7 Tahun Kemudian
"Eomma palliii?!!" teriak Yeoja kecil kepada eommanya. Dia sedang memandang eommanya yang sedang merias diri di depan cermin dengan wajah cemberut.
"Sabar Sayang....." jawab eommanya sambil memasang anting tanpa mengalihkan tatapannya pada cermin.
"Sudah. Kajj--" Yeoja itu menggentikan ucapannya saat melihat wajah cemberut putrinya. Dia terkekeh melihat tingkah putrinya itu kemudian berjalan mendekatinya."Chaemin putri eomma...kenapa cemberut seperti itu hmm?" Yeoja yang adalah Rose itu berlutut menyamakan tingginya dengan putrinya Chaemin.
"Eomma kenapa lama sekali...aku dan Appa dari tadi menunggu dibawah." jawab Chaemin tanpa menghilangkan wajah cemberutnya.
"Mianhaee... tadi eomma membersihkan tempat tidur dulu sebentar jadi sedikit lama." Rose dengan wajah pura² sedih.
"Iiihh eomma jangan sedih...Chaemin gak suka." Chaemin yang langsung memeluk Rose.
"Tapi Chaemin dari tadi cemberut... Eomma jadi sedih." Jawab Rose sambil membalas pelukan putrinya.
"Iya chaemin gak cemberut lagi." Chaemin melepaskan pelukannya dan menunjukkan senyumnya.
"Sekarang eomma jangan sedih nee." Lanjut chaemin. Rose mengangguk dan tersenyum."Sudahkan acara sedih²nya?" suara berat itu membuat Rose dan Chaemin menoleh.
"Hehe...udah appa." jawab Chaemin sambil menampilkan deretan giginya pada appanya yang tidak lain adalah Chanyeol.
Eh ralat...Jimin maksudnya.
"Yaudah yuk berangkat." Ajak Jimin.
"Kajja!! " Chaemin merentangkan tangannya kearah Jimin.
"Wahh anak appa bersemangat sekali hmm?" Jawab Jimin sambil mengusap lembut rambut Chaemin. Chaemin hanya tertawa. Merekapun pergi ke tempat tujuan.
Jadi mereka akan pergi ke pesta Jiseok. Masih inget Jiseok? Putranya Jinsoo. Mereka mengadakan pesta karena hari ini Jiseok ultah. Pestanya dirancang semeriah mungkin oleh Jinsoo. Jinsoo tidak hanya mengundang teman Jiseok, tetapi juga ortunya. {Anak holkay mah beda:v}
>>Skip
"Jiseok!!!!!!" Teriak Chaemin sambil memluk sahabatnya itu. Jiseok and Chaemin memang sangat dekat. Itu karena mereka seumuran. Yaa hanya berbeda 1 minggu saja.
"Mereka sangat dekat." Jisoo.
"Eonnie aku merindukanmuu!!" Rose yang langsung memeluk Jisoo.
"aku tau sekarang kalau Chaemin belajar berteriak dari Rose." ucap Jisoo yang sedikit tersentak karena Rose tiba² memeluknya. Rose tertawa mendengar ucapan Jisoo.
"Hai Hyung! Bagaimana kabarmu?" tanya Jimin pada Jin.
"kau tidak berniat memelukku kan? Seperti yang istrimu ini lakukan." Tanya Jin kepada Jimin.
"Kau jangan berhayal hyung." Jawab Jimin memutar bola matanya malas.
"kkk aku hanya bercanda. Kabarku baik." Jawab Jin sambil terkekeh.
"Ini kado untukmu. Saengil Chuka hamida Jiseok-ah!" Chaemin bersemangat.
"Gomawo Chaemin-ah. Kau manis sekali." Jawab Jiseok. Jirose membelalakkan matanya mendengar ucapan Jisoek. Begitupun dengan Jinsoo.
"Omo! Dari mana kau mempelajari kata² itu?" Tanya Rose sambil mengelus kepala Jiseok.
"Aku sering mendengar Appa bicara seperti itu kepada eomma saat eomma tersenyum kepada appa. Kenapa aunty?" Tanya Jiseok polos. Jisoo melotot kearah Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
•||_❣JIROSE STORY❣_||• (END)
Romantizm~Jimin dan Rose yang awalnya tidak saling kenal, dijodohkan oleh ke dua ortu mereka. Dengan Jimin yang sudah mempunyai seorang kekasih. Awalnya Jimin membenci Rose, tetapi sesuatu terjadi membuat Jimin sangat² mencintai Rose. Namun, sebuah Konflik p...