Rhaylene menutup wajahnya dibalik tangannya yang terlipat di atas meja. Dia sudah cukup tenang sekarang, Teman-teman lainnya juga masih menemani dia hingga sekarang. Galang juga, sedari tadi dia terus duduk disamping Rhaylene seraya mengusap bahu Rhaylene, di samping lainnya ada Stevani yang juga melakukan hal yang dilakukan galang.
"Lo baru tau kan kalau karina adik gue?" Tanya Galang yang dibalas anggukan. "Gue liat lo disana waktu itu... Dari waktu itu, gue selalu merhatiin lo dari jauh, dan pada saat lo pindah ke sekolah ini. Gue jadi makin ingin ngelindungin lo, Len" Tambahnya.
"Karina selalu cerita tentang lo ke gue, tapi dia gak pernah cerita soal dia di rundung. Dia cuma bilang kalo lo satu-satunya temen yang dia punya, dan karena itu juga gue merasa berterimakasih banget sama lo" Ujarnya.
Rhaylene mengubah posisi duduknya seperti biasa, dia menghela nafasnya dan menoleh ke arah Galang.
"Lo gak perlu berterimakasih sama gue. Lo tau lang? Gue seneng banget bisa buat karina bahagia, walau pada akhirnya gue gak berhasil selametin dia.. Gua sayang dia lang" Air mata Rhaylene kembali terjatuh, "Gue anggap dia kayak adik gue sendiri" Lanjutnya.Galang mengangguk, melihat Rhaylene yang kembali mengeluarkan air mata, Vita berjalan kearahnya kemudian memeluknya, hal yang sama juga dilakukan oleh Stevani. Mereka baru tau, ternyata selama ini Rhaylene menyimpan banyak kesedihan di dalam dirinya.
Dan yah... Karena kejadian yang menimpa karina, membuat Rhaylene sangat membenci siapapun yang melakukan pembullyan dihadapannya."Udah jangan nangis lagi.. Gimana kalo pulang sekolah nanti kita ke makamnya karina? Kita pergi sama-sama" Ujar Aditya, yang dibalas anggukan oleh mereka semua.
Seketika itu juga Galang menoleh dan melemparkan senyumannya ke arah Rhaylene, Rhaylene juga melakukan hal yang sama.
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
"Hai Karina, kakak bawa Rhaylene kesini. Dia kangen sama kamu" Ujar Galang seraya mengelus batu nisan milik adiknya itu.
Rhaylene ikut berjongkok di samping Galang, dia meletakkan setangkai bunga mawar di atas makam karina."Kamu suka bunga ini kan? Aku beliin ini buat kamu. Semoga kamu seneng ya..." Ucap Rhaylene.
"Hai karina, gue temennya abang lo. Nama gue Aditya, dia Devan, dan kedua cewek ini Vita sama Stevani" Ucap Aditya.
Setelah cukup lama mereka berada di sana. Mereka semua pun pergi dari sana, tidak pulang ke rumah masing-masing. Mereka mampir ke rumah Galang.
Begitu mereka memasuki rumah. Orang tua Galang yang kebetulan ada di sana langsung menatap Rhaylene, ibunya menghampiri Rhaylene kemudian memeluknya.
"Rhaylene, gimana kabarnya nak?" Tanya ibu Galang."Baik tan"Jawab Rhaylene sambil tersenyum.
"Kalian teman-teman Galang kan? Sini kita makan bareng, kebetulan tadi tante ama bibi masak banyak" Ujar Ibu Galang.
"Wah kapan lagi dikasih gratisan, yok dev!" Aditya menarik tangan Devan. Mereka semua pergi, terkecuali Galang, ayahnya dan juga Rhaylene.
"Yah, Rhaylene mau liat kamar Karina" Ucap Galang, ayahnya hanya mengangguk dan memberikan kunci kamar karina kepadanya. Galang dan Rhaylene pun masuk ke dalam kamar Karina.
Kamar itu masih rapih dan bersih, di sudut meja belajar ada fotonya bersama Rhaylene. Mata Rhaylene tertuju ke arah foto itu, dia mendekati dan menyentuh foto itu. Di samping foto ada sebuah buku diary yang bertuliskan nama Karina. Rhaylene menoleh ke arah Galang dan Galang hanya menganggukkan kepalanya.Rhaylene pun membuka buku itu, Galang mendekatinya untuk ikut membaca isi buku itu. Satu persatu kata Rhaylene baca, hingga beberapa lembar habis. Semuanya hampir dipenuhi oleh namanya. Dia baru mengetahui bahwa karina sangat menyayangi dia dan menganggapnya selayaknya seorang kakak kandung. Hal itu membuat hatinya kembali sedih. Melihat raut wajah Rhaylene yang kembali sendu, Galang merangkulnya mengusap punggung Rhaylene.
Tanpa mereka sadari, seseorang melihat mereka dari depan pintu kamar Karina. Dia menunduk dan akhirnya pergi dari sana.
.
.
.
TBC
Jangan lupa tekan vote, komen dan share ya
See you next chapter..
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGERS [✔︎]
JugendliteraturFOLLOW DULU BARU BACA!!!!! 𝙍𝙝𝙖𝙮𝙡𝙚𝙣𝙚: Bahagia rasanya ketika kita punya banyak sahabat yang tentunya bisa terus nemenin kita. Kayak Stevani, Vita, Galang, Aditya dan Devan. Kita semua berpasangan, yah.. Stevani sama Aditya, Vita sama Galang...