1. Murid baru di tahun ajaran baru

39 6 0
                                    

Rhaylene berjalan sambil melihat ke sekeliling sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rhaylene berjalan sambil melihat ke sekeliling sekolah. Sekolah ini begitu luas, mungkin dari depan gedung hingga ke ruang guru bisa menggunakan kendaraan, motor contohnya.
Itu yang ada dipikiran dia.

Anehnya, di sepanjang perjalanan nya dengan pria yang tidak dia kenali ini, seluruh pandangan dari para siswi yang melewati mereka atau bahkan yang tengah berdiri, semuanya memandang ke arah pria itu. Rhaylene sendiri tidak tau kenapa. Apa mungkin mereka berfikir pria di samping nya ini tampan? Menurut dia sendiri sih tidak.

"Kayaknya disini deh" Pria itu menunjuk ke arah pintu ruangan yang sepertinya memang benar itu ruang guru.
Mereka berdua pun masuk ke dalam ruang guru. Begitu masuk, beberapa guru di sana menyapa Rhaylene, hanya mereka yang mengenali rhaylene yang menyapa.

"Rhaylene, sini nak" Panggil satu guru dari pojok ruangan.
Rhaylene menoleh ke pria itu sebentar, "Gue duluan"
Pria itu mengangguk, setelahnya Rhaylene berjalan menghampiri guru itu.

"Benar nama kamu Rhaylene Anelova?"

"Iya bu"

"Mari sini, ikut sama ibu"

Rhaylene mengangguk, dia mengikuti guru itu dari belakang. Mereka menaiki lift, dan ternyata kelas yang Rhaylene tempati berada di atas. Paling atas gedung. Begitu Rhaylene melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas bersama guru tadi. Semua pandangan tertuju ke arahnya. Tapi, Rhaylene hanya memandang ke satu arah sambil tersenyum.

Yes, gue sekelas ama stevie
Batinnya.

"Pagi semua" Sapa Ibu guru yang dibalas oleh suara para murid di kelas itu.
"Hari ini kita kedatangan murid baru, nak.. Silahkan perkenalkan diri kamu"

"Iya bu" Rhaylene mengangguk, dia memandang kedepan kemudian segera memperkenalkan dirinya, "Hi semuanya. Gue Rhaylene Anelova, siswi pindahan dari sekolah Altalier" Ucapnya, pandangan Rhaylene berpindah ke satu titik dimana ada pria yang dia kenal tengah memandangnya dengan tatapan datarnya, dia mantan gebetan Rhaylene. Dia yang sudah menolak Rhaylene saat dirinya berada di kelas 9 SMP, nama dia Galih.

"Sudah? Hanya itu? Atau ada dari kalian yang ingin bertanya sesuatu ke dia?" Tanya Ibu gurunya.

Satu orang di belakang sana mengangkat tangannya, dia pria yang duduk di belakang Galih.
"Mau nanya, punya pacar gak?" Tanyanya yang disambut dengan sorakan teman-temannya.

"Gak tertarik, sorry" Jawab Rhaylene.

Ibu guru hanya tersenyum melihat hal itu, "Rhaylene, kamu bisa duduk di bangku kosong deket Stevani"

"Iya bu" Rhaylene berjalan ke bangku yang berada di dekat Stevani. Begitu duduk di sana, satu wanita yang sepertinya itu teman Stevani juga menoleh seraya melemparkan senyumannya ke arah Rhaylene.

"Hi" Ucapnya, yang dibalas senyuman serta anggukan Rhaylene.

"Nah ibu harap kalian bisa berteman baik dengan Rhaylene. Ibu tinggal dulu ya, ada rapat. Nanti ibu balik lagi"

Begitu guru mereka keluar kelas, mereka semua bersorak kesenangan.

Ternyata sekolah unggulan sama seperti sekolah biasanya, itu yang ada dipikiran Rhaylene saat ini.

"Hey, Aku vita, salam kenal" Ucap wanita yang tadi.

"Ngomongnya santai aja ya.. Gue Rhaylene, kalo susah nyebut nya lo bisa panggil gue aylen"

"Siap"

Brak!
Beberapa pria datang menggebrak meja yang ditempati oleh Rhaylene dan Stevani.
Stevani mengenal mereka, mereka adalah para pria pengganggu di kelas.

"Apa sih yan!!" Bentak Stevani.

"Mau kenalan hehe, gue ayan. Di sebelah kiri gue Rio, dan dia Edo" Ucapnya.

"Hm.. Rhaylene, panggil aja aylen" Balas Rhaylene.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

"Eh, dia anak baru?" Bisik Aditya kepada Galang yang duduk di sampingnya.

"Kebanyakan bolos, jadi gak tau kalo ada anak baru. Dia baru dateng tadi pagi" Balas Galang.

Aditya menganggukkan kepalanya, dia mengarahkan kakinya ke kaki kursi Murid baru di depannya, lebih tepatnya mendorong kursi itu.
Si pria yang duduk di kursi itu lantas menoleh, dia melepas earphones yang tadinya terpasang di telinganya.

"Eiyy santai aja sih liatnya. Nama lo siapa?" Tanya Aditya.

"Devan" Jawabnya dengan santai. Devan kembali menoleh ke depan hendak memasang earphones nya lagi di telinganya. Namun dengan jahilnya Aditya kembali menendang kursi yang di tempati Devan duduk.

"Ikut kita ke kantin yuk" Ujar Aditya.

Devan hanya diam menatap mereka berdua.
"Maluan amat dah lo, ayo lah" Ujar Galang dan akhirnya Devan mengiyakan.
Mereka bertiga pun berdiri dari kursinya masing-masing dan beranjak menuju kantin bersama.

.
.
.
TBC.
Jangan lupa untuk tekan tombol vote nya ya!!komen dan share juga, see you next chapter!!!

Rhaylene Anelova

Rhaylene Anelova

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TEENAGERS [✔︎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang