Chap 20

2.2K 128 9
                                    

"akhh sstt" ringis yeoja sambil memegangi tangannya yang lecet dan keningnya yang berdarah akibat sedikit terbentur batu.

"SEULGI?!" yeoja itu membelalakkan matanya kala melihat seseorang yang menyelamatkannya barusan. Jadi yang tertabrak bukan Rose tetapi seulgi.

{hayoo sapa nih yang ngira kalau Rose yang ketabrak?? 🤣🤣🤣}

"sial?! Kenapa harus gagal sih?!" kesal seseorang dari dalam mobil. Dan kemudian melajukan mobilnya meninggalkan TKP. {Anz*y TKP dong :v}.

Rose berlari kearah Seulgi.

"se-seu-seugi" lirih Rose smabil berlutut di samping Seulgi. Dia mengangis dan menutup mulutnya. Jujur Rose takut melihat darah sebanyak ini. Seulgi tetsenyum dan kemudian tak sadarkan diri. 

"CHAENG?!" Teriak Jimin. Tetapi Rose tetap pada posisinya dan tidak menoleh kearah Jimin sama sekali. Jimin langsung berlari mendekati Rose yang sedang terduduk di jalan.

"Chaeng?! Astaga ada apa ini... Ke-kepalamu ber-" ucapkan Jimin terporong saat pandangannya tidak sengaja mengarah ke seseorang yang berbaring dengan berlumuran darah didepan Rose.

"Seul?!" kaget Jimin. Jimin langsung meraih sakunya dan memanghil ambulance.

Skip Hospital
{kan english ny klwar lge:v}

Seulgi sedang ditangani oleh dokter. Rose terus menangis di luar. Jimin memeluk Rose dan mencoba menenangkannya.

"hiks dia..dia udah hiks nye-lametin aku dan hiks dan calon bayi kita oppa" ucap Rose terbata bata karena terisak. Tenang aja kepala Rose udah diobatin 10 menit yang lalu.

"ssssttt udah chaeng...tenang yaa..seulgi pasti baik² aja" ucap Jimin menenangkan Rose.

Tap
Tap
Tap

Terdengar langkah kaki tergesa gesa menghampiri tempat mereka.

"Jimin dimana seulgi?" ucap orang itu tiba². Jimin sedikit bingung, bagaimana orang ini bisa mengenalinya? Bahkan Jimin tidak tau siapa dia. Tapi Jimin tetap menjawab pertanyaan laki² itu.

"sedang ditangani dokter didalam." jawab Jimin. Namja itu kemudian duduk di kursi luar ruangan tersebut. Jimin dapat melihat ke khawatiran di wajah namja itu.

Cklekk

Suara pintu ruangan terbuka.

"keluarga pasien?" tanya dokter yang baru keluar dari ruangan.

"saya calon suaminya dok. Gimana keadaan Seulgi?" tanya namja yang menyapa Jimin tadi. Jimin dan Rose pun menatap dokter itu berharap dia mengatakan kalau seulgi baik² saja. Itu harapan Rose, sedangkan Jimin? Ntahlah...Jimin masih menaruh dendam dengam seulgi. Tapi di satu sisi Jimin berharap seulgi selamat karena telah menyelamatkan istrinya dan calon anaknya.

"nona Seulgi mengalami pendarahan di kepalanya akibat terbentur sangat keras. Jadi dia kehilangan banyak darah, tapi tuan tenang saja. Rumah sakit masih menyediakan stok darah. Jadi mungkin nona seulgi akan siuman 3 atau 4 hari lagi. Itu menurut perkiraan saya." jelas dokter tersebut panjang lebar. Rose sedikit lega. Setidaknya Seulgi baik² saja.

Namja tadi hanya mengangguk mendengar ucapan dokter tersebut. Dokter itupun pergi. Namja itu menoleh kearah Jimin dan Rose.

"Jim mending lo bawa Rose pulang. Dia butuh istirahat" Jimin hanya mengangguk.

"t-tap op-" ucapan rose terpotong karena Jimin.

"udah chaeng...kamu butuh istirahat. Lagian disini ada calon suami seulgi yang bakal jagain seulgi. Kita kesini lagi kalo seulgi udah sadar nee?" ucap Jimin lembut. Rose pun hanya mengangguk dan menuruti Jimin.

•||_❣JIROSE STORY❣_||• (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang