Curse 1 ~ Seal ~

18K 2.1K 330
                                    

3 minggu yang lalu....

Seorang gadis berusia setidaknya 15 tahun berlari mengejar temannya menuju pegunungan di Miyagi.

"K-Kahooooo, jangan tinggalkan aku doooong!"

"Hahahaha! (Name) lambat ah seperti biasanya!"

Seorang gadis berambut coklat lurus sebahu dengan jepitan bunga melati di poninya tersebut bernama Kohinata Kaho. Ia adalah teman dekat seorang gadis bernama (Full Name), yang memiliki rambut (Hair Length) dan berwarna (Hair Color).

Mereka berdua sudah berteman akrab sejak SD, semua itu berawal ketika Kaho pindah ke daerah Miyagi dari Hokkaido. Ia pindah ke sebuah rumah sederhana bersama paman dan bibinya yang berhati mulia kepada orang lain dan Kaho sendiri.

Tak lama setelah ia pindah, ia memasuki SD Jouin dan menjadi teman terbaikmu sejak saat itu. Saking akrabnya kalian, kalian sudah menganggap sebagai saudara sendiri.

Kini, kau dan Kaho berada di ujung curamnya tebing gunung. Kau menatap tebing yang curam tersebut dengan penuh kengerian, pasalnya kau sangat takut dengan ketinggian.

"Kaho, kita mau ngapain disini? Bukankah kau bilang mau mengajakku ke kuil terbengkalai yang kau maksud?" Tanyamu kepada Kaho dengan raut wajah tidak nyaman karena kau ketakutan kalau kau dan Kaho akan tergelincir dan terjatuh ke dalam jurang.

"Kita memang mau ke kuil itu, kok. Lagipula ini jalan menuju kuil itu, gak ada jalan lain selain curamnya tebing gunung karena ini cuma jalan satu-satunya. Kuil itu terlalu terpencil, (Name), makanya kita gak punya pilihan lain."

Kaho dan kamu melanjutkan perjalanan melewati curamnya tebing menuju kuil terbengkalai tersebut. Berbagai medan sulit kalian lewati dengan penuh ketegangan dan ketakutan, termasuk kau yang terlalu panik karena kau punya ketakutan terhadap ketinggian.

Namun pada akhirnya, rintangan itu kalian lewati dengan selamat atas bantuan dari Kaho. Kaho memang cukup mahir melewati tebing yang curam ini sehingga memudahkan kamu saat perjalanan.

"Itu dia kuilnya!"

Kaho kemudian menunjuk ke arah sebuah kuil yang kayunya sudah mulai melapuk dan tertutup oleh rimbunnya tanaman yang menghiasi terbengkalainya kuil tersebut. Kuil itu kelihatan sudah begitu lama dan desainnya juga terlihat sangat kuno, membuat kamu penasaran dan bertanya-tanya bagaimana bisa sebuah kuil kuno ada di tengah pegunungan Miyagi terlebih di dekat curamnya tebing.

"Jadi... Kuil ini yang kamu maksud, Kaho?" Tanyamu menoleh ke Kaho sambil menunjuk ke kuil tersebut.

"Tentu saja! Kuil ini menarik perhatian buat aku. Aku melihatnya lewat situs blog yang memperlihatkan kuil ini. Karena kebetulan masih daerah kita ya aku iseng aja ngajak kamu kesini dan aku ingin mencari sensasi baru."

Kamu ber-"hee" ria dan kembali memandang kuil yang sudah tua tersebut. Kau merasakan ada aura aneh yang menyelimuti kuil itu, namun entah kenapa temanmu Kaho sama sekali tidak merasakannya. Kaho yang kala itu lagi asyiknya melihat sekitar tiba-tiba saja mendapatkan telepon dari bibinya.

"Ck... Bibi ganggu saja. (Name), aku tak pergi telpon dulu ya! Kau tunggu saja disini!" Panggil Kaho kepadamu.

"Iya, aku tunggu!" Sahutmu kepada Kaho.

Kaho bergegas pergi dan segera menerima telepon tersebut. Kau melanjutkan eksplorasi kuil terbengkalai itu dan berjalan masuk ke depan kuilnya. Kau mengernyitkan dahi ketika kau melihat ada sesaji yang terlihat segar ditaruh di depan pintu kuil tersebut.

'Aneh... Kalo ini memang kuil terbengkalai, kenapa ada sesaji yang masih segar disini? Apa mungkin kuil ini masih sering dikunjungi oleh seseorang?'

Kau berjongkok terlebih dahulu menatap sesaji yang berisikan mochi, daun bambu, serta sebuah kayu tipis beraroma harum yang ditaruh di dalam sebuah kotak tinggi layaknya sesaji pada umumnya di kuil suci. Kau beralih menatap pintu kuil yang sudah mulai termakan usia, lalu kau melihat ada benda aneh seperti jimat tertempel di pintu tersebut.

Tulisan di jimat itu seperti tulisan kuno Jepang, namun entah kenapa kau bisa membacanya. Tertulis di jimat itu adalah 封印 (Fuuin) yang diartikan sebagai "Tersegel".

"Tersegel...? Ada apa dibalik pintu ini? Lagian, di zaman modern kayak gini mana ada hal yang berkaitan dengan mistis." Kau adalah tipikal yang skeptis dengan keberadaan hantu atau hal yang berbau supranatural. Bagimu, hal semacam itu hanyalah mitos dan penuh dengan takhayul.

Karena ketidakpercayaan kamu terhadap supranatural, kau pun dengan iseng merobek kertas jimat itu tanpa ragu-ragu. Seketika, terasa hawa yang berat sesudah kertas jimat itu terlepas. Kau merasakan hawa tersebut dengan perasaan tidak enak, namun kau tepis semua pemikiran kamu dan menggelengkan kepala.

"Kaho lama amat... Apa dia masih telpon ya sama Bibinya?"

Sembari menunggu Kaho, kau kembali menelusuri kuil terbengkalai tersebut dengan penuh hati-hati. Kau berdiri di sebuah tanda aneh seperti tiang dengan bertuliskan....

Disini tempat beristirahat Ryuuseijuen, dilarang mengambil sesaji atau merobek jimat.

Kau mengedipkan mata sekali. Ryuuseijuen? Siapa dia? Sejenis dewa atau siluman kah? Kau tertawa pelan membaca tulisan itu, tentu saja karena kau sama sekali tak mempercayainya.

Akan tetapi... Sebuah tangan meraih dirimu dan mendorongmu jatuh ke dalam jurang yang dalam. Kau terkejut, namun na'as kau tak bisa menyeimbangkan dirimu sehingga kau terjun bebas dari jurang tersebut.

Kejadian selanjutnya, pandangan kamu menjadi gelap.

To be continued

Hayoo, pada penasaran ya? Kira-kira tangan apa itu? Kalo merasa kepo silahkan menyimak kelanjutan ceritanya!

Jujutsu Kaisen ~ 呪縛の隆盛呪怨 ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang