"Yn diculik!" Papa Lee melepas kacamatanya, kini ia menatap tajam Taehyung.
"Tadi pamit sama Tae ke toilet terus lama nggak balik-balik Tae cek kesana tinggal ponselnya Pa" Tae menunduk.. kenapa ujian hidupnya tidak ada habisnya. Tuan Lee mengeluarkan ponselnya.
"Papa akan melacak keberadaan Yn lewat anak buah Papa, kamu lapor ke kantor polisi Tae. Jangan lupa hubungi Jimin dan Rain" Tae mengangguk.
"Hati-hati Tae." Pesan Mama Lee, Tae menghampiri Zain yang sedang minum susu sambung, sebenarnya kasian tapi mau gimana lagi pabrik susunya Zain diculik.
Tae mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tempat yang ia tuju adalah kantor polisi,Seokjin menyusul.
"Selamat Malam, ada yang bisa saya bantu Tuan?" Tanya polisi itu ramah.
"Istri saya hilang Pak, ia diculik. Saat sedang berada di Sungai Han kejadian sekitar pukul 17.00 tadi" Polisi tersebut mencatatnya.
"Maaf Tuan, karna hilangnya istri bapak belum 2x24 kami tidak bisa melakukan pencarian" Tae berdiri dan menarik kerah polisi tersebut.
"APA MAKSUDMU!! LAKUKAN PENCARIANYA SEKARANG!!!" Taehyung berteriak hingga otot-otot lehernya tercetak jelas.
"Tae, Tae tenangkan dirimu jangan membuat keributan!" Seokjin menarik Taehyung hingga menjauh dari Polisi tersebut dibantu beberapa polisi.Seokjin baru saja tiba dari dinasnya.
"Maaf Tuan, kami hanya menjalankan prosedur kepolisian." Jelas polisi.
"AKU TIDAK BUTUH PENJELASANMU! AKU HANYA MAU KALIAN MENCARI ISTRIKU!!! BAGAIMANA JIKA KAU BERADA DIPOSISIKU!!" Tae masih mencoba untuk menghajar polisi tersebut.
"KIM TAEHYUNG!" Bentak Seokjin, Tae terdiam kalau Seokjin sudah memanggil nama lengkapnya, tandanya Seokjin sudah diambang kesabaran. Ia mendorong Tae hingga terduduk dikursi.
"Saya akan memeriksa CCTV lalu lintas dari pintu masu dan pintu keluar" Seokjin mengangguk.
"Terima kasih banyak Pak, saya meminta maaf atas perlakuan Adik saya" polisi tersebut mengangguk.
Seokjin menarik paksa Taehyung untuk keluar dari Kantor Polisi.
"Tenangkan dirimu! Jangan gegabah! Jika sampai kau menghajar polisi tersebut kau yang kena hukuman! Dimana otakmu!" Seokjin memarahi Taehyung yang masih emosi.
"Halo, Jim. Cepatlah pulang! Yn belum bisa ditemukan juga!"
"Nanti malam aku berangkat dari sini" ujar Jimin dari seberang.
"Berhati-hatilah" Seokjin memasukan kembali ponselnya. Seokjin merangkul Taehyung menuju mobilnya. Mobil Tae akan diambil oleh asistenya.
___
"Tuan bagaimana Nona Yn?" Rain melirik Jimin yang sedang berdiri menghaadap luar Hotel.
"Belum ketemu Rain, hubungi David" Rain mengangguk, David adalah ketua anak buah Jimin.
"Aku akan ikut denganmu Jim" Jimin membalikkan badanya, mendapati Ella dengan style serba hitam dan sebuah koper disampingnya.
Ella sudah tau perihal hilangnya Yn dan dia mencurigai Shireen sebagai dalangnya. Tentu saja ini menyangkut Taehyung karna Shireen sangat terobsesi dengan sosok Taehyung. Dia akan menyingkirkan apa yang menjadi penghalang jalanya.
"Tapi El, bagaimana dengan kuliahmu?" Jimin mendekatkan diri pada Ella, sekarang ia berada tepat didepanya.
Ella menyunggingkan senyumnya, dia melepas topinya. Mendongak menatap Jimin.
"Aku sudah meminta izin pada Rektor, selama 2 minggu. Tidak masalah, aku ingin membantumu" Ella masih menatap mata Jimin begitu juga Jimin yang menatap padanya.
"Bukankah kau membencinya bahkan kau tidak ingin berurusan lagi denganya" Ella mengambil nafas dalam-dalam. Ia berjalan menuju balkon diikuti Jimin.
"Aku memang membencinya Jim, tapi aku ingin menyembuhkan gangguan mentalnya. Ah, ralat psycho sangat mustahil disembuhkan tapi setidaknya aku ingin membantu mengontrol emosinya. Dia psychopat berdarah dingin dan sadis Jim. Aku tidak ingin Yn menjadi korban selanjutnya" Jimin menuangkan minuman kedalam gelas.
"Apa kau yakin El?" Tanya Jimin, Ella menerima minuman dari Jimin dan meneguk hingga tersisa setengahnya.
"Sangat yakin. Dia sahabatku, dia hanya punya aku sebagai sahabatnya sekaligus ibu baginya. Saat dia berada disini banyak orang menjauhinya Karna semua orang dikota ini tau bahwa Shireen seorang psychopath. Bahkan ada yang menuntutnya tapi tidak berlaku karna Pengindap Gangguan jiwa tidak bisa mempertanggung jawabkan atas perbuatanya" Jimin mengangguk.
"Ingat, Shireen lebih cerdik dari kebanyakan psychopath pada umumnya. Jangan sampai kita masuk dalam perangkapnya. Pesanku tolong lindungi Zain bisa saja ia menjadi sasaran selanjutnya" Jimin baru ingat sosok dongsengnya.
Jimin mengambil ponselnya dan menghubungi Papa Lee untuk menjaga Zain. Rain sibuk dengan laptop dan ponsel beberapa kali menghungi seseorang.
"Tuan, David sudah berpencar ke seluruh penjuru kota. Aku menambah beberapa anggota lagi untuk berpencar keluar kota dan meretas system mesenger untuk menggali lebih banyak informasi." Ujar Rain menjelaskan, Jimin mengangguk.
____
"Tae untuk apa kita kesini" Jin menoleh kearah Taehyung, yang ditatap hanya tersenyum smirk.
"Aku yakin Hyung dia adalah dalang dari semua ini! Aku sangat yakin!" Tae menatap lurus kedepan mengamati rumah mewah yang dijaga beberapa bodyguard.
"Tae, jangan sekarang! Jika benar dia adalah dalangnya, dia akan menyusun strategi ulang yang lebih rumit dan bisa saja Yn tidak selamat! Bermainlah cantik Taehyung ah! Bukankah kau ahli dalam bersandiwara?" Kali ini ia menatap Hyungnya, perlahan dia tersenyum.
"Tunggulah Jimin dan Rain kembali." Taehyung mengangguk. Jin kembali menjalankan mobilnya meninggalkan kediaman Shireen.
Kenapa tokoh Rain sering muncul disini? karna Rain adalah asisten kepercayaan Jimin dan Tae. Ia adalah seorang hacker dan intel yang cerdik.
TBC.......
ATTENTION!!!
Teruntuk para Readers cansss, edisi maljum! Yadongnya libur ya. Karna suasana sedang kalang kabut. Mencari si Yn yang hilang. Jadi tolong banget yang ketemu Yn dijalan, dipasar, digorong-gorong suruh pulang.Kasian Zain nggak bisa nenen😖. Si Tae nggak bisa enaena juga😖. Salam hangat Authorr💜 komenya dong sayang😖. Masak cuma like doang😭 author sedih wey😖
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW//COMPLETED😎✔️
Fiksi PenggemarATTENTION ALL⚠️ Mengandung unsur 21+ untuk bocil harap bijak dalam memilih bacaan✅. (Yn:your name. Jadi dalam cerita ini seakan-akan kamu yang berperan.) "Cerita ini murni kehaluan Author tanpa maksud untuk menjelek-jelekan atau menghina tokoh harap...