S&M 5

282 22 34
                                        

Naava menidurkan kepalanya beralaskan tangannya di atas meja. Membiarkan Vera menyalin PR Matematikanya.

"Tumben Va, lo PR matematika selesai semuanya?" Heran Vera. Bukan tanpa alasan Vera bertanya, pasalnya Naava biasanya hanya mengerjakannya setengah-setengah.

"Di bantu orang" jawabnya singkat.

"Siapa? Calon suami lo?" Seratus persen benar!

Naava menggumam sebagai jawaban.

"Waaahhhhh!!! Enak Doong. Ah gue jadi pengen juga deh punya calon suami."

Gletak..

Vera mendapat tabokan mentah dari buku LKS Naava. Membuat Vera meringis karenanya.

"Enak enak. Ndasmu!"

"Ya emang kepala gue yang lo tabok!" Sewotnya.

"Lo kalau minat di jodohin tuker tempat aja, lo yang jadi anak nya Papa gue! Lo pikir enak?! Ditekan terus buat setujuin perjodohan KONYOL ini!"

"Ooohhh! Tidak! Terima kasih atas tawaran anda Nyonya Naava Dimas Samudra" ujar Vera dengan gelagat yang terlihat menyebalkan bagi Naava.

"JANGAN PANGGIL GITU!"

"Iya-in" serahnya.

Naava kembali memberutkan wajahnya. Kemarin malam memang Dimas datang ke rumahnya, ingin mengajak Naava jalan. Tapi Naava beralasan kalau dia ada PR matematika, dan dia tidak faham. Eh, malah Dimas menawarkan diri untuk mengajari Naava.

Entah kenapa Dimas selalu bisa menggagalkan semua rencana Naava. Apakah Dimas itu ada kekuatan rahasia? Jadi bisa mengetahui semua rencana Naava.

🕊️🕊️🕊️

Hal yang paling menyebalkan adalah, disaat malam harinya kita ngebut mengerjakan PR yang dateline-nya besok. Tapi ketika besoknya di jam pelajarannya, guru memulangkan murid karena ada rapat.

Ya itu lah yang terjadi dengan kelas Naava, PR matematika selesai, tapi pelajaran tidak jadi dilangsungkan. Sungguh definisi kecewa terbesar.

Jadi Naava sekarang ada di kamar Vera. Mereka berdua berbaring sembari menatap langit-langit kamar.

"Va, lo jadi kasih tau Oji nggak hari itu?"

"Enggak" jawab Naava jujur.

"Yah! Kok enggak sih?!"

"Ya gimana, Ver. Gue gak siap, gue bingung. Gue gak bisa bayangin nanti respon dia"

"Ngapain dipikirin? Lakukan aja."

"Lo sih enak tinggal ngomong!" Naava diam sejenak. "Tapi Dimas udah tau kalau gue punya pacar"

Vera sedikit berjingkat karena pengakuan Naava "WHATTT?! Lo gila?" Naava hanya menatap Vera lalu kembali pada langit-langit kamar "terus gimana respon Dimas?"

Naava diam sejenak. Mengingat respon Dimas hari itu, membuat perasaan bersalah pada pria itu kembali lagi. Tapi tingginya ego Naava mencegahnya untuk meminta maaf. "Dia gak marah" jawabnya jujur.

Vera kembali menjatuhkan tubuhnya di samping Naava. "Susah, Va. Susah emang nih!!"

Naava berdecak kesal dengan posisinya sekarang ini.

Perjodohan (S&M) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang