Curse 15 ~ SMK Jujutsu ~

8.1K 1.5K 106
                                        

Kini, kau sedang bersama Yuuji, Nobara, dan Fushiguro dalam perjalanan menuju SMK Jujutsu menggunakan taksi.

Lho, kok taksi? Ya iyalah kan Gojou-sensei belum sampai di Tokyo!

Kau kini duduk diantara Nobara dan Yuuji. Mereka berdua sepertinya masih kesal satu sama lain gegara kejadian sebelumnya. Yang salah siapa coba....

Yuuji baru menyadari bahwa kau membaca sebuah guci berisikan abu di genggaman tanganmu.

(Itu guci besar kenapa baru sadar sekarang astaga?!)

"Naa, (Surname). Guci itu... Abu siapa?" Tanya Yuuji kepada kamu.

"Ah, ini? Ini abu kedua orang tuaku. Mereka... Meninggal karena dibunuh." Kau menjawab pertanyaan Yuuji dengan senyuman.

"E-eh?! B-benarkah? Aku minta maaf sudah menanyakan hal yang menyinggung kepadamu...." Yuuji merasa bersalah karena menanyakan sesuatu yang membuat kamu tidak nyaman.

Kau tertawa pelan menanggapi ucapan Yuuji dan kau menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Daijoubu, ki ni shinaide yo, Itadori-san." (Tidak apa-apa, gak usah dipikirkan, Itadori-san.) Ucapmu kepada Yuuji dengan ramah.

"Pffft, baaaka! Kau bodoh sekali ya, Itadori.~" Nobara menahan tawa sambil tersenyum mengejek ke arah Yuuji. Alhasil Yuuji memasang wajah kesal lagi ke Nobara.

"Uruse yo, Kugisaki! Kau juga sama bodohnya jangan ngejek dong!" Yuuji langsung membalas ejekan dari Nobara.

"Haaaaah?! Kau ngajak ribut lagi ya?!" Daaan, terjadilah pertengkaran lagi di dalam taksi. Sopir taksi yang dari tadi diam jadi pajangan cerita (Kasihan :v /PLAK) cuma bisa sweatdrop karena taksinya jadi ajang gelud anak sekolah. Kau yang duduk diantara mereka sweatdrop juga karena kau menjadi penonton sekaligus korban ajang gelud mereka.

Fushiguro yang dari tadi diam gak berbicara apapun memasang wajah bete. Ia sampai berpikir kenapa ia bisa berteman sama orang bobrok macam Yuuji dan Nobara? Apakah ini karma karena ia gak menyukai ayahnya si Fushiguro Toji?

"Oi, kalo kalian bertengkar di dalam taksi, kalian yang bayar ganti ruginya." Ucap Fushiguro mengancam Yuuji dan Nobara untuk menghentikan ajang gelud mereka.

Seketika, Yuuji dan Nobara langsung berhenti. Ya iyalah, mereka gak mau bayar ganti rugi kalo taksinya sampai rusak. Apalagi mereka juga gak punya uang banyak, penghasilan nyari Roh Kutukan bukan kerjaan seharian juga.

Melihat betapa ajaibnya trio kelas 1 ini, kau sampai kepikiran salah satu komik yang ada anak akhirnya jadi Hokage. Yah, tentu saja ketemu Gojou pun kau malah salah fokus ke tokoh yang mirip sama dia, sama-sama rambut putih dan sama-sama ngeselin.

"Ah, Pak. Kita disini saja turunnya."

Fushiguro lalu menyuruh sopir taksi untuk berhenti di sebuah jalan yang mirip sebuah perkampungan. Kau langsung memasang wajah kebingungan, apakah ini diluar kota Tokyo? Suasananya begitu menyegarkan.

"Apa tidak apa-apa, nak? Kalau turun disini harganya 980 Yen." Sopir taksi menatap Fushiguro dengan keheranan.

"Tidak apa-apa, daerah sekolah kami juga sudah dekat kok. Kita tinggal jalan kaki dari sini." Jawab Fushiguro sopan kepada sopir taksinya.

"Ah gitu ya, hati-hati nak. Disini kadang ada yang aneh-aneh." Sopir taksi mengingatkan kepada Fushiguro dan teman-temannya.

"Gak usah khawatir, Pak. Kita sudah terbiasa di daerah ini." Fushiguro tersenyum tipis sambil mengeluarkan koinnya.

"Ini uangnya, Pak." Ia lalu memberikan uang itu kepada si sopir.

"Oke, nak. Hati-hati ya."

Sopir taksi akhirnya langsung pergi sesudah ia dibayar sama Fushiguro. Yuuji, Nobara, dan kamu juga sudah turun dari taksi, kamu melihat sekeliling perkampungan luar kota Tokyo. Begitu damai, begitu tenang, begitu makmur. Suasana perkampungan pinggiran kota Tokyo ternyata tak kalah indahnya seperti pinggiran kota Sendai di Miyagi.

'Untuk pertama kalinya, aku melihat ada perkampungan seperti ini. Aku kira Tokyo cuma sekedar kota yang sibuk.' Batin kamu mengagumi perkampungan tersebut.

"(Surname), aku bawakan ya kopermu!" Yuuji langsung membawakan koper milikmu.

"Aku juga akan membawakan tas kamu, (Name)-chan." Nobara juga menawarkan membawa tas kamu.

"A-ah, terima kasih sudah merepotkan gini." Kamu merasa tak enak dengan kebaikan hati mereka apalagi kamu juga membawa guci abu jasad orang tua kamu.

"Oi, ayo jalan." Fushiguro dengan wajah datarnya langsung berjalan tanpa memedulikan kedua temannya yang bobrok.

"Jangan jalan duluan, Fushiguro! Seenggaknya bantuin kek!"

Yuuji, Nobara, dan kamu langsung berjalan menuju SMK Jujutsu yang dimaksud. Perjalanan ke sekolah hanya membutuhkan waktu 30 menit karena mereka akan menyeberangi jembatan, sungai, dan jalanan kecil untuk bisa sampai di SMK Jujutsu. Entah kenapa, perjalanan ini sudah seperti berkeliling kampung pinggiran Tokyo dalam kurun waktu 30 menit.

30 menit berjalan, akhirnya mereka sampai di sebuah bangunan tradisional Jepang yang tersembunyi di tengah hutan pinggiran kampung. Bangunan itu begitu megah dan terlihat asri sehingga kamu berdecak kagum dengan gaya arsitekturnya.

Kalian segera memasuki halaman gedung megah tersebut, kau semakin kagum dengan halamannya yang sudah seperti taman kecil. Ada kolam Koi, Pohon Bonsai, sampai Pohon Sakura yang lagi mekar juga sampai ada.

"Waaaaah, inikah SMK Jujutsu? Gedungnya kelihatan berbeda! Gak kayak sekolah asli beneran!" Ucap kamu berbinar-binar dengan arsitektur bangunannya yang sudah seperti kuil tradisional di Jepang, meski fungsinya bukan untuk berdoa.

"Hahaha, selamat datang di SMK Jujutsu, (Surname)! Disini kau akan merasakan suasana yang berbeda dari sekolah pada umumnya, karena sekolah ini didesain hanya untuk mempelajari cara menjadi Penyihir Jujutsu!" Yuuji tersenyum senang karena melihat kamu yang juga senang akan suasana gedungnya.

"Tapi... Kenapa sekolah ini letaknya di pinggiran Tokyo? Sudah gitu akses jalannya cuma bisa lewat jalan kaki. Apa sekolah ini memang hanya diketahui sama Penyihir Jujutsu?" Tanya kamu kepada Yuuji, Nobara, dan Fushiguro.

"Yah begitulah, karena SMK Jujutsu bukan sekolah sembarangan. Desain sekolah ini hanya untuk menutupi luarnya saja sehingga orang-orang tak akan tahu kalau ini adalah sekolah. Tapi disini kau akan betah karena halamannya yang sangat bagus!" Nobara nyengir senang sambil berkacak pinggang.

Kau mengangguk mengerti dengan penjelasan dari Nobara, kau masih melihat sekeliling taman kecil tersebut dengan perasaan yang kagum.

"Jaa, ayo kita ke asrama! Kita taruh dulu barang-barang milik (Surname)!" Ajak Yuuji kepada yang lain.

"Ooooohhh!" Kau dan Nobara bersemangat sehingga kalian bertiga akan segera pergi ke asrama sebelum Fushiguro mencegat kalian.

"Oi, siapa yang suruh ke asrama terlebih dahulu hah? Kita harus ke Kepala Sekolah dulu, bukan malah ke asrama langsung, bodoh!" Ucap Fushiguro sarkas sama kalian.

Nobara dan Yuuji tercengang, mereka lupa kalau untuk memasuki SMK Jujutsu akan diadakan tes lulus atau enggaknya masuk ke sekolah ini. Kau sendiri tidak mengerti, kau hanya mengedipkan mata mendengar ucapan Fushiguro.

Tanpa berpikir panjang, akhirnya mereka mengantarkan kamu ke Ruang Kepala Sekolah. Disinilah pilihan lulus atau tidaknya kamu dipertaruhkan....

To be continued

Jujutsu Kaisen ~ 呪縛の隆盛呪怨 ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang