[ FOLLOW DAN VOTE YA ]
Mencintai seseorang yang baik pada semua orang ternyata tidak mudah. Mencintai seseorang yang dicintai banyak orang ternyata harus selalu siap mental.
Cover by itsrebekaa
1 #kata ( 30-11-2020 )
1 #sadgirl ( 29-12-2020 )
Hai, sekarang MOCCA tayang tiap Rabu dan Sabtu ya.
Jangan lupa follow, votes dan komentarnya yaaa.
Sudah?
Bener sudah?
Yuk baca kisah Mocca.
🍂🍂🍂
Gue masih ngga nyangka kalau akhirnya gue bisa sama Sean. Gue masih bingung harus gimana. Akhirnya ya gue bersikap kayak biasa, kayak sebelum gue dan Sean jadian.
Beberapa hari di kampus juga gue dan Sean masih seperti biasanya. Saling senyum saat kebetulan papasan di koridor atau di parkiran, atau tiba-tiba Sean dateng ke kos gue bawa makanan. Kalau ini Kina yang paling seneng karena Sean juga selalu beliin Kina juga.
Sejauh ini yang tau tentang gue dan Sean hanya mereka yang ada di grup Mohon Bimbingannya. Gue juga belum berani publikasi. Gue takut. Lagian Sean juga terlihat biasa aja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada pesan dari Sean. Gue dan Sean masih seperti sebelumnya, panggil nama. Bukan seperti Mila dan Mas Wisnu yang sayang sayangan tiap hari.
Weekend ini, gue memilih buat pulang ke Jakarta. Buat nemenin ayah yang pasti kesepian karena sendirian di rumah. Lagian juga Sean bakal pergi ke Jogja. Jadi gue juga akan nikmatin waktu gue sendiri.
Jujur, gue belum tau banyak tentang Sean. Tentang apa yang dia suka dan ngga suka. Bahkan tentang hari ulang tahun Sean pun gue tau karena dikasih tau Kina. Gue ngrasa kalau gue ini masih orang asing di hidup Sean. Gue dan Sean belum bener-bener bersama, cuma status saja.
Ah! Kalau kayak gini caranya, semua malah bakal tambah rumit. Kalau gue cuma diem. Mana Sean tau apa yang gue mau?
Gue kembali membalas pesan Sean. Dengan sebuah pertanyaan aneh!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gua tau ini terlihat kekanakan. Seperti anak-anak SD yang lagi mencatat tentang teman-teman sekelasnya.
Tapi ya gue bingung juga harus gimana. Akhirnya kayak gini deh ide konyol di otak gue.
Dan Sean ngajak ketemu. Bicara langsung. Nanti setelah dia pulang dari Jogja. Gue seneng soalnya gue emang pengen tau lebih banyak tentang Sean. Tau mengenai Sean yang orang lain tidak tau.
🍂🍂🍂
Tadi pagi setikar jam setengah 6, Sean sudah berangkat ke Jogja. Gue mau balik ke rumah, Kina juga memutuskan buat balik bareng gue. Gue ngga bilang ke Sean tentang ini, lagian Sean juga bakal sibuk dua hari ini.
"Mocca, lo udah pesen tiket?"
"Udah. Ayoklah. Buruan siap-siap."
"Gue nanti langsung balik ke rumah ya, Mocca. Ngga mampir rumah lo."
"Iyeeee"
"Tapi besok Minggu malem balik ke Semarangnya bareng ya!"
"Iyeeee"
"Apaan sih iyeee iyeee aja lo!"
"Udah deh siap-siap."
🍂🍂🍂
Di rumah, gue lihat ayah makin kurus. Ayah jadi sedikit pendiam. Hati gue patah lihat ayah. Gue pengen nemenin ayah tiap hari. Tapi gue juga masih harus kuliah.
Sabtu Sore, gue dan ayah menyiram tanaman di teras rumah. Sambil sedikit mengenang tentang mama.
"Mocca, ponsel kamu bunyi terus itu."
"Bentar lagi, yah. Tanggung ini. Lagian itu bukan telepon. Cuma pesan. Mungkin dari grup."
Gue masih melanjutkan kegiatan menyiram sore-sore, tanpa berpikir macam-macam tentang apa yang ada di balik notifikasi yang berkali-kali itu.
🍂🍂🍂 🍂🍂🍂
Terima kasih sudah selalu setia membaca kisahnya.
Oh ya buku kedua aku sebentar lagi terbit. Judulnya #KioNara ada juga cuplikan kisahnya di wattpadku ini. Baca juga ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
