shadow//38

14 0 0
                                    

Taehyung merebahkan tubuhnya dikamar Tamu, ia sudah menghabiskan waktu 1 jam hanya dengan berguling kanan ke kiri. Ia memutuskan untuk berkeliling rumah Jungkook hitung-hitung cari keringat.

Rumah terdiri 2 lantai, dengan gaya eropa. Perpaduan warna abu-abu dan putih, kesanya sangat elegant. Banyak lukisan yang terpajang disetiap sudut, kemampuan melukis Jungkook sangat luar biasa.

Lukisan retro, kartun, atau hanya cipratan warna pun jadi lukisan yang mahal. Ia membuka pintu yang bertuliskan JJK.

"Aigo! Adikku sangat menggemaskan" gumam Taehyung seraya memutar knop pintunya.

Yang ia rasakan pertama adalah, dingin. Bagaimana tidak dikamarnya terpasang 2 AC sekaligus. Ia mengamati sekelilingnya tak ada yang menarik, hanya ada 1 lemark kaca, 1 lemari kayu, meja, kursi dan 1 ranjang.

"Eoh, tumben sekali kamarnya tertata rapi, biasanya seperti terkena ledakan bom nuklir" gumamnya. Ia mendekati lemari kaca, hanya ada beberapa helai pakaian.

"Rich boy, percuma rumah besar, kamar besar, lemari besar isinya cuma 5 style baju mana serba hitam. Mirip style mafia" tae bermonolog, seraya menutup kembali.

Ia beralih ke lemari kayu, dibuka betapa kagetnya ia mendapati beberapa senapan yang terkenal didunia dengan type,ZH-05,M16 ,INSAS,Tipe 88,AK-74M,Heckler & Koch G3,AK-103.

Dan beberapa pistol dengan type SIG SAUER P226, GLOCK17,C25.

"Untuk apa dia mempunyai senjata api" Taehyung semakin penasaran ia menggledahi semua kamar Jungkook. Ia terkejut tatkala melihat laci Jungkook.

"Cincin ini.." Taehyung mengamati cincin itu, ia ingat bahwa cincin itu adalah cincin pernikahanya dengan Yn.

Ia memeriksa bagian dalam cincin itu  ia pernah meminta diukirkan namanya  di cincin tersebut dengan bahasa china. benar saja tulisan nama Taehyung dengan bahasa China.

Taehyung memfoto cincin itu, ia menelfon Jimin dan Jin. Untuk memberi tau tentang cincin ituu. Taehyung melepas cincinya dan mendekatkan pada cincin itu, jika saling tarik menarik seperti magnet berarti itu cincin Yn.

"Darimana Jungkook mendapatkan Cincin Yn, Apa jangan-" dada Tae bergemuruh, dugaanya adalah Jungkook yang menyulik Yn, tapi siapa untuk apa? Padahal Jungkook belum pernah melihat Yn sebelumnya.

"Halo Jimin Hyung, ada apa?" Tanya Taehyung.

"Jangan bertindak gegabah, pura-puralah tidak tahu. Dan coba selidiki lebih lanjut, itu akan memudahkan kita mengambil Yn" ujar Jimn.

"Baik Hyung" Tae menutup telfonya, ia terduduk lemas disamping kasur, bagaimana bisa Adik yang ia sayang tega menculik kakak iparnya. Namun ia tak bisa menyalahkan Jungkook.

Ia yakin bahwa pasti ada Dalang dibalik penculikan istri kesayanganya.

"Aku bersumpah akan membunuh siapapun dalang dibalik semua ini!" Taehyung menggertakan rahangnya.

_____

Jungkook terjaga, ia menjaga Yn semalaman. Ia mengganti kompres beberapa kali. Suhunya sudah sedikit stabil.

"Eungh" ringis Yn, ia mengerjapkan matanya, yang ia lihat pertama kali adalah Jungkook yang berada disampingnya.

"Jung-"

"Diam, bangunlah dan makan. Kau harus minum obat" ujar Jungkook.

"Jung aku merindukan Anakku, dan suamiku" Yn menangis, sudah 4 hari lebih ia meninggalkan suami dan anaknya.

"Baik, kau akan bertemu denganya" Yn mendengar itu langsung berbinar "in your dream" imbuhnya, Yn seketika kembali sedih.

"SEBENARNYA APA MAUMU!! HA! AKU SUDAH DIAM DAN MENURUT PADAMU!! AKU HANYA INGIN KAU MEMBEBASKANKU JUNG!!!" jungkook menampar Yn.

"Jangan kau tinggikan suaramu didepanku!!!!" Jungkook menendang baskom kompres lalu pergi.

Yn hanya menangis memegangi pipinya yang memerah, sudut bibirnya berdarah. Seumur-umur ia belum pernah mendapat tamparan apalagi dari seorang lelaki.

Yn memndangi pintu yang sudah terkunci ,ia teringat rencana tempo hari. Ia menali selimut-selimut mennjadi satu ia menghampiri jendela, ia menali ujung selimut itu dengan lemri.

"Semoga Jungkook tidak melihatnya" yn perlahan turun seraya melihat kanan-kirinya. Ia mendengar suara mobil keluar dari pekarangan gedung ini. Ia menjatuhkan dirinya ditanah ia segera berlari menuju tengah hutan.

___

"Zain, kenapa nangis terus sayang" Ella menepuk-nepuk pantat Zain sedangkan Jensie digendongan Irene.

"Ella ssi, Zain kenapa?" Tanya Jin yang baru tiba.

"Aku tidak tau Oppa dari tadi menangis" ujar Ella, Jin mengambil alih gendongan Zain.

"Eoh, ajaklah Zain jalan jalan sebentar bersama Ella" Ujar Irene, Jin mengangguk.

"Eoh, aku-" ella menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Bagaimana Ella ssi?" Tanya Seokjin yang melihat kearahnya.

"Pergilah! Penelitianya bisa dilanjutkan besok bukan?" Tanya Irene yang menahan tawa.

Karna kelamaan, seokjin menggandeng Ella dengan tangan satunya menggendong merengkuh tubuh mungil Zain.

"Oppa, kita mau kemana?" Tanya Ella seraya memasuki mobil.

"Ketaman saja, mumpung sedang musim gugur" Seokjin meletakan Zain dipangkuan Ella. Seokjin menutup pintu mobil.

Seokjin mendekati Ella jarak wajah mereka sangat dekat, demi pantat mulus Yeontan, Jantung keduanya berdegup kencang.

Seokjin semakin mendekatkan wajahnya, refleks Ella memejamkan matanya. Seokjin heran kenapa Ella memejamkan matanya, eoh pasti dikira Seokjin akan menciumnya.

"Selesai" Seokjin menjauhkan wajahnya dan duduk dikursinya, Ella membuka matanya ia melihat seatbealt yang sudah terpasang rapi.

"Oh, Oppa" demi apa Ella malu sangat malu.

"Dasar byuntae" ejek Seokjin seraya menatap Ella dengan kekehanya.

"Ah, siapa yang byuntae" Ella membela diri.

"Jelas kau, siapa lagi? Aku hanya memasang seatbelt bukan untuk menciumu" ujar Seokjin.

"Aku tau itu" jawab Ella.

____

"Shiren" panggil Jimin, Shireen menoleh dan mendekati Jimin.

"Kenapa kau mengajakku bertemu? To the point saja aku banyak urusan!" Shireen tersenyum angkuh, Jimin mendorong shireen hingga duduk.

"Baik, karna kesabaranku hilang. Aku hanya ingin kau jujur dimana kau menyembunyikan Yn!" Shireen terkejut ia membalas tatapan nyalang Jimin.

"Menyembunyikan Yn?? Untuk apa aku menyembunyikanya! Buang-buang waktu dan tenaga saja!"

BRAKKH!!!!

Jimin menggebrak meja, Shireen telah menyulut amarah yang ia pendam.

"Katakan padaku!! Dimana Yn jalang!!!" Raut Jimin memerah, Shireen tersenyum.

"Aku benar-benar tidak tau Jim! Apa semua kejahatan itu aku pelakunya!! Ha! Kau pikir aku sejahat itu!" Ujar Shireen tak klah berteriak.

"Karna kau Psychopath! Kau tak punya belas kasihan Shireen ssi!" Jimin menekan setiap kata-katanya.

"Kau bisa menggeledah rumahku!" Ucap Shireen mantap, ia merasa tertantang dengan masalah ini.

"Baiklah! Aku akan menggeledah rumahmu bersama anak buahku sekarang!" Shireen menyilangkan tanganya didada.

"Silahkan Tuan Park Jimin, mari kita berangkat bersama" Shireen beranjak dari duduknya dan pergi mendahului Jimin.

TBC...........

wahh!!! Semakin runyam teka-tekinya ya gengs😂😂. Hayo tebak-tebakan siapa penculik Yn emm!! KELUARKAN UNEK-UNEKMU SEKARANG WAHAI PARA READERS💜💜💜

SHADOW//COMPLETED😎✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang