Anggap aja gambar di atas adalah reader ketika dia bertukar tubuh dengan Ryuuseijuen Okuri :v
Terbunuhnya orang tuamu pada malam itu, membuatmu mengalami syok berat dan tak mampu berkata apa-apa. Rasa kehilangan yang amat terasa di dalam lubuk hatimu membuat kamu terpuruk dalam kesedihan yang amat menyakitkan.
"Kasihan anak itu... Dia harus kehilangan orang tuanya di usia yang muda."
"Iya, saya juga. Anak itu juga tidak punya saudara dekat, jadi dia harus tinggal dimana...."
Para tetangga yang merasa iba dengan dirimu hanya bisa memandangi kamu dengan penuh keprihatinan. Kau mengepalkan tangan saat melihat jasad orang tuamu diangkut ke dalam ambulans. Ambulans segera mengantarkan jasad orang tuamu ke rumah sakit untuk diotopsi.
"Nona (Surname)?"
Kau menoleh dengan lemas saat dirimu dipanggil oleh seorang pria berjas hitam memakai tag polisi disekitar lehernya, ia kelihatan prihatin dengan dirimu.
"Ikut saya ke kantor polisi... Anda bisa menceritakan perihal kejadiannya disana."
Mendengar ucapan sang pria, kau mengangguk pelan mengiyakan ajakan polisi tersebut.
-----------------------------------------
Di ruang interogasi, kau terduduk di depan sang polisi dengan wajah yang masih menunjukkan rasa syok yang tinggi. Sang polisi yang mulai menginterogasi kamu akhirnya menanyakan beberapa pertanyaan dengan sangat hati-hati agar kamu tidak mengalami rasa sedih yang mendalam lagi.
"Nona (Surname), saya Tadokoro dari Divisi 1 Polda Miyagi. Saya berduka cita atas... Kepergian orang tua Nona (Surname)."
Tadokoro mengambil napas sejenak sebelum ia segera mengambil catatan untuk bahan bukti mengenai kasus kematian orang tuamu.
"Jadi... Anda yang pertama kali menemukan jasad kedua orang tua anda?" Tanya Tadokoro mulai menginterogasi.
Kau mengangguk pelan tanpa berkata sedikit pun, Tadokoro mengerti dan segera menulisnya di catatan.
"Apakah anda melihat sesuatu yang mencurigakan sebelum anda menemukan orang tua anda yang sudah meninggal?"
Saat Tadokoro menanyakan hal tersebut, kau langsung teringat dua orang mencurigakan yang kabur dari kediaman kamu. Seketika matamu membelalak, lalu kau menatap Tadokoro dengan raut muka datar.
"Aku... Aku melihat ada dua orang kabur dari rumahku. Mereka memakai setelan hitam dan aku tak dapat melihat wajah mereka. Tapi aku yakin! Mereka yang membunuh kedua orang tuaku! Aku... Aku ingin mereka membayar kematian orang tuaku!"
Kau menunduk di meja dengan raut wajah yang frustasi dan menahan rasa amarah yang sangat mendalam. Tadokoro menengok ke rekannya yang juga ada di ruangan interogasi itu, mereka berdua tidak bisa menahan rasa ibanya kepadamu.
"Baiklah... Saya rasa saya sampai disini dulu interogasinya. Apakah anda ada pertanyaan mengenai kasus ini?"
Kau menggeleng dengan cepat, menandakan bahwa kau tak ingin berbicara lagi mengenai orang tuamu.
"Um... Baiklah, silahkan anda keluar."
Kau mengangguk dan segera keluar dari ruangan tersebut ditemani oleh rekannya yang membantu dirimu. Tadokoro menghela napas sejenak sebelum ia membaca catatannya.
-----------------------------------------
Kau kini ada di kantor polisi, sendirian. Kau meminum sekaleng kopi hangat yang didapatkan dari seorang polisi yang baik hati kepadamu. Kau merenungkan kenangan kebersamaan kamu bersama orang tuamu dahulu... Jauh sebelum kau mengalami tragedi di jurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu Kaisen ~ 呪縛の隆盛呪怨 ~
FanfictionTragedi yang menimpa dirimu mengubah nasibmu untuk selamanya. Terikat oleh kontrak kutukan wanita misterius yang menyebut dirinya Ryuuseijuen, kau mengalami berbagai hal supranatural dan perjalananmu sebagai Penyihir Jujutsu dimulai! Disclaimer © Ju...
