Shadow part 14

36 0 0
                                    

Nyonya Lee menghampiri Irene yang tersungkur dengan sudut bibir berdarah. Irene menangis dipelukan ibunya.

BUGH!!!

Satu pukulan mendarat dipipi kanan Jimin, Tuan Kim memukul Jimin. Yn menutup mulutnya dengan tanganya, Taehyung menghampiri Yn dan memeluknya.

"Aku tidak mengajarkan kau menjadi bren*sek Jim!" Teriak Tuan Kim dengan emosi.

"Hentikan sayang, jangan kau pukul Jimin" Nyonya Kim memegang lengan suaminya.

"Kenapa Appa memukulku! Disini aku tidak salah! Disini aku yang dijebak!!! Aku hanya ingin memberikan hukuman pada Dalangnya!!!" Jimin menunjuk Irene yang masih menangis.

"Kim, kita duduk dulu kita dengar penjelasan anak kita" Tuan Lee kini angkat bicara.

Dua keluarga tersebut duduk berhadapan, Irene masih setia dipelukan ibunya dan Yn dipelukan Taehyung.

"Jim! Jelaskan!" Titah Tuan Kim.

"Irene telah menjebakku dengan memasukan obat pera*sang pada minumanku! Hingga aku memintanya memuaskanya karna aku benar-benar tidak tahan. Lalu setelah kejadian itu  aku dan Irene slalu pergi bersama. Aku slalu menuruti kemaunya meskipun hatiku menolak, karna dia mengancamku akan memberitahukan kejadian itu pada Yn" ujar Jimin, Yn menganga ia tak percaya dengan penjelasan Jimin.

"Bagaiman bisa eonnieku melakukan hal sehina itu!" Teriak Yn tak percaya.

"Aku bisa memberi bukti pada kalian semua!" Jimin menghubungi seseorang untuk datang ke kediamanya.

"Daddy" lirih Yn ia mengeratkan pelukanya pada Taehyung.

"Sstt, daddy disini sama baby kim tenang ya sayang" Taehyung mencium kening Yn.

Tak lama, seseorang berpakaian serba hitam datang, dengan membawa tas. Menuju Jimin.

"Nyalakan dan beritahu mereka" titah Jimin, Mereka membuka laptop dan memperlihatkan sebuah rekaman cctv kejadian 2 bulan lalu.

"Mwo!! Irene" Nyonya Kim menggeleng tak percaya begitu pula Nyonya Lee yang merenggangkan pelukanya.

"Aku tidak menyangka kau akan berbuat sekeji itu nak" Nyonya Lee shock dengan  apa yang ia lihat. Anak gadisnya yang ia banggakan kini berakhir mengecewkan.

"Ma, Pa aku bisa jelaskan" Irene memohon.

"Jelaskan nak" Ujar Tuan Kim lembut.

"Aku akui aku memang mencintai Jimin saat pertama kali ia mengantar pulang Yn. Ditambah aku sering membantu Papa dikantor jadi saat meeting aku sering bertemu dengan Jimin. Kami sering sepemikiran, Jimin slalu memberikan kasih sayang tulus pada Yn. Aku iri dengan Yn! Dia slalu mendapat apa yang ia mau!" jelas Irene.

"Aku memang mencampurkan obat itu kedalam minumanya, karna dengan cara itulah aku dapat memilikinya seutuhnya. Ternyata aku salah, cinta jimin memang tulus untuk Yn. Meskipun raganya bersamaku namun hatinya bersama Yn." Irene menunduk, tak kuasa menahan rasa sesak dan sedihnya.

"Sekarang Papa dengar? Siapa yang salah aku atau wanita ini!" Tanya Jimin lantang.

"Irene, Papa dan Mama kecewa sama kamu" ujar Tuan Lee.

"Paa maafin Irene" Irene memohon, namun Tuan Lee tak menggubrisnya.

Jimin mendekati Yn, bersimpuh didepanya Yn semakin mengeratkan pelukanya pada Taehyung.

"Yn ah, jawab aku apa kau masih mencintaiku?" Tanya Jimin lagi.

Yn mengatur nafasnya, ia memberanikan diri menatap Jimin. Mengembangkan senyum manisnya seperti yang Jimin lihat saat bersamanya. Senyuman yang dapat membuat orang salah mengira. Jimin sudah mengira bahwa Yn akan kembali padanya mengulang kenanganya kembali.

"Kembalilah bersamaku Yn ah, jika kau mengandung anak Taehyung kamu bisa melahirkan anak itu kita merawatnya bersama" Taehyung mengalihkan pandanganya, ia memang sudah menduga situasi ini akan terjadi.

Tae melonggarkan pelukanya, ia ingin Yn menjawab tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Ia juga ingin tau perasaan Yn terhadap dirinya dan Jimin.

"Tidak, Jimin Oppa. Bagaiman mungkin aku masih mencintaimu disaat anakku tidak bisa jauh dari daddynya" jawab Yn seraya menatap manis kearah Taehyung.

"Yn kamu hamil?" Tanya nyonya Kim, semua orang disitu memusatkan atensinya ke Yn, Yn mengangguk.

"Nee, aku hamil anak Taehyung Oppa. Ma" jelas Yn.

"Enggak! Kamu nggak cinta kan sama Tae! Kamu menikah denganya hanya untuk membalas dendam denganku kan Yn! Jawab aku! Kamu masih mencintaiku kan? Yn aku bisa gila jika hidup tanpamu" Jimin menangis tanganya menggenggam tangan Yn.

"Aku menyesal! Yn ah kembalilah aku mohon! KAMU DENGAR AKU KAN YN KAMU TIDAK TULI KAN?!! AKU MENCINTAIMU!" Jimin kembali berteriak histeris hingga suaranya serak.

"Oppa, tenanglah. Aku memang mencintaimu tapi itu dulu. Sekarang sudah tidak lagi. Lelaki disampingku yang membuatku bisa melupakanmu. Aku mencintainya, sangat mencintainya apalagi dengan hadirnya baby kim." Yn seakan menunjukkan betapa bahagianya dia disanding oleh seorang Kim Taehyung.

"Oppa, lupakanlah aku. Fokuslah dengan Irene Eonnie dan anak kalian. Untuk Irene Eonnie, terima kasih telah menghianatiku, andai saja kau tidak menghianatiku pasti aku tidak akan menikah dengan pangeran jelek ini" ujar Yn dengan senyumnya.

Semua yang disitu menahan tangis, betapa tegarnya sosok Yn yang sudah dibohongi, dikhianati, dipermainkan. Percayalah, berawal dari rasa sakit akan ada kebahagiaan setelahnya.

Irene menghampiri Yn dan memeluknya menumpahkan penyesalanya pada adik kecilnya itu.

___

Jimin mengurung diri dikamar tamu, sejak perdebatan tadi siang. Irene masih menangis dipelukan Nyonya Lee dan Nyonya Kim. Malam ini mereka akan menginap dirumah Taehyung sampai masalahnya selesai.

Yang tanya kenapa Jimin dan Taehyung satu rumah? Jadi disini kedua keluarga Tuan Lee dan Tuan Kim sepakat bahwa Taehyung dan Jimin tinggal didalam 1 rumah sampai mereka mempunyai anak. Jadi setelah lahir barulah mereka tinggal sendiri-sendiri.

"Hyung tidak mau keluar Ma" ujar Taehyung seraya mendudukan dirinya disamping Yn.

"Jimin memang suka mengurung diri kalau marah." Nyonya Lee khawatir dengan Jimin.

"Dad, kalau nggak keberatan boleh kan aku yang mengantar makanan ke Jimin Oppa. Dia pasti lapar" Yn memohon kepada Taehyung, Taehyung mengangguk.

"Nggak marah kan?" yn memastikan, Taehyung menggeleng.

"Enggak sayang, aku temenin ya aku tunggu diluar" Ujar Taehyung diangguki oleh Yn.

"Sayang, hati-hati ya" Itulah pesan Nyonya Kim. Nyonya Kim takut jika terjadi apa-apa pada Yn dan calon cucunya, apalagi yang ia hadapi saat ini adalah amarah yang sulit dikendalikan.

Tok..tok..

"Jimin oppa, ini aku Yn. Oppa makan ya dari tadi ngga makan lho buka dong pintunya" Yn menempelkan telinganya pada pintu.

Ceklek..

Jimin membuka pintunya, yang Yn lihat pertama kali adalah darah dikepala dan matanya yang sembab. Betapa kacaunya kondisi Jimin saat ini. Yn menggiring Jimin masuk kembali dan duduk diranjang.

"Oppa, duduk disini. Aku akan mengobati luka oppa" Saat Yn beranjak Jimin menahanya.

"Tidak perlu, aku hanya perlu kamu untuk saat ini" Yn mengurungkan niatnya. Dilihat sekelilingnya, kaca hancur, bantal dimana-mana, vas bunga pecah, kaleng minuman berserakan.

"Oppa makan ya" Yn menatap Jimin, Jimin hanya menunduk, air matanya kembali jatuh.

"Lebih baik aku mati Yn daripada harus melihatmu dengan Taehyung!" Jimin mengambil pecahan kaca didekatkan dinadi Jimin.

"Oppa, aku mohon jangan" Yn menangis memohon.

"Pilih aku atau Taehyung! Jawab aku Yn!!!" Jimin membentak Yn.

"A..ak..ku.. me..milih ..-"

TBC..... (wah apa ya jawaban Yn, hayo siapa yang jantungnya nggak aman?😂)

SHADOW//COMPLETED😎✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang