Fushiguro mengecek jam tangan miliknya sambil mengawasi sekitarnya bersama Yuuji dan Nobara. Waktu karnaval tinggal 45 menit lagi, ia menghela napas sejenak sambil bersender di pohon.
"Hahh,~ bosen ya kalau nunggu karnavalnya dimulai." Ujar Yuuji sambil jongkok di jalanan.
"Lebih bosen lagi kalau aku mendengar keributan kau sama Kugisaki." Sahut Fushiguro dengan wajah malas.
"Huh! Siapa juga mau sama dia? Lagian kita aja kurang beruntung, (Surname) milih Inumaki-senpai lagi." Yuuji menghela napas kecewa karena ujung-ujungnya kau malah memilih Inumaki.
"Hmph, haruskah aku peduli soal itu?" Walaupun kenyataannya Fushiguro kelihatan tak peduli, tetapi ia diam-diam sedih juga karena kau tak memilih dia sebagai pasangan.
Fushiguro mulai berpikir, apa yang kau lakukan sekarang bersama Inumaki?
"Tte iu ka, Kugisaki doko?" Tanya Yuuji saat mengetahui kalau Nobara tak kelihatan dari tadi.
"Entah, dia malah menghilang-- Ah...."
Fushiguro dan Yuuji melihat Nobara sedang ribut rupanya. Ia ribut dengan seorang pemuda berambut nyentrik kayak ayam, pemuda itu cukup tinggi hampir sama seperti guru mereka Gojou.
"Kugisaki sialan, ngapain dia ribut sama orang lain?"
"Kurang kerjaan banget sumpah."
Fushiguro dan Yuuji akhirnya menghampiri Nobara dan menyeret gadis itu jauh-jauh dari pemuda tersebut, Fushiguro bahkan meminta maaf kepada sang pemuda itu berkali-kali.
"Kugisaki, kalau ribut liat tempat dong! Malu-maluin orang tahu!" Yuuji memarahi Nobara karena aksinya barusan kepada pemuda itu.
"Habis tuh pria nyebelin! Udah muka kayak garong, rambut alay, suaranya mana mirip lagi kayak Gojou-sensei! Dia bahkan dengan kurang ajar nyentuh bokong aku!" Sahut Nobara dengan penuh emosi.
"Oi, dia udah bilang kalo dia itu gak ada niatan mau nyentuh bokong kau. Itu cuma gak sengaja tau." Fushiguro datang menghampiri setelah ia meminta maaf kepada pemuda tadi.
"Pokoknya dia tetap nyebelin gak mau tau!" Nobara tetap saja masih emosi.
Di sisi lain, Maki dan Panda masih berjalan di tengah keramaian jalanan Nerima. Maki dan Panda melihat-lihat sekitar untuk memastikan tak ada yang mencurigakan, hal ini dikarenakan jalanan Nerima cukup rawan menjadi sarangnya Roh Kutukan yang terbagi dimana-mana.
"Oi, kau melihat sesuatu?" Tanya Maki kepada Panda.
"Tidak, dari tadi aku lihat sekitar keberadaan Roh Kutukan itu tak ada sama sekali. Aneh... Apa mereka bersembunyi di suatu tempat?" Panda kelihatan terheran-heran.
"Kita lanjut mengawasi sekitar, aku yakin Roh Kutukan itu ada disini, aku bisa merasakannya." Usul Maki.
"Baiklah, Maki!~" Panda bersikap hormat kepada Maki.
"Ah! Okaa-san, ada Panda!"
Saat Maki dan Panda berjalan, mereka sadar ada anak kecil menunjuk ke arah Panda dengan wajah berbinar-binar.
"Kau ini mengada-ada, nak. Disitu gak ada apa-apa. Ayo kita pergi!" Namun ibu anak itu kelihatan tidak melihat Panda sama sekali dan justru membawa sang anak untuk pergi.
"Eeeeehhhh? Aku ingin sama Panda ituuuuu!" Sang anak meminta kepada sang ibu untuk menghampiri Panda.
Panda dan Maki yang melihat kejadian tersebut hanya bisa terdiam sebelum Maki berbicara duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen ~ 呪縛の隆盛呪怨 ~
FanficTragedi yang menimpa dirimu mengubah nasibmu untuk selamanya. Terikat oleh kontrak kutukan wanita misterius yang menyebut dirinya Ryuuseijuen, kau mengalami berbagai hal supranatural dan perjalananmu sebagai Penyihir Jujutsu dimulai! Disclaimer © Ju...
