shadow//37

10 0 0
                                    

Taehyung menemukan sebuah kalung berinisial T. Iya, dia mengingatnya ia pernah memberi kalung itu kepada Yn 1 hari sebelum insiden penembakan Jin.

Ia membuka kalung tersebut, ia menemukan benda kecil berwarna hitam. Tae berlari menuju Seokjin dan Jimin.

"Hyung, ini kalung Yn! Aku yakin pasti Yn ada disekitar sini" Tae menangis, setidaknya ia menemukan petunjuk.

"Bagaimana kau menemukan kalung ini Tae?" Tanya Jimin, Taehyung menceritakanya.

"Tuan, aku rasa mereka tau tentang adanya GPS didalam kalung ini. Jadi mereka membuangnya" ujar Rain, Tae mendadak murung.

"Apa maksudmu, mereka akan membawa Yn lebih jauh lagi Rain?" Rain mengangguk.

"Aku rasa seperti itu Tuan. Belum ada perkembangan dari David Tuan" ujar Rain. Mereka memutuskan untuk pergi kesalah satu restaurant dipusat kota guna untuk istirahat.

Mereka sampai disebuah Kedai sederhana. Tae menginginkan ia makan dikedai sederhana. Pemiliknya seorang Nenek.

"Selamat Siang Nek" Nenek yang sedang menyirami bunga menoleh.

"Selamat siang Nak" Nenek itu memerosotkan kacamatanya sampai ujung hidung.

"Omo!! Kalian.. kalian yang ada di TV itu? Kalian CEO terkenal di Seoul bukan. Kalian sangat tampan, kajja masuk" Mereka berempat menatap satu sama lain. Seterkenalkah itu mereka.

"Yoongi ah! Cepat kesini!!" Teriak nenek tersebut, tak lama keluarlah Seorang Pria dengan kulit seputih salju dengan celemek melekat sempurna ditubuhnya.

"Ada apa Nek?" Tanya Yoongi datar.

"Kau lihat, kita kedatangan tamu CEO terkenal dari Seoul. Cepatlah buatkan makanan yang enak" ujar Nenek, sedangkan Yoongi hanya mengangguk lalu kembali masuk.

"Ada apa kalian sampai datang kemari?" Tanya Nenek seraya menatap satu persatu mereka.

"Kami ingin istirahat dan mengisi perut kami Nek" jawab Jimin, Nenek mengangguk.

"Kalian dari mana?" Nenek kembali bertanya.

"Kami sedang mencari adik ipar saya yang hilang Nek." jin mengangkat bicara.

"Hilang? Sejak kapan?" Taehyung mendongak menatap wajah keriput nenek itu dengan fake smilenya.

"Sejak 2 hari yang lalu nek, dan kami mencarinya kesini. Ditambah lagi kasus pembunuhan berantai itu mengincar seorang gadis. Apa nenek tau dimana lokasi penyekapan itu?" Nenek berpikir sedikit keras seraya memukul-mukul keningnya dengan jari telunjuknya.

"Eoh, itu ada digedung Tua. Dekat hutan Nak, dari sini 5 km. Nenek minta bawalah polisi sebagai pengawal saat kesana.karna itu adalah markas besar para pembunuh" pesan Nenek tersebut. "Kau bisa ajak cucuku kesana" imbuhnya.

_________

Ceklek....

Yn terbangun ketika mendengar suara pintu terbuka. Nampak Jungkook dengan membawa tas sedikit besar.

"Kau membawa apa Jung?" Jungkook tak menjawab ia menjatuhkan tas tersebut tepat didepan Yn.

"Mandilah" Yn mengangguk, lalu menatap Jungkook.

"Jung, aku kedinginan. Tolong beri aku selimut" bibir Yn bergetar, raut Yn yang memucat membuat Jungkook khawatir.

"Nee nee. Tunggulah disini aku akan membawakanmu selimut" jungkook sedikit tergesa keluar dari ruanganmu.

"Semoga rencanaku berjalan lancar, Zain mommy merindukanmu. Dad aku mencintaimu" ujar Yn, setelah itu Yn ambruk pingsan.

Jungkook kembali dengan beberapa selimut dan jaket. Ia melihat Yn yang sudah tak berdaya dilantai ia menghampirinya.

"Bocah! Hei bangun!!" Jungkook menyelimuti tubuh Yn badanya sangat panas.  Ia jug mengompres tubuh Yn.

"Halo bos! Dia demam" lapor Jungkook pada bosnya.

"Jangan sampai dia mati Jung!! Aku ingin bermain dulu denganya. Akan kubuat dia merasakan apa yang kurasakan!"

"Baik bos"

Jungkook memasukan kembali ponselnya, ia mengompres kening Yn. Wajahnya sangat pucat.

_____

"Apa Pak, plat mobilnya palsu?" Jimin meninggikan suaranya.

"Iya Tuan, kami telah memeriksa Di Pusat Mobil. Mereka tidak pernah meluncurkan Mobil Alphard dengan nomor K 9981 S berwarna silver" jimin mengepalkan tanganya.

"Bagaiman dengan CCTV?" Tanya Jimin lagi.

"4 CCTV di pusat kota tepat diperempatan berhasil mereka retas" Jimin mengeraskan rahangnya.

"Apa ada petunjuk lain?" Tanya Jimin, polisi sedang berpikir keras mengingat.

"Ah ada Tuan tepat didekat lampu belakang ada sticker warna merah dengan logo anonymous memakai topi" jelasnya.

"Terima kasih Pak" jimin menghampiri Tae.

"Tae menginaplah ditempat Jungkook, aku, Jin Hyung, dan Rain akan kembali ke Seoul" Tae mengangguk.

"Titip salam untuk Mama dan Zain" ujar Tae.

Mereka mengantar Tae kerumah Jungkook. Rumahnya lumayan besar. Namun tampak sepi

"Aku akan menghubungi Jungkook, Hyung" ujar Tae, belum sempat menelfon mobil sport putih memasuki halaman rumahnya.

"Eoh, Hyung ada apa?" Tanya Jungkook seraya melepas kacamatanya.

"Tae akan menginap disini beberapa hari untuk mencari istrinya yang hilang" jungkook terkejut.

"Hilang? Bagaimana bisa? Maaf Hyung waktu pernikahanmu aku tidak hadir karna ada di Luar Negeri saat itu" Tae tersenyum.

"Gwenchana Jung" Tae menepuk-nepuk pundak Jungkook.

"Eoh, kau bawa apa Hyung?" Tanya Jin yang melihat bawaan Jungkook.

"Ini pakaian untuk temanku, Kajja Hyung masuk" Ajak Jungkook.

"Jung, aku dan Jin Hyung akan kembali ke Seoul"

"Eoh, baiklah Hyung hati-hati dijalan" Jungkook dan Tae mengantar mereka sampai digerbang utama.

"Hyung mandilah, aku akan siapkan pakaianmu" ujar Jungkook, Tae mengangguk ia masuk kedalam kamar mandi. Ia terkejut ketika melihat sweater rajut yang sama seperti punya Yn.

"Kenapa ini sangat mirip dengan punya Yn" Tae mengambil baju yang setengah basah itu ia menciumnya.

"Hanya bau deterjen, mungkin ini punya teman Jungkook. Toh yang punya sweater seperti ini tidak hanya istriku."  Tae menyalakan showeernya.

Guyuran air itu sangat menyegarkan, ia jadi mengingat saat mandi bersama Yn melakukan permainan intim hingga keduanya kedinginan sampai akhirnya mereka demam.

"Shit!! Jonny kenapa kau bangun disaat aku hanya membayangkan tubuh istriku" Tae frustasi ketika melihat asetnya berdiri tegak tanpa dosa.

Mau tidak mau ia harus bermain solo, seperti sebelum ia menikah dengan Yn. Sabun, adalah solusi untuk saat ini.

Tae keluar dengan handuk yang melilit sebatas pinggang, ia melihat Jungkook yang sedang menunggunya seraya beramain game.

"Eoh, Hyung ini baju gantinya. Mian malam ini aku harus pergi tidurlah dikamar tamu Hyung atau tidur dikamarku terserah. Anggaplah rumah sendiri" Tae mengambil Baju gantinya itu.

"Kau mau kemana Jung?" Jungkook menghentikan langkahnya.

"Aku ada urusan pekerjaan Hyung aku pulang besok pagi" Tae faham, adiknya sudah menjadi sosok orang sukses sekarang.

"Hati-hati Jung" Jungkook berdehem seraya keluar dari rumah.

TBC........ 

Bagaimana Part ini readerss cantiqw💜💜 ada yang greget nggak kenapa Yn belum ketemu ketemu juga😂😂. Konflik ini sangat panjang ya sekaligus konflik terakhir menuju Ending😭😭😭.

SHADOW//COMPLETED😎✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang