Tidak terasa usia kandungan Yn sudah 9 bulan tinggal beberapa hari ia akan melahirkan keturunan Kim. Tae begitu menyayangi Yn apapun ia lakukan untuk Yn.
Sedari tadi malam sudah ada kontraksi ringan datang pergi datang pergi. Tae setia menemani Yn bahkan ia rela dicakar Yn ketika rasa sakit itu datang.
"Dad, mules banget perutku" rintih Yn seraya melenguh.
"Kenapa sayang, udah waktunya?" Yn menggeleng, Tae mengusap lembut perut Yn.
"Anak daddy jangan nakal kasian mommy" Yn meringis menahan sakit yang luar biasa.
"Dad, nggak kuat" Yn berkeringat dingin, dadanya naik turun tak beraturan tanpa aba-aba Tae langsung membopong Yn menuju Rumah Sakit.
Xx Hospital..
"Sus tolong!" Pekik Tae, Dengan sigap para perawat segera mendorong brankar, Tae menidurkan Yn dibrankar dan mendorongnya sampai ruang bersalin.
"Dad, ahh sakitt" Yn menggenggam erat tangan Tae.
"Sayang kuat kok, demi aku jangan nyerah please" ujar Tae, ia mengecupi kening Yn hingga dokter datang.
"Ternyata sudah waktunya, Bunda tarik nafas keluarkan pelan-pelan" dokter mengintruksi Yn, Yn mengikutinya.
"Sekarang bunda mengejan ya" Yn menarik nafas panjang dan mengejan.
"Ahhhhhhhh. . Huftt.. " Yn menggenggam tangan Tae
"Mommy kuat demi aku dan baby Kim" Tae membisiki Yn, air matanya menetes menyaksikan Yn bertaruh nyawa demi sang buah hati.
"Ayo bunda sekali lagi" Yn mengejan sangat kuat.
"Oekk....oek....oek...." Bersamaan dengan itu Yn tak sadarkan diri.
"Dok, istri saya kenapa" Tae panik melihat Yn.
"Tenang Tuan, bunda hanya kelelahan." Ujar Dokter Tae mengangguk. tae menciumi setiap inchi wajah Yn hingga Yn terganggu.
"Dad, haus" Tae dengan sigap mengambilkan minuman untuk Yn.
Yn menghabiskan segelas air hanya dengan 3 teguk, Tae menatap sayu Yn. Ia menangis membuat Yn kebingungan.
"Hey, daddy. Kenapa menangis? Dimana baby kim?" Tanya Yn.
"Terima kasih sayang sudah melahirkan little kim, aku menyayangimu. Dia lagi dibersihkan" Tae mencium bibir Yn melumatnya.
"Aku mencintaimu mommy" ujar Tae.
"Nado, Daddy"
____
"Anak Daddy tampan sekali" ujar Tae melihat baby kim yang sedang menyusu.
"Iya dong anaknya daddy kim gitu" Yn menirukan suara anak kecil, Tae menciumnya gemas.
"Kuat banget nyusunya kayak daddy. jangan dihabiskan ya punya daddy" Yn mencubit pipi Tae.
"Daddy jangan ngomong begituan didepan anak ih" Yn cemberut, Tae terkekeh.
"Namanya siapa dad?" Tanya Yn.
"Kim Zain, mom bagus nggak?" Tanya Tae Yn mengangguk.
"Bagus kok, oh ya keluarga diberi tau belum?" Tae menggeleng.
"Lupa mom bentar ya" daddy meraih ponselnya menghubungi keluarganya.
"Udah Mom, tapi jimin hyung besok jenguknya kalau udah dirumah kasian Jensie kalau dibawa ke rumah sakit.
Park Jensie, nama anak Jimin dan Irene. Irene melahirkan 1 minggu yang lalu.
"Gwenchana, dad" Tae mengamati wajah mungil malaikat kecilnya.
"Matanya mirip kamu mom, tapi hidung dan bibirnya kayak aku" ujar Tae.
"Jahat ya pdahal mommy yang ngandung kenapa kamu mirio daddymu hm?" Yn menciumi pipi gembul Zain, namun Zain tetap diam tidak terusik dengan aktivitasnya.
"Kan yang nyervice aku. Jelas aku menang banyak mom" semenjak kehamilan Zain Tae memang sering sekali berbicara vulgar hingga Yn dibuat geram olehnya.
____
"Ingat satu, langkah lagi persiapkan rencana itu!" Ujar pria bertopeng.
"Siap boss" ujar anak buahnya.
Pria bertopeng dengan segala rahasia dibalik topengnya mengundang banyak tanda tanya. Tentang siapa dirinya.
"Sebentar lagi Tuan Taehyung, persiapkan dirimu untuk menghadapi maut" ujarnya lalu tertawa kerass.
(TBC... Kenapa komen semakin menurun😭 nggak ada semangat lagi authornya😖. Mau nggak mau 2/3part lagi ending 😭 author ga ada semangat)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW//COMPLETED😎✔️
FanfictionATTENTION ALL⚠️ Mengandung unsur 21+ untuk bocil harap bijak dalam memilih bacaan✅. (Yn:your name. Jadi dalam cerita ini seakan-akan kamu yang berperan.) "Cerita ini murni kehaluan Author tanpa maksud untuk menjelek-jelekan atau menghina tokoh harap...