25. Tamu Tak Diundang

2.3K 115 25
                                    

Kalau komen bisa sampe 200 dan vote sampai 100, langsung aku post part selanjutnya.

Yuk ramein.

🍂🍂🍂

Tonton Trailer MOCCA

🍂🍂🍂

"Sekali lagi ya! Satu, dua, tiga," Kata Kina memberi aba-aba.

Sean tersenyum manis ke arah gue. Gue reflek menjulurkan lidah. Sedangkan Mas Sena entah bagaimana ekspresinya, tapi dia belum juga melepas genggamannya dari tangan gue.

"Gue kira gue ngga bakal jadi obat nyamuk karena Kak Sean ngajak kakaknya. Eh ternyata sama aja," gumam Kina.

Gue berjalan menghampiri Kina untuk melihat hasil fotonya, tapi tangan gue tertahan. Gue menoleh ke arah Mas Sena. Dia tersenyum. Gue ikut tersenyum tipis lalu memberi sedikit kode agar Mas Sena melepas tangan gue.

"Mas! Jangan gangguin pacar gue!" Sean menarik tangan Mas Sena.

"Mana, mana hasil fotonya," Kata Mas Sena mengalihkan perhatian.

Kami berempat melihat ke layar ponsel sambil terus tertawa melihat betapa lucunya pakaian Sean dan Mas Sena. Hanya saja ada hal yang mengganjal di pikiran gue, di foto itu terlihat jelas tangan Mas Sena menggenggam tangan gue, mungkin untuk lucu-lucuan. Tapi perasaan gue berkata lain.

***

"Ayah kapan pulang?" Tanya Sean

"Katanya sih hari Selasa."

"Di rumah sendiri?" Sahut Mas Sena.

"Iya, tapi khusus malem ini sih sama Kina. Kina nginep sini."

🍂🍂🍂

Malam ini, meski memang menyenangkan, tapi gue ngrasa sedikit tidak tenang. Sepertinya gue memang sedang sedikit sensitif.

Sean dan Mas Sena pulang setelah makan Sate Kambing yang dipesan online tadi.

Gue dan Kina sudah ada di dalam kamar. Camilan Kina akhirnya sudah habis dimakan bersama dengan Sean dan Mas Sena.

"Mocca, ganteng banget kakaknya Kak Sean! Tapi nih, kayaknya dia tertarik sama lo deh," Kata Kina sambil menarik selimutnya.

"Ngaco lo!"

"Apa cuma perasaan gue aja ya, Mocca? Tapi! Tapi! Yang gue lihat kayaknya sih dia tertarik sama lo. Dia bahkan diem-diem lihatin lo terus!"

"Lo tau dari mana dia lihatin gue?"

"Ya maklum, mata gue tuh susah buat diem. Mata gue lihatin Kak Sena mulu. Terus beberapakali gue lihat dia merhatiin lo gitu."

"Ah perasaan lo aja itu!"

"Tapi ya, kalau dilihat-lihat, mereka berdua sama-sama cakep! Lo tinggal pilih aja mau yang mana!"

"Udah! Tidur!" Gue menarik selimut lalu berbaring membelakangi Kina.

Tiba-tiba ponsel gue bunyi. Ada pesan dari Sean. Dia mengirim foto tadi. Gue lihat foto itu berkali-kali, gue zoom bagian tangan gue dan tangan Mas Sena. Gue justru fokus sama itu! Bukan sama Sean yang tersenyum bahagia di foto itu.

Aaaa Moccaaaaa!!!! Jangan mikir aneh-aneh!!!!!

"Mocca, tidur. Sudah malam. Saya juga mau tidur. Oh ya dapat salam dari Mas Sena," Sean mengirim pesan suara, awalnya gue senyum tapi pas Sean bilang dapat salam dari Mas Sena, gue mendadak inget kejadian tadi.

MOCCA - Jatuh Cinta Harus Siap MentalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang