikap tak patut seorang pembalap muda kebanggan Indonesia sekaligus bagian dari keluarga ningrat nan kaya raya.
Akibatnya, pihak promotor dan manajemen Ajun mengalami kerepotan menghadapi orang-orang media yang terus mendesak penjelasan foto tersebut. Seperti biasa, Ajun kabur ke tempat teman-temannya, kali ini giliran apartemen Libra. Tempat paling rawan sebenarnya. Sebab tempat teman-temannya yang lain tidak bisa dipinjam.
Brian menolak ditumpangi karena ada pacarnya, lagi temu kangen. Jae tidak usah ditanyakan. Lagi baik-baik saja lelaki awal tiga puluhan itu tidak sudi ada lelaki lain menginap di rumahnya, apalagi sekarang. Yang tersisa hanya Libra seorang.
“Gue ingetin sekali lagi ya, Jun. Jangan macem-macem.”
“Denger kok, Bang Ibel. Gak perlu diulang mulu, panas kuping gue.”
“Lo itu tipikal orang yang harus dikasih tau ribuan kali dulu baru mau denger terus ditaati. Kalo cuma sekali-dua kali-tiga kali mah masuk kuping kiri ke luar kuping kiri juga alias ra mashok, Pak Eko!”
“Kapan sih gue gak dengerin? Apa yang lo suruh selalu gue lakuin kok!”
“Oh, begitu.” Sebuah surat kabar dari salah satu perusahaan hiburan terpampang ke hadapan wajah Ajun. Fotonya dan Soja menghiasi halaman depan. Gede banget, mengalahkan foto calon dewan lagi promosi diri. “TERUS INI APA YA, GAN?? IKLAN JAMU KUAT!?”
“Itu gak sengaja kefoto, Bang! Suwer tekewer-kewer gue gak ada apa-apa sama itu cewek! Tau namanya aja enggak!”
“Lo boleh aja jawab atau beralasan gak kenal, tapi media mana mau dengerin? Apa yang ada di jepretan akun Lambe Curah dan leaked video di medsos buktinya!”
Ajun yakin, dulunya Libra ini bapak atau kakaknya. Karena sangat otoriter dan tegas jika mengomeli Ajun. Tidak ada santun atau kelembutan sama sekali. Padahal teknisnya, Ajun adalah atasan dan Libra adalah bawahan.
“Iya, duh. Udah sana gih lo pergi! Ngapain masih di sini terus? Cewek kalo kelamaan nunggu nanti bisa ditinggal lo.”
Ibarat kata pepatah tidak akan ada asap kalau tidak ada api, maka tidak akan ada murka kalau tidak ada kengeyelan Ajun.
“Untung aja udah kaya adek gue lo.”
“Gue padahal gak pernah minat jadi adek lo.”
“WOY BELE—Eh, halo, Yang!”
Kan. Tampang dan kelakuan boleh saja serupa pimpinan kader, bamun jika berurusan sama sang kekasih sudah pasti berubah jadi kucing rumahan. Kalem, manis, dan manja.
“Iyaaa, ini aku udah di parkiran Sayaang.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia-Rahasia | Ryujin - Dowoon ✔
Romance❝Kok bisa-bisanya gue dapet genre hidup kaya gini sih, ya Tuhan ....❞ Was : #1 on Hallo Author #1 on Dowoon #1 on Lino #1 on Lee Know #1 on Orific #1 on Day6 #1 on Shin Ryujin #4 on yoondowoon #8 on Bahasa #11 on Ryujin Sebuah buku yang dibuat seba...