Curse 14 ~ New Friend ~

7.9K 1.5K 312
                                        

"Tsugi wa, Shibuya Eki, Shibuya Eki mairimasu."

Terdengar suara pengumuman bahwa tujuan berikutnya adalah Stasiun Shibuya. Astaga... Tak terasa perjalanan ini sudah dua jam dari Stasiun Miyagi, aku jadi ingat raut wajah Minori, Suzuha, dan Kaho sangat sedih begitu melepaskan kepergianku.

-----------------------------------------

Jauh sebelum kamu berangkat ke Tokyo, kau sedang di Stasiun Miyagi menemani ketiga temanmu yang sedang menangisi kepergian kamu. Kau sebenarnya tidak tega meninggalkan mereka, namun ini adalah keputusan kamu apalagi kau juga tak memiliki siapa-siapa lagi.

"(Name)... Hiks... Aku tidak akan melupakan kamu... Datanglah ke Miyagi saat kau tidak ada waktu." Minori menangis tersedu-sedu sambil mengelap air matanya dengan tisu.

"Aku... Aku tidak tahu harus berkata apa... Aku tidak tahu kau akan pergi secepat ini, (Name)...." Suzuha juga menahan tangisan dan ia menyeka air matanya dari pelupuk mata.

Kamu memasang raut wajah tidak enak saat melihat kesedihan mereka. Kamu hibur satu-satu untuk menenangkan mereka.

"Sudah, sudah... Kalo kalian sedih kayak gini aku bakal sedih juga lho. Lagian... Kita kan bisa ketemu lagi! Meski jarak tidak dekat, tapi hubungan pertemanan kita tak akan terputus! Jadi, ayo tegar! Mana wajah bahagia kalian?"

Mereka bertiga langsung berhenti menangis dan memandang kamu dengan wajah mereka yang awalnya masih tersedu-sedu. Lalu mereka langsung memasang wajah tegar dan penuh semangat.

"Nah, gitu dong! Ini baru temanku!"

Kau kemudian memandang jam stasiun dan betapa terkejutnya kamu kalau kereta Shinkansen akan berangkat 10 menit lagi.

"Ya ampun, aku harus pergi sekarang! Kereta akan berangkat 10 menit lagi! Aku harus bergegas!"

Kau segera mengambil koper kamu dan bersiap-siap untuk pergi. Tetapi sebelum kau pergi, kau menatap ketiga temanmu dan menyampaikan pesan ke mereka.

"Minori... Aku sudah sangat senang bertemu denganmu. Berteman denganmu adalah suatu kebahagiaan untukku. Meski kau itu anaknya blak-blakkan, tapi tanpa dirimu hidupku akan membosankan!"

Kau kemudian memandang Suzuha.

"Suzuha, kau bijaksana. Tanpa kau, masalah aku dan Minori pasti tak akan terselesaikan. Aku sangat lega bertemu denganmu, semoga kau bertambah bijaksana di pertemuan kita selanjutnya!"

Lalu terakhir... Kau memandang Kaho. Kau terdiam sejenak memandang Kaho yang juga memandang kamu. Meskipun kau tahu... Kalau Kaho tidak baik, namun ketulusan hatimu berteman dengan dia adalah suatu hal yang tepat.

"Kaho...."

Kau memanggil Kaho dengan nada yang pelan.

"Ya...?"

Kaho balik memandangimu dengan tatapan seolah ia penasaran apa yang akan kau katakan selanjutnya.

"... Jadilah dirimu sendiri."

Saat mendengar ucapan terakhir kamu, Kaho mematung dan tak bisa berkata apa-apa. Air mata kembali mengalir dari mata Kaho, ia langsung memeluk dirimu dan menangis tersedu-sedu.

"Hiks.... A-aku akan merindukan kamu, (Name)! Hiks! Huwaaaaa!"

"Ya... Aku juga akan merindukan kamu... Kaho."

Kamu memeluk balik tubuh Kaho, lalu kau mendengar suara pikirannya.

'Aku... Aku menyesal, (Name). Aku... Aku sangat bersyukur berteman denganmu... Maafkan aku sudah iri hati denganmu dan mendorongmu ke jurang....'

Jujutsu Kaisen ~ 呪縛の隆盛呪怨 ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang