20 April 20xx, jam 13.20 siang
Mari kita mulai dari situasi (Name) dan Yuuji saat ini. Kedua remaja yang sama-sama berusia 15 tahun tersebut kini sedang menghadapi Mahito yang sudah menyerang Yuuji terlebih dahulu. Keadaan yang begitu menegangkan terjadi diantara ketiga orang tersebut.
"Apa yang kalian tunggu? Kalian mau ngalahin aku kan? Ayo, aku menunggu dengan setia lho.~"
(Name) yang sebenarnya ingin menyerang Mahito merasa ragu-ragu karena jika ia menyerang tanpa rencana bisa-bisa ia akan dihabisi duluan oleh Mahito. Sembari memegang pemukul di tangannya, ia berancang-ancang akan menyerang Mahito ketika Mahito tiba-tiba saja memberitahu (Name) perihal orang tuanya....
"Sou ieba, orang tua kamu sudah meninggal dibunuh ya? Aku merasa kasihan.~"
"!!!???"
(Name) sontak syok mendengar ucapan dari Mahito, pupil matanya mengecil menandakan bahwa gadis itu sangat syok dan kembali merasakan trauma.
"Sayang sekali... Pembunuhnya masih belum ketangkap sampai sekarang.~ Kau sepertinya merasa kehilangan sekali ya,~ tapi entah kenapa aku turut bahagia jika orang tuamu tidak ada... Toh mereka juga bakal jadi pengganggu. Fufufu...."
Mahito menyeringai jahat sambil mengejek orang tua (Name) yang sudah meninggal akibat dibunuh sebelum keberangkatan (Name) ke Tokyo. Dada (Name) seketika merasa sesak namun ia juga menahan amarah dan kebencian atas apa yang diucapkan Mahito perihal orang tuanya.
Ia gigit bibir bawahnya dengan keras sampai sedikit berdarah, tangannya yang memegang pemukul bergetar untuk tidak kebablasan menyerang Mahito... Walau ia sudah mencobanya.
"Kau tahu? Orang tua kamu itu gak sekedar lebih dari sampah. Manusia rendahan macam mereka memang harus disingkirkan bukan?~ Tapi untuk kau dan wadah Sukuna, sepertinya itu pengecua--"
TRANG!
Mahito yang belum selesai berbicara nyaris saja terkena serangan di wajah oleh (Name) yang kini memasang wajah mengerikan dengan mata yang tajam dan nyaris menjadi merah.
"JaNgan haraP bIsa meREmehkaN orAnG Tuaku, maKHluk renDahan...."
Kondisi (Name) begitu komplikasi di situasi ini, gadis itu dalam keadaan antara dirasuki oleh Okuri atau menjadi dirinya sendiri. Mahito yang melihat keadaan (Name) sontak menyeringai senang.
"Bagus... Lanjutkan! Lanjutkan sampai kau bertukar tempat dengan Okuri! Dengan begitu tinggal Sukuna yang akan aku ubah! Hahahahahahaha!"
(Name) terkejut, matanya kembali menjadi normal. Namun... Gadis itu bisa mendengar suara bisikan dari Okuri yang ada di kepalanya. Wanita berambut putih itu seolah ingin merasuki pikirannya.
"Lakukanlah, manusia rendahan... Ayo buat dirimu semakin dendam dengan dirimu sendiri! Dengan begitu aku bisa bertukar tempat denganmu! Ahahahahahahahaha!"
(Name) menggeretakkan giginya sendiri, ia akhirnya menghentikan serangannya dan menjauhi dari Mahito.
"Are?~ Kok malah gak mau? Padahal ada kesempatan lho biar aku bisa berinteraksi sama Okuri.~" Mahito pura-pura memasang wajah kecewa karena (Name) malah menjauhi dirinya supaya dia tidak memasuki tahap bertukar tubuh dengan Okuri.
(Name) menatap Mahito penuh waspada, jika ia terkena jebakan di dalamnya bisa-bisa (Name) akan berakhir mengenaskan. (Name) sebenarnya tidak ingin bertukar tempat dengan Okuri, apalagi saat ini walaupun dia memiliki dendam pribadi namun (Name) tidak bisa mendalamkan dendamnya tersebut karena bisa-bisa Okuri akan menguasai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen ~ 呪縛の隆盛呪怨 ~
FanficTragedi yang menimpa dirimu mengubah nasibmu untuk selamanya. Terikat oleh kontrak kutukan wanita misterius yang menyebut dirinya Ryuuseijuen, kau mengalami berbagai hal supranatural dan perjalananmu sebagai Penyihir Jujutsu dimulai! Disclaimer © Ju...