"Hey bodoh aku akan terlambat karna mu" Ucap jiang cheng sepanjang perjalanan, kesal? Tentu saja, ia hanya ingin bekerja dengan tenang namun apa ini, sejak pertemuan mereka bulan lalu lan xichen selalu menganggu nya ia hanya butuh ketenangan tak leb...
Kegelapan malam kini berlalu, mentari perlahan muncul dari persembunyiannya, seorang pemuda nampak masih meringkuk di tempat tidur, Nampaknya sinar matahari mengganggu tidur nyenyak pemuda manis itu, ia mengeliat pelan, bangkit dan perlahan berjalan malas menuju kamar mandi, pemuda dengan tubuh yang bisa dibilang mungil kaki jenang, hidung mancung, kulit seputih salju, di tambah dengan tatapan tajam dan jangan sampai terlewatkan bolamata ungunya, sungguh jelmaan seorang dewi bangsa Yunani kuno
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
meskipun ia seorang pemuda tapi kecantikan dan keindahannya melebihi wanita tulen, bahkan banyak wanita yang iri dan menjauhinya, dan ia tak perduli toh kehidupannya bukan hanya urusan wanita.
Setelah menyelesaikan ritual mandinya, pria yang biasa di panggil Jiang Cheng itu meraih coklat panas yang terletak di nakas tak jauh darinya, ya ia adalah putra bungsu keluarga Jiang, pemilik perusahaan terbesar di Yunmeng Jiang, sejak kecil jiang cheng kehidupan nya serba kecukupan dan penuh kebahagian bersama ke dua saudaranya Jiang Yanli dan Wei Wuxian.
Sampai pada suatu masa, musibah terjadi dan membuat kedua orang tuanya kehilangan nyawa dan tak lama setelah meninggalnya sang ayah jiang comply perlahan runtuh, sejak saat itu banyak pihak yang menemuinya untuk menagih hutang, dan perlahan lahan mengorek harta peninggalan sang ayah
Saat itu jiang cheng berumur 16 saat baru menginjak sekolah menengah keatas,seorang remaja manja yang tak tau apa apa harus di hadap akan dengan keadaan ini, ia dan kedua kakanya berusaha keras untuk mempertahankan jiang comply namun hasilnya nihil ketiganya sangat tak berpengalaman di bidang ini, jiang yanli yang merupakan seorang dokter, sedangkan wei wuxian dan jiang cheng masih terlalu beliau untuk masuk dalam dunia perbisnisan ini. Dan berakhirlah dengan ketiganya kehilangan seluruh harta peninggalan sang ayah, hanya satu aset yang masih tersisa, yaitu rumah mewah yang menyimpan begitu banyak kenangan indah dalam hidupnya, Jiang cheng menarik nafas berat
yanli yang merasa kasihan dengan sang adik mengajaknya untuk tinggal bersama, namun jiang cheng merasa tak enak hati jika harus tinggal dengan kakak perempuannya yang sudah berkeluarga ini,
sebelum kecelakaan itu terjadi, pesta mewah di laksanakan di kediaman jin jiang yanli di nikahakan dengan jin zixun putra sulung keluarga jin yang konglomerat itu namun saat perjalanan pulang dari jinling tai ke yunmeng Jiang, tiba tiba mobil hilang kendali dan jatuh ke jurang.
jiang yanli tak daat berbuat banyak ia sangat tau jika adik bungsunya ini keras kepala,ia tak akan mau menerima uluran bantuan dari siapapun dan mulai saat itu juga jiang cheng memilih kerja paruh waktu dengan gaji kecil untuk tetap bertahan hidup.
"Huhhh " Jiang cheng menghela nafas dan menyesap kembali coklat panasnya.
"Itu sudah terjadi lama sekali" Ucap jiang cheng pelan, ya kejadian itu terjadi sekitar 8 tahun lalu kini usia pemuda itu sudah menginjak 24 tahun.
Jiang cheng kembali menghela nafas, meletakan cangkir coklatnya di nakas dan beralih pada koper besar untuk meninggalkan asrama yang telah di tempatnya beberpa tahun ini,
