Sebelum baca kisahnya, yuk votes dan komentar dulu.
Sudah?
Sudah nih?
Yuk mulai baca.
🍂🍂🍂
Seharian ini Brian masih berada di rumah gue,
gue udah minta dia buat pulang. Tapi dia menolak, Brian sudah seperti benalu di hidup gue.Sore hari, gue, ayah dan Brian pergi ke makam
mama. Di perjalanan pulang, ayah mengatakan sesuatu pada Brian"Nak, Brian. Jaga Mocca ya. Ayah sama mama
sudah percaya sama kamu."( Brian memang manggil ortu gue ayah dan
mama juga, sedang gue manggil ortu dia ayah
dan bunda )Mendengar ayah gue bilang gitu, rasanya hati gue semakin hancur.
Brian yang masih menyetir terlihat tersenyum.
Dulu senyum itu bisa bikin gue tenang, tapi kenapa sekarang senyum Brian justru bikin gue marah?"Iya, yah. Pasti. Brian akan jagain Mocca."
Jawab Brian sambil melirik gue yang duduk
di kursi belakang.Dan gue? Bodohnya gue hanya bisa diem! Gue ngga bisa bilang ke ayah tentang kejadian yang sebenarnya. Gue takut di saat keadaan seperti
ini, ayah justru tambah khawatir. Apalagi sejak dulu ayah memang sudah menaruh harapan besar pada Brian.Perjalanan pulang jadi terasa sangat jauh.
Sebab gue mengingat mama dan memikirkan
perkataan ayah pada Brian baru saja."Mocca, itu ada mobil di depan rumah kita."
"saudara mungkin yah."
"Bukan, itu temen mocca yah." Kata Brian saat melihat ada seseorang yang keluar dari mobil.
"Eh iya, itu Kina yah."
"Oh, Kina. Yaudah kamu turun dulu suruh
mereka masuk." Ayah memang mengenal Kina karena dia teman SMA gue."Brian temuin juga, biar ayah yang parkir."
Brian ikut turun dari mobil lalu merangkul gue
dari belakang. Gue mau melepas rangkulan Brian tapi ayah masih memperhatikan."Mocca." Kina berlari memeluk gue, tangis gue pecah.
Gue lihat ada Mila, Mas Wisnu dan SEAN!!!
Mila ikut memeluk gue. Sedangkan tatapan Sean justru tertuju pada Brian.BKenapa Sean harus lihat Brian di sini! Sean pasti juga lihat kalau tadi Brian merangkul gue.!!"Mocca, kenapa susah banget dihubungi?
"Mil! Kamu tuh ya! Namanya orang lagi
berduka ya mana sempat pegang ponsel sih!""kalian masih aja ribut. Udah ayo masuk."
Kina melirik ke arah Brian seakan ingin bertanya!kenapa ada Brian di sini.
"Nanti gue cerita."
"Teman-temannya Mocca ya? Ayo masuk."
Ayah mempersilakan mereka masuk.!Mas Wisnu dan Sean menghampiri ayah lalu bersalaman. Disusul Kina dan Mila.
Gue bingung dengan perasaan gue sendiri.
Kenapa melihat Sean, gue justru merasa bersalah. Gue takut Sean marah karena ada Brian di sini. Gue tau gue ngga ada hubungan apa-apa sama Sean, dan mungkin Sean pun tidak begitu peduli dengan keberadaan Brian.Tapi gue tetep ngrasa bersalah. Apalagi kemarin-kemarin gue selalu merepotkan Sean
untuk buat Brian menjauh tapi sekarang di depan Sean, gue malah bersikap seolah ngga
pernah terjadi apa-apa antara gue dan Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOCCA - Jatuh Cinta Harus Siap Mental
Roman pour Adolescents[ FOLLOW DAN VOTE YA ] Mencintai seseorang yang baik pada semua orang ternyata tidak mudah. Mencintai seseorang yang dicintai banyak orang ternyata harus selalu siap mental. Cover by itsrebekaa 1 #kata ( 30-11-2020 ) 1 #sadgirl ( 29-12-2020 )