Hai, sekarang MOCCA tayang tiap Rabu dan Sabtu ya.
Jangan lupa follow, votes dan komentarnya yaaa.
Sudah?
Bener sudah? Komentarnya yang banyak dong!
Yuk baca kisah Mocca.
🍂🍂🍂
Hari Senin, Sean sudah bilang kalau dia sudah ada di kos sejak semalam. Tapi gue ngga tau pagi ini dia bakal berangkat kuliah apa ngga. Pak Izwan kan jam pagi, siapa tau dia masih capek dan ngantuk.
Pak Izwan sudah datang, tapi gue lihat tidak ada Sean di dalam ruang kelas. Gue duduk di tengah-tengah, sebelah kanan gue Kina dan sebelah kiri gue Mila.
Sebenernya sejak tadi Mila sudah geger dan nanya tentang apa yang Sean lakuin di Jogja. Tapi gue ngga bisa jawab apa-apa, karena emang gue ngga tau apa-apa.
"Lo tanya Mas Wisnu aja. Dia kan yang ada di TKP!"
"Dia ngga mau jawab. Katanya bukan urusan gue. Tapi Mocca! Gue tuh khawatir sama loooo!"
"Khawatir kenapa?"
"Kalau lo cuma dimainin gimana?"
Aaaaaaaa! Gue bener-bener ngga bisa jawab pertanyaan Mila pagi tadi. Gue juga takut. Tapi gue mau mencoba percaya.
Sekarang gue mau fokus dulu biar materi yang disampaikan pak Izwan bisa masuk ke dalam otak gue dengan sempurna!
🍂🍂🍂
Sean tidak datang, mungkin kecapean. Setelah kelas pak Izwan selesai, gue, Kina dan Mila mau balik ke kos. Mila mau ikut ke kos gue katanya biar ngga sepi.
Kita bertiga jalan ke parkiran tapi tiba-tiba ada yang memanggil nama gue dari kejauhan.
"Mocca!"
Kita bertiga refleks menengok ke arah sumber suara.
"Sean! Itu mas Sean!" Teriak Mila.
Gue dan Kina menatap Mila dengan tatapan heran. Karena di sini terlihat jelas bahwa Mila justru lebih kegirangan daripada gue ketika melihat ada Sean datang.
Sean berjalan mendekat.
"Kina, Mila. Aku culik bentar Moccanya ya."
"Kemana?" Kina dan Mila terdiam dan justru gue yang menjawab perkataan Sean dengan sebuah pertanyaan.
"Ikut aja. Sebentar." Jawab Sean sambil memegang tangan gue.
"Mas Sean! Masih di area kampus! jangan pegang-pengang!" Kata Mila.
Sean terlihat tertawa kecil tapi tak memedulikan apa yang Mila katakan. Sean tak melepas genggamannya dari tangan gue.
"Mil, ayo balik. Kamu ganggu orang mulu!" Kata Kina menarik tangan Mila dan pergi ninggalin gue dan Sean.
"Eh jauh?"
"Apanya? Saya? Saya ngga jauh. Saya di sini."
Duuuh jawaban Sean nih bikin baper!
"Bukaaan, ini mau ke mana? Jauh? Helm saya ada di motor Kina."
"Saya sudah siapin dua helm."
Sean menarik tangan gue sambil melangkah menuju motornya. Sumpah! Gue malu! Banyak mata yang lihatin gue dan Sean! Mereka terlihat sambil berbisik seolah gue dan Sean adalah bahan gosip paling hangat dan menyenangkan.
🍂🍂🍂
Sean melajukan motornya, menuju ke tempat yang entah di mana. Gue hanya ikut tanpa banyak tanya.
Motor Sean berhenti di Lawang Sewu, ah ternyata.
"Mocca tau?"
"Apa?"
"Lawang sewu ini pintunya sebenarnya tidak sampai seribu. Tapi orang-orang nyebut lawang sewu karena memang punya pintu yang banyaaaak."
Sean terdiam tak melanjutkan perkataannya, dia melepas helmnya lalu membantu gue melepas helm yang gue pakai. Setelah itu Sean kembali berkata.
"Sama kayak saya dan Melisya, orang bilang saya ada hubungan sama Melisya, itu karena mereka sering lihat saya bantu Melisya, mereka kira membantu sama dengan suka, padahal ngga gitu, Mocca. Saya tau perasaan saya untuk siapa, dan jelas perasaan saya bukan untuk Melisya."
"Untuk siapa emangnya?"
"Untuk orang yang sekarang ada di depan saya, orang yang sedang cemburu tapi tetap diam tidak marah."
Sean tersenyum sambil mengusap rambut gue.
"Tapi, gimana kalau Melisya juga ngira kamu suka sama dia? Kalau orang yang lihat saja bisa salah paham, apalagi Melisya yang selalu kamu perlakukan baik itu?
Seharusnya gue akhiri percakapan ini, Sean sudah menjelaskan! Tapi gue justru mempertanyakan hal rumit!
🍂🍂🍂
Terima kasih sudah selalu setia membaca kisahnya.
Oh ya buku kedua aku sebentar lagi terbit. Judulnya #KioNara ada juga cuplikan kisahnya di wattpadku ini. Baca juga ya.
Aku lagi adain giveaway di IG aku @kopioppi
Yuk ikutan bantu pilih cover juga. Cuma sampai tanggal 19 lhoooNanti ikut PO bukunya yaaa ❤️❤️
Instagram aku @kopioppi
18 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
MOCCA - Jatuh Cinta Harus Siap Mental
Teen Fiction[ FOLLOW DAN VOTE YA ] Mencintai seseorang yang baik pada semua orang ternyata tidak mudah. Mencintai seseorang yang dicintai banyak orang ternyata harus selalu siap mental. Cover by itsrebekaa 1 #kata ( 30-11-2020 ) 1 #sadgirl ( 29-12-2020 )