3 hari kemudian....
Kamu akhirnya pulih dari lukamu dan kamu bisa bersekolah kembali di SMA Jouin. Di sekolah, kau diperbincangkan bahwa kau selamat dari insiden terjatuhnya kamu dari jurang tersebut. Tentu saja, ini menjadi perbincangan hangat di sekolahmu.
"(NAMEEEEEEEE)!"
"Eh?!"
Saat kamu sampai di kelas, kau disambut dengan cara yang sangat tidak elit. Bagaimana tidak? Teman kamu yang bernama Fukuhara Minori dengan cepatnya menerjang dirimu hingga kamu nyaris terjatuh.
"M-Minori!"
"Huweeeeee! Aku kira kau bakalan mati, (Name)! Aku sempat panik banget lho waktu mendengar kabar kamu terjatuh dari jurang!" Minori menangis termehek-mehek sambil memeluk kamu dengan erat.
"A-ahaha...." Kau tertawa canggung saat dipeluk erat oleh Minori.
"Chotto, Minori-chan! Si (Name) gak bisa napas lho!"
Seorang gadis lain dengan rambut bergelombang dan berwarna hitam, diikat kesamping kiri, menabok kepala Minori hingga gadis itu meringis kesakitan dan melepaskan pelukannya dari kamu.
"Ittai yo, Suzuha! Lagipula aku ini rindu banget sama (Name)! Kan dia udah absen sekolah selama 3 hari!" Ucap Minori sambil ngambek.
"Tapi bukan begitu juga caranya, Minori-chan... Kasihan (Name) baru kembali ke sekolah. Kau sendiri jangan bertindak seenaknya dong!" Okada Suzuha menyemprot balik Minori dengan wajah yang tak kalah kesalnya.
Melihat pertengkaran mereka, kamu segera melerai sambil menepuk pundak Minori dan Suzuha.
"Hora, hora, ii kake ni shiyou yo, futari-tomo. Aku sudah senang kalau kalian berdua memikirkan aku, yang penting aku sudah kembali bersekolah dengan selamat." Ujarmu sambil tersenyum.
"Demo saa... Melihat kamu kembali dengan selamat setelah terjatuh dari jurang, benar-benar keajaiban ya.~" Suzuha merasa kagum dengan kamu.
"Benar, benar! Rasanya tak mungkin ada orang bisa bertahan hidup setelah mereka terjatuh dari jurang yang curam! Apakah... (Name) dilindungi sama dewa?" Wajah Minori berbinar-binar sambil menangkup kedua tangannya ketika mengucapkan hal tersebut.
"Pastinya, karena dewa akan selalu melindungi orang yang taat berdoa kepadanya!" Suzuha tersenyum menanggapi ucapan Minori.
'Ahh... Aku tidak tahan sama pembicaraan ini.' Kau hanya bisa terdiam mendengar pembicaraan Suzuha dan Minori perihal dewa, kau sebenarnya ingin pergi namun merasa tidak enak sama mereka berdua. Apalagi mereka tidak tahu bahwa kamu sebenarnya anak yang skeptis tentang supranatural dan hal yang berbau mitos.
"(Name)!"
Pada saat itu juga, datanglah teman dekat kamu yaitu Kaho. Ia menyapa kamu dengan senyumannya yang ramah dan begitu manis.
"Ah, Kaho!" Kau tersenyum balik dan menghampiri teman dekatmu.
"Yokatta,~ aku senang kau bisa pulih kembali!" Kaho terlihat sangat senang begitu melihat kamu yang segar bugar.
"Ehehe, aku hanya mengalami luka ringan kok, Kaho." Kau tersenyum nyengir sambil menggaruk tengkuk lehermu.
"Begitu ya, rasanya aku sangat khawatir waktu kamu terjatuh dari jurang... Tapi syukurlah kau selamat!"
"Ah... Kaho kau terlalu mengkhawatirkan aku."
Disaat kau dan Kaho lagi bercengkrama ria, tiba-tiba kau mendengar suara Kaho di dalam pikirannya.
'Cih, seandainya saja dia sudah mati, pasti aku akan menjadi gadis tercantik di sekolah ini!'
Kau terkejut di dalam hati, bukan hanya karena mendengar pikiran Kaho, kau juga terkejut karena kau mampu mendengar pikiran orang lain juga.
'(Name)... Aku khawatir kepadanya, andai aku bisa mengatakan hal sebenarnya kepada (Name)....'
Kali ini, kau mendengar suara pikiran dari Suzuha. Ingin menoleh, namun kau nanti akan dikira aneh jika memandang Suzuha.
"Kaho, aku mau ke toilet dulu. Nanti aku kembali ya!"
"Un, baiklah, (Name)!"
Kau bergegas ke kamar mandi sekolah dan mencoba mengabaikan semua suara-suara pikiran orang yang ada disekitarmu.
'Apa ini? Apa ini? Kenapa aku bisa mendengar suara pikiran orang dan jumlahnya tak terbatas?!'
Kau memasuki salah satu kamar mandi yang sepi dan mencuci muka di wastafel. Setelah menenangkan diri, kau mengaca dirimu sendiri dan mencoba untuk berpikir jernih.
"Hahh... Aku kenapa... Bagaimana bisa aku mendengar suara pikiran orang-orang disekitarku...?" Kau mengambil napas pelan dan menghelanya dengan sedikit kasar. Kau menguatkan genggaman kamu di wastafel dan berusaha untuk bersikap tenang.
"Ochitsuke... Ochitsuke... Semua itu pasti hanya kebetulan. Ya, hanya kebetulan...."
Kau memejamkan mata dan berpikir seolah-olah semua ini hanyalah mimpi semata. Namun semua itu sirna ketika kau mendengar sebuah suara....
"Siapa bilang ini hanya kebetulan?"
Kau terkejut dan menoleh ke arah kiri, tetapi kau tak menemukan siapa-siapa. Kau panik karena kau yakin ada suara seorang wanita yang berbicara kepadamu.
"Mencariku?~"
Saat kamu menoleh ke atas, sosok wanita itu sudah ada di depan wajahnya dan kau kaget bukan main hingga kau terjatuh ke lantai.
"D-dare da omae?!"
Wanita itu hanya terdiam sebelum ia menyeringai dan kembali ke posisinya semula. Dilihat dari wujud wanita itu, ia memiliki penampilan layaknya manusia tetapi ia memiliki mata merah darah dan telinga yang meruncing. Ia berpakaian layaknya seorang dewi, akan tetapi tatapannya yang menyeramkan membuatnya menjadi lebih ke arah sosok iblis.
"Ara,~ wasureteta no ano keiyaku ga?" (Ara,~ apa kau sudah lupa sama kontraknya?)
Wanita itu menjulurkan lidahnya yang ternyata merupakan lidah ular. Kau bergidik ngeri namun kau tetap mempertahankan pendirian kamu sehingga kamu melawan sang wanita misterius itu.
"Kontrak apa yang kau maksudkan?! Aku tidak mengenal kau sama sekali! Lagipula kau ini apa?! Kau sengaja berpakaian seperti itu supaya mendapat perhatian orang?! Huh, memalukan sekali!"
Mendengar ocehan kamu yang terdengar lucu bagi sang wanita, ia justru tertawa dan itu membuatmu malu setengah mati.
"Ahahahahahahaha! Kau ini benar-benar lucu sekali, manusia.~ Wadah seperti dirimu ternyata menarik juga ya.~ Padahal aku sama sekali tak ada niatan untuk menolongmu setelah kau melepaskan jimat yang mengurungku berabad-abad lamanya di dalam kuil jelek itu!"
Mendengar kata kuil dan jimat, matamu melotot tidak percaya dan kau memandang sang wanita dengan tangan yang gemetar. Dengan tergagap, kau menanyakan kepada sang wanita misterius itu.
"K-kau... Siapa kau sebenarnya...?"
Wanita itu terdiam sesaat mendengar pertanyaan dari kamu, kemudian ia menyeringai licik sambil berucap.
"Watashi wa... Ryuuseijuen Okuri."
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen ~ 呪縛の隆盛呪怨 ~
Hayran KurguTragedi yang menimpa dirimu mengubah nasibmu untuk selamanya. Terikat oleh kontrak kutukan wanita misterius yang menyebut dirinya Ryuuseijuen, kau mengalami berbagai hal supranatural dan perjalananmu sebagai Penyihir Jujutsu dimulai! Disclaimer © Ju...