"Saya adalah seorang pencemburu akut! Jadi jangan salahkan saya jika saya akan selalu protes ketika melihat kamu mendekat atau di dekati oleh orang lain, walaupun orang lain itu adalah anak-anak saya sendiri.."
-Revandio Elbert Galaxy-
***
Ini tenta...
Kalian mau aku double up? Jangan lupa tembusin 1k vote dan 1k komen ya guys!
Yah kalau belum tembus kalian terpaksa nunggu di sabtu depan lagi dong buat baca part selanjutnya hihihi, ga mau kan? Makanya tembusin dulu yang ini wkwk!
Follow instagram dan wattpad author: atap_collection.
happy reading semua!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cinta itu buta dan tuli, maka berhati-hatilah agar kau tak salah arah dan berakhir dengan penyesalan yang tak terhingga."
-ATAP_COLLECTION-
***
Menjadi anak perantauan adalah hal yang paling berat. Apalagi bagi orang-orang yang tidak pernah berpergian seorang diri. Seperti halnya dengan Alexa Eqquina, seorang gadis yang dengan nekat pergi ke kota orang hanya demi berdekatan dengan sang kekasih, David Regardi.
Di Jakarta Alexa hanya hidup sendirian di sebuah rumah kos yang tidak jauh dari fakultas nya berada. "LEXA!" Itu adalah suara dari teman barunya, Randha Sellya.
"Igh..Ran! Jangan teriak-teriak dong, malu tau diliatin orang-orang!"Peringat Alexa pelan layaknya orang berbisik sambil menatap orang-orang yang sedang menatap keduanya dengan tatapan aneh.
Randha hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak terasa gatal. "Maaff.. maaff!"
Alexa hanya bisa menghembuskan napasnya kasar dan menarik Randha untuk menjauh dari keramaian. Kini keduanya berada di sebuah lorong yang sedikit sepi. "Kenapa Ran?" Tanya Alexa setelah melepaskan tangan Randha yang sempat ia tarik.
Randha berdehem sejenak dan mulai menatap Alexa dengan serius. "Lex, gue hari ini nginap di kos lo lagi ya?" Ucap Randha sedikit ragu karena merasa tak enak hati selalu menginap disana. "Beneran deh, kali ini terakhir!
Alexa yang mendengar hal itu pun tersenyum manis, ia mengangguk sambil merangkul pundak Randha yang ada di sebelahnya. "Gapapa kali Ran, santai aja. Lo bisa kok nginap di kos gue kapan aja," tawa Alexa diakhir ucapnya."Tapi jangan minta makan yang aneh-aneh ya! Soalnya akhir bulan nih."
Mendengar candaan itu Randha pun ikut tertawa."Yaiyalah, gue tau diri juga kali, Lex!"
"Yaudah, yuk ke kelas! Vania pasti nungguin kita tuh."
"Yukkk!"
Setelah pembicaraan singkat itu, akhirnya Alexa dan Randha pun berjalan beringingan menuju kelas. Sesekali keduanya saling melempar candaan hingga membuat kedua nya tak henti-hentinya tertawa.
"Semenjak xowok jamet itu nyatain perasaan nya ke Vania, ga pernah lagi tuh dia mau pulang jalan bareng gue. Pasti selalu di jemput."Ucap Randha mengingat kejadian 5 tahun yang lalu.
