22. Cerita

2.6K 117 30
                                    

Hai, sekarang MOCCA tayang tiap Rabu dan Sabtu ya.

Jangan lupa follow, votes dan komentarnya yaaa.

Sudah?

Bener sudah? Komentarnya yang banyak dong!

Yuk baca kisah Mocca.

🍂🍂🍂

"Mocca, kenapa mikir gitu?"

"Sean, saya juga wanita, jika diperlakukan begitu baik berkali-kali, mungkin jika saya jadi Melisya, saya akan jatuh cinta sama kamu."

"Moccaa..."

"Seaaaan, kamu tau? Di awal saya kenal kamu, saya denger kalau kamu ikut kelas Pak Izwan karena ngikutin Melisya. Sampai segitunya orang-orang ngira kamu dan Melisya ada hubungan. Itu karena sikap kamu yang terlalu baik."

"Apa berbuat baik itu kesalahan?"

"Ngga? Bukan gitu Sean. Cuma..."

"Cuma apa? Saya ngga peduli kalau orang lain mikir hal salah tentang saya, selama kamu percaya sama saya, itu cukup Mocca."

"Tapiii..."

"Kita masuk dulu. Jangan di sini. Ya?"

Gue mengangguk pelan. Benar juga, gue dan Sean ingin membicarakan banyak hal sekarang. Masak mau dibicarain di parkiran?

-

Gue dan Sean duduk di kursi panjang yang ada di bawah pohon besar di halaman Lawang Sewu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue dan Sean duduk di kursi panjang yang ada di bawah pohon besar di halaman Lawang Sewu. Sean menatap gue. Seakan menunggu gue memulai pembicaraan.

Tapi gue diam. Gue bingung mau ngomong apa. Gue percaya sama Sean, tapi hati gue juga takut.

"Mocca, saya bersikap baik bukan hanya dengan Melisya. Saya ikut kelas Pak Izwan juga bukan karena Melisya. Nanti saya kasih tau kamu kalau sudah saatnya."

"Tapi..."

"Mocca, tanganmu siniin."

Tangan Sean menengadah. Gue manaruh tangan gue di atas tangan Sean.

Sean mengambil ponselnya lalu memotret tangan kami berdua.

"Dengan begini, tidak akan ada yang salah paham lagi."

Kata Sean seraya memperlihatkan ke gue layar ponselnya. Sean memosting foto itu ke instagramnya. Kali ini dengan caption ❤️ dan dia tag akun instagram gue!

Gue ngga minta! Sumpah! Gue ngga minta! Seneng sih, artinya kali ini semua semakin jelas kalau Sean itu sudah milih gue. Semua orang bakal tau tentang hubungan gue. Orang-orang ngga akan lagi nganggep Sean pacar Melisya!

"Lainkali, saya akan lebih jaga sikap." Kata Sean seraya memasukkan ponsel ke dalam sakunya lalu membelai rambut gue.

Sean tersenyum.

MOCCA - Jatuh Cinta Harus Siap MentalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang