S&M 21

331 26 2
                                    

Yukkkk lah vote dan comment kalian dulu😘❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kita berdiri disini adalah untuk saling mengisi kekurangan satu sama lain.

_Dimas Samudra.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"aku masih nggak nyangka kalau kamu setujui perjodohan ini." Ujar Dimas melirik gadis yang berjalan disampingnya masih dengan gaun putih indah yang ia kenakan.

Kedua sudut bibir Naava tertarik keatas. Membentuk lengkungan senyum diwajah cantik gadis itu. Tangannya tertaut dengan laki-laki mengenakan setelan jas hitam disampingnya. "emang kenapa masih nggak nyangka?"

Sebenarnya bukan hanya Dimas yang tidak menyangka perjodohan ini akan benar-benar terjadi. Tapi Naava sendiri juga tidak menyangka kalau ia akan menyetujui ini.

"aku mau bertanya dulu sama kamu."

Kaki mereka berdua berhenti melangkah. Mata mereka menatap satu sama lain.

"apa alasan kamu setujui perjodohan ini?"

"nggak ada lagi alasan bagiku untuk menolak kamu menjadi pendamping hidupku." Ucap Naava menatap mata lelaki yang memandangnya begitu teduh.

"memangnya dulu banyak alasan kamu untuk menolak ku?"

"bukan hanya banyak. Tapi banyaak sekali." Naava menjeda ucapannya sejenak. "aku ingin mengatakan dua hal sama kamu. Tapi aku nggak tau mana dulu yang harus aku ucapkan?"

Dimas mengerutkan dahinya. "hal apa itu?"

"aku bingung harus meminta maaf atau berterima kasih dulu pada kamu. Bahkan sepertinya dua hal itu saja tidaklah cukup untuk aku ucapkan padamu."

"mengingat bagaimana sikapku pada kamu membuat ku merasa tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dirimu. Sedangkan kamu begitu sabar menghadapi semua sikap menyebalkan ku. Dimas aku merasa aku tidaklah pantas untuk kamu yang begitu sempurna."

"kenapa kamu bilang seperti itu?"

"lihatlah dirimu. Kau terlihat begitu sempurna. Sedangkan diriku terlalu banyak kekurangan."

Dimas menangkup wajah Naava didalam telapak tangannya. "aku tidaklah sempurna. Semua orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing."

"tapi apa kelebihan ku? Aku tidak melihatnya."

"kalau kamu terlalu fokus dengan kekuranganmu, maka kamu tidak akan melihat kelebihan dalam dirimu sendiri. Kita berdiri disini untuk melengkapi kekurangan satu sama lain Naava."

Naava berusaha menyelami sorot mata Dimas. mecoba mencari kebohongan dalam mata itu. Tapi tidak ada. Tangannya bergerak meraih tangan Dimas yang memegang pipinya.

"apakah kamu tau."

"apa?"

"tingginya keegoisan bidadari kamu sudah kalah dengan luasnya samudra kesabaran mu."

Dimas tertawa renyah. Tawa itu juga yang memancing Naava untuk tertawa. Tatapan mata Dimas turun pada bibir ranum gadis dihadapannya.

Naava tiba-tiba menyadari perubahan pandangan mata lelaki didepannya berubah sayu. Juga semakin dekatnya wajah Dimas dengan wajahnya.

Perjodohan (S&M) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang