Shadow//30

14 1 0
                                    


Yn sedari tadi hanya diam, matanya terus menatap keluar jendela mobil. Sesekali Jin menoleh kearahnya. Ia memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.

"Yn ssi, jangan difikirkan lagi. Lelaki brengsek sepertinya memang tidak pantas diperjuangkan" ujar Jin, Ia mengambil Jaket dijok belakang dan menyelimuti Yn.

"Kau benar Oppa, dia lelaki brengsek. Tapi aku mencintainya! Ia suamiku! Ayah dari Zain" Yn kembali menangis, Jin meraih tubuh Yn dan merengkuhnya kedalam dekapan.

"Jangan pendam rasa sakitmu ceritalah padaku. Setidaknya beban pikiranmu sedikit berkurang. Anggaplah aku Oppamu sendiri Yn ssi. Maafkanlah kesalahanku dulu yang berusaha membunuhmu." Jin menyisir rambut Yn dengan jari-jari panjangnya.

"Lupakan soal itu Oppa. Aku mohon jangan beritahu Mama Kim, Papa Kim, dan Mama Seon. " Jin mengangguk.

"Jangan menangis, cantikmu hilang" ujar Jin seraya menghapus air mata Yn. Yn tersenyum tipis.

"Apa Oppa menolongku karna aku mirip Shireen? Cinta pertama Oppa?" Jin menggeleng.

"Bahkan dia bukan gadis yang aku kenal dulu. Kajja, Mama Lee dan Zain pasti menunggumu" Jin kembali menjalankan mobilnya.

___

"Pa gimana? Udah ada kabar dari anak buahmu?" Tanya Mama Lee seraya menimang-nimang Zain. Bayi kecil itu sedari tadi menangis tanpa henti.

"Belum sayang, gps ponsel Yn tidak aktif" Papa Lee mengotak -atik laptopnya mencari keberadaan Yn.

"Ma, Pa" datang dengan keadaan basah kuyup, mata sembab.

Yn berhambur memeluk Papa Lee, ia menangis dipelukan Papa nya. Obat sakit hati seorang anak adalah orang tuanya. Yn menangis menumpahkan semua yang ia rasakan pada Papanya, hanyalah beliau Lelaki yang tak pernah menyakitinya.

"Jelaskan pada Papa sayang, ada apa?" Papa Lee memegang bahu Yn, ia dapat melihat betapa kacaunya Yn. Sekuat-kuatnya Yn didepan orang lain, ia akan merasa lemah didepan Ayahnya.

"Dimana Tae?" Ia sudah menduga, Papanya akan menanyakan dimana menantu idamanya. Ralat menantu brengseknya.

"Katakan pada Papa, Yn!" Papanya sedikit membentaknya, beliau sedang menahan amarahnya sekarang.

"Pa, jangan membentak Yn" sela Mama Lee.

"Aku disini Pa" Papa Lee menoleh, Taehyung berdiri didepan pintu bersama dengan Jimin. Penampilan yang tak kalah kacau dari Yn.

"Katakan padaku! Kau apakan putriku Kim Taehyung!" Tae hanya menunduk, ia tidak berani menatap Papa mertuanya.

"Paman, biar aku jelaskan" Jimin angkat bicara, Papa Lee mengangguk namun matanya tak lepas dari Taehyung.

"Yn ssi, ganti pakaianmu nak" Yn mengangguk, ia melangkah pergi melewati Taehyung tanpa menoleh ke arahnya.

Jimin menceritakan semuanya, ia mendapat informasi dari Seokjin soal kejadian tadi. Ia juga meminta Kris mengirimkan file CCTV ruangan Taehyung.

"Papa kecewa denganmu Kim Taehyung, papa sangat kecewa. Ternyata Papa salah disini dalam menilaimu. Papa salah menyerahkan putri kesayangan Papa padamu! Apa semua penyesalanmu hanyalah sandiwara? Apa kau buta! Hingga tidak bisa melihat Yn yang berjuang UNTUKMU!! MENYELAMATKANMU DENGAN NYAWANYA!!" Papa Lee ikut menangis. Sakit baginya, melihat putrinya disakiti oleh seorang lelaki.

"Pa, aku dengan Shireen hanya mengerjakan proyek tahunan" jelas Tae.

"Kris sudah File CCTV," potong Jimin. Ia meminjam laptop Papa Lee.

Dari CCTV dapat dilihat Tae dan Shireen yang awalnya sangat serius mengerjakan pekerjaan mereka. Dan tiba saatnya tangan Shireen yang mulai memegang bahu Taehyung karna mereka duduk bersebelahan.

SHADOW//COMPLETED😎✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang