Vincent menutup mulut Rhaylene menggunakan sebelah tangannya, sebelahnya lagi memegang kedua tangan Rhaylene. Mata Vincent terus menatap ke arah mata Rhaylene, namun Rhaylene memandang ke arah lain, dia tidak ingin menatap mata Vincent.
"Jangan teriak, gue bawa lo kesini secara baik-baik, jadi lo gak perlu ngabisin suara lo buat teriak" Vincent menyingkirkan tangannya dari mulut Rhaylene, tangan yang satunya masih memegang kedua tangan gadis itu.
"Baik-baik kata lo! Gue di tarik gitu, sekarang tangan gue di tahan, terus lo larang gue buat berontak. Gila lo!" Kesal Rhaylene.
"Yaudah maaf! Gue bawa lo kesini buat ngomong berdua" Ucap Vincent.
"Ngomong apa lagi sih vin.. Udah gak ada yang mau di omongin lagi"
"Iya kalo lo gak ada, tapi kalo gue banyak. Banyak yang mau gue omongin ke lo len..."
Rhaylene terdiam, dia menoleh ke arah lain.
"Lepasin tangan gue, abis itu lo boleh ngomong apapun ke gue"Vincent mengangguk, dia segera melepaskan tangan Rhaylene, kemudian matanya kembali menatap ke arah mata gadis itu.
"Apa alasan lo nolak gue waktu itu? Gue tau lo gak bener-bener nyoba buat buka hati lo ke orang lain" Ucap Vincent, "len, gue ikutin semua akun sosmed pribadi lo... Lo post gambar- gambar yang waktu itu gue bikin buat lo, lo juga post gambar yang waktu itu lo bikin buat hadiah ulang tahun gue... Ngeliat itu aja udah ketebak kalo lo belum sepenuhnya lupain gue" Lanjutnya.Rhaylene menghala nafasnya kasar, Lagi-lagi harus membicarakan soal hal ini. Dia paling benci jika seseorang bertanya tentang masa lalunya.
"Gue lupa apus semua postingan soal gambar itu, dan soal perasaan... Gue gak boong, gue beneran lagi buka hati buat Devan" Balas Rhaylene, "bahkan, gue udah suka sama dia, gue sayang sama dia vin"Vincent melangkah mundur, sedikit menjauh dari Rhaylene. Dia tertawa kecil, bukan tawa ejekan yang dia keluarkan, itu adalah tawa kekecewaan.
"Len" Dia kembali menatap Rhaylene, "Gue tau gue salah karena ninggalin lo begitu aja dulu. Gue waktu itu bilang kalo lo gak perlu khawatir, karena gue bakal terbiasa tanpa lo. Tapi itu semua gak bisa gue lakuin Len""Ya mau gimana lagi Vincent! Gue gak bakal bisa balik sama lo lagi... Walau lo first love gue, tapi kehidupan kita udah beda, lagipula banyak kok yang suka ama lo. Mending lo cari yang baru dan lupain gue" Kesal Rhaylene, "lo sendiri tau gue gak suka di paksa. Kenapa lo jadi seolah-olah maksa gue gini"
"Oke... Kalo lo emang gak mau balik lagi, gue ngerti, lo pasti benci banget sama gue. Ini semua salah gue, lo udah terlalu baik sama gue, tapi gue ninggalin lo gitu aja, gue minta maaf. Gue gak bakal ganggu lo lagi" Ucap Vincent seraya menunduk.
"Kita emang gak bisa balik kayak dulu, tapi kita masih bisa jadi temen" Balas Rhaylene, Vincent menatapnya, dia tersenyum tipis, "dan satu hal yang harus lo tau... Gue gak pernah benci sama siapapun termasuk lo"
"Makasih Len.." Ujar Vincent.
"Udah selesai ngomongnya? Gue boleh bawa aylen pergi?" Tanya Devan yang berdiri bersandar pada dinding.
Mendengar itu, Rhaylene dan Vincent menoleh.Sebenarnya sudah sedaritadi Devan berada di sana. Dia hanya memperhatikan dan mendengarkan obrolan Rhaylene dan Vincent tanpa membiarkan mereka tau bahwa ada dirinya di sana.
Devan tersenyum menatap mereka berdua, dia melipat kedua tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati mereka berdua."Gue denger semuanya tadi" Ucapnya. Rhaylene menunduk malu karena di tatap oleh Devan.
"Bro" Vincent menepuk pundak Devan. "Rhaylene cewek baik, dan menurut gue, gak ada cewek yang sesempurna dia"
"Vin!" Rhaylene menatap Vincent, dia mengode pria itu agar dia menutup mulutnya.
"Gue yakin dia bakal bahagia sama lo. Karena itulah gue minta... Tolong jangan nyakitin dia atau tinggalin dia gitu aja. Jangan sampe lo nyesel kayak gue" Ucap Vincent, dia tersenyum menatap Rhaylene, kemudian kembali menatap Devan, lagi-lagi dia menepuk bahu Devan, setelahnya dia melangkah pergi dari gang sepi itu.
.
.
.
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak...
See you next chapter.Vincent
KAMU SEDANG MEMBACA
TEENAGERS [✔︎]
Novela JuvenilFOLLOW DULU BARU BACA!!!!! 𝙍𝙝𝙖𝙮𝙡𝙚𝙣𝙚: Bahagia rasanya ketika kita punya banyak sahabat yang tentunya bisa terus nemenin kita. Kayak Stevani, Vita, Galang, Aditya dan Devan. Kita semua berpasangan, yah.. Stevani sama Aditya, Vita sama Galang...