Curse 11 ~ Temporarily Happiness ~

8.2K 1.6K 190
                                        

Matahari mulai naik ke atas langit. Cahaya matahari yang menyilaukan turut menyinari wajahmu lewat jendela dengan tirai terbuka.

Matamu perlahan mulai terbuka bersamaan dengan silaunya cahaya matahari yang menusuk matamu.

"Ugh...."

Kau terbangun dari pingsan yang berkepanjangan sejak tadi malam, kepalamu merasa sangat sakit setelah apa yang terjadi kemarin malam.

Mengumpulkan energi yang masih setengah di dalam tubuhmu, kau mencoba untuk mengamati ruang disekitar kamu. Ruangan itu terlihat sangat asing, bahkan kau mengira kau ada di rumah orang lain.

"Ini... Dimana?" Gumam kamu sedikit kebingungan.

"Oh, akhirnya kau sadar juga."

Kau terkejut saat mendengar suara seseorang yang tak asing lagi bagimu. Kau pun langsung menoleh dan terlihat Gojou yang sedang mengeringkan rambutnya, memakai handuk di pinggang, badannya yang sixpack masih basah oleh air mandi, dan jangan lupa... Handuk di selingkar lehernya.

Awalnya, kau tidak bereaksi apa-apa dengan kehadiran Gojou yang baru saja mandi. Namun setelah itu... Kau memasang wajah poker face sambil loading.

10 persen....

30 persen....

60 persen....

80 persen....

100 persen!

"GOJOU-SAN, PAKAI BAJUMU! CEPAT, DASAR OM-OM PEDO!"

"OI! JANGAN LEMPARIN AKU BANTAL NAPA! INI MAU PAKE BAJU JUGA!"

Akhirnya, setelah beberapa adegan yang heboh di pagi hari yang tidak tenang ini, Gojou selesai memakai bajunya dan tidak lupa penutup matanya yang selalu ia pakai. Kau menghela napas panjang bagaimana bisa kau bertemu sama orang dewasa yang tingkahnya diluar kata normal.

"ASTAGA! AKU LUPA HARI INI AKU SEKOLAH! AHHHHH, MANA SERAGAM--"

"Gak usah heboh, aku sudah menghubungi pihak sekolah kok."

Kau berhenti heboh dan memandang Gojou yang sedang minum soda kaleng di beranda luar kamar. Kau tertegun saat mendengar bahwa ia sudah menghubungi pihak sekolah.

"Memangnya kau dapat dari mana nomor sekolahnya?"

"Yah, waktu kita di ruang kepala sekolah itu aku menyelipkan kertas kecil nomor telponku kepada Kouchou-sensei. Dengan begitu, aku bisa terhubung dengan dia."

Gojou kemudian duduk di kasur tempat dimana kau tidur.

"Jangan khawatir, kau aman bersamaku sekarang. Semalam Okuri sangat beringas, kalau aku tidak menghitung waktu bisa-bisa aku dipenggal beneran sama dia."

Ia tersenyum kepadamu, membuatmu memandang sejenak wajah Gojou yang... Lumayan tampan. Kau menunduk sejenak sebelum kau memandang beranda kamar yang memperlihatkan sepasang burung gereja terbang dan hinggap di pepohonan.

"Sou ka... Naruhodo."

Melihatmu yang sedang merenung, Gojou seketika memikirkan sesuatu agar dirimu kembali dalam mood yang baik. Sebuah ide cemerlang muncul dalam otaknya dan ia langsung bangkit dari duduknya.

"Hei, (Surname)! Ayo kita jalan-jalan!"

Kau kaget melihat Gojou yang mengajakmu tiba-tiba untuk jalan-jalan. Perasaanmu antara bingung atau sebenarnya mau ikut.

"E-eh?! Memang kita mau kemana memangnya?" Tanyamu kepada Gojou.

"Yah,~ belanja gitu kek. Hitung-hitung aku ingin membeli souvenir kepada murid-murid tersayangku di Tokyo. Mereka akan ngamuk kalau aku tidak membawakan oleh-oleh." Jawab Gojou dengan sikapnya yang sedikit humoris dan berkepala dingin.

"T-tapi bukannya sama atasanmu gak boleh liburan?!"

"Ah, itu mah kalo kamu gak bersamaku. Kalo bersama-sama kan gak masalah, toh kamu juga gak sekolah hari ini."

Kamu berpikir sejenak memikirkan kata Gojou. Apa yang dikatakan Gojou ada benarnya, itulah yang kamu pikirkan. Kamu akhirnya menghela napas sedikit dan memandang Gojou kembali.

"Baiklah, aku akan ikut denganmu. Kita hanya belanja kan?"

Gojou sangat senang mendengar jawaban darimu. Ia pun langsung bergegas ganti baju sampai ada barang yang jatuh, membuatmu berhasil sweatdrop dan mempertanyakan kewarasan dari Gojou.

Tak berselang lama, Gojou akhirnya keluar dengan baju yang lebih modis. Kaos hitam lengan panjang, jean berwarna biru tua dengan ikat pinggang berwarna coklat, memakai jam tangan merek S**ko, serta memakai kacamata hitam untuk menutupi matanya.

"Aku sudah siap!~"

Kau jungkir balik saat melihat penampilan si Gojou, bahkan kau menepuk jidat saat melihat gayanya Gojou.

"Kau kata kita mau kencan apa?!" Serumu kepada Gojou.

"Lha, kan kita mau jalan-jalan. Jadi harus modis dong.~" Gojou tersenyum penuh gaya dan langsung dilempar bantal lagi sama kamu.

"Kau itu malu-maluin deh! Heran aku kenapa kau bisa jadi guru!" Kau memasang raut wajah kesal kepada Gojou.

Gojou tertawa pelan dan ia langsung menatap kamu dengan penuh keramahan.

"Aku tahu. Tapi mana mungkin kau berdiam disini, kau pastinya ingin bersenang-senang juga kan?"

Kamu memandang Gojou dengan sedikit rona merah di pipimu. Kamu menunduk sebelum kamu mengangguk pelan menandakan bahwa kau memang ingin ikut.

"Nah, kalau gitu ayo ganti baju dan kita segera berangkat sekarang."

-----------------------------------------

Suasana jalanan pertokoan di Miyagi begitu ramai oleh lalu lalangnya pejalan kaki. Disini ada banyak sekali jenis toko yang menjual makanan, barang-barang khas Miyagi, bahkan atraksi yang dapat dilihat.

"Huwaaa,~ disini ramai banget ya!~"

Gojou terlihat sangat bersemangat begitu sampai di banyak pertokoan. Kau hanya melirik ke Gojou dengan hanya menghela napas.

"Hei, kau gak mau belanja? Ayo bersenang-senang hari ini! Masih ada 2 hari lagi kau ada di Miyagi."

Gojou langsung bergegas mencari toko souvenir untuk membeli oleh-oleh, kau tersenyum tipis dan mengikuti langkah Gojou kemana dia pergi.

Hari itu, kau menyadari bahwa Gojou ingin memberikan kamu kesenangan sementara untuk melepaskan kamu dari rasa kesedihan.

To be continued

Jujutsu Kaisen ~ 呪縛の隆盛呪怨 ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang