Jeongguk tidak tahu ia lebih merasa terkejut atau justru kecewa. Siang hari itu, ia melihat Taehyung sedang makan siang bersama Nayeon. Padahal, ia berniat untuk memberi Taehyung makan siang buatannya.
Bohong sebenarnya, itu hanyalah ayam goreng tepung yang Jeongguk beli pagi buta dan ia masukkan ke dalam kotak bekal. Demi mencuri hati Taehyung dengan masakan buatan, seperti yang Seojoon tempo lalu lakukan.
"Kim Taehyung."
Jeon Jeongguk memutuskan untuk mendatangi meja berisi sepasang manusia itu. Nayeon mendongak dan langsung tersedak begitu melihat bahwa Jeongguklah yang datang. Berbeda dengan Taehyung yang tidak peduli dan sibuk melahap mie gorengnya.
Merasa diacuhkan, Jeongguk pun menarik piring Taehyung menjauh dan menggantinya dengan kotak bekal yang sedari tadi ia bawa. Jeongguk lalu mendudukkan diri di sebelah Taehyung. Ia membukakan tutup kotak bekal untuk pria itu.
"Makan." Ucap Jeongguk. "Kau suka pria yang bisa memasak 'kan? Kalau begitu, makanlah."
Taehyung mengerutkan dahi, "Dari aromanya saja aku tahu bahwa ini bukan masakan buatanmu."
Jeongguk memilih untuk tidak menjawab. Ia justru menyelipkan sumpit diantara jemarinya dan mulai memakan mie milik Taehyung.
"Hei, itu milikku!" Taehyung berusaha merebutnya.
"Ya, tapi aku yang memakannya sekarang." Jeongguk semakin menjauhkan piringnya. Ia lalu menunjuk kotak bekal di hadapan Taehyung. "Kau tidak punya pilihan lain selain memakan ayamku, Kim Taehyung-ssi!"
"Ini bukan ayammu!"
"Memang bukan ayamku, tapi aku yang membelinya maka itu ayamku!"
"Kalau ini ayammu, ya sudah kau saja yang makan sana!"
"ITU AYAMKU TAPI AKU MEMBELINYA UNTUKMU JADI ITU PUNYAMU!"
"KENAPA KAU MEMBELINYA UNTUKKU?!"
Jeongguk menggertakan giginya, "KARENA AKU SEDANG MENDEKATIMU! KAU MENGERTI TIDAK SIH, PEMBUAT KERIBUTAN?!"
Taehyung membuka mulut hanya untuk menutupnya kembali. Ia mengalihkan pandangan kemana pun asal tidak ke wajah Jeon Jeongguk. Kalau sudah begini, seluruh penghuni kantin tahu bahwa Jeongguk sedang mendekatinya. Semua itu salah Jeongguk yang tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak.
Nayeon lagi-lagi harus tersedak. Pernyataan Jeongguk barusan itu sungguh berada di luar ekspektasinya. Ia tidak tahu apakah pria itu berpura-pura mengatakannya atau sungguhan. Namun, sepertinya pertanyaan Nayeon terjawab oleh dua wajah pria di hadapannya yang kini memerah dan tidak memandang ke arah satu sama lainnya. Jeongguk diam-diam menggulung mie goreng Taehyung dan melahapnya.
"Uhm, Jeongguk-ssi." Mula Nayeon. "Apa kau dan Taehyung sungguh-sungguh berpacaran?"
"YA!" / "TIDAK!"
Nayeon memasang wajah canggung atas kedua jawaban berbeda itu.
"Belum, tapi akan." Putus Jeongguk. "Bagaimana denganmu? Apakah kau akan berhenti?"
"B-berhenti apa?"
"Berhenti mengejarku."
Taehyung langsung menyenggol lutut Jeongguk dengan lutut miliknya. Matanya yang besar itu memandangi Jeongguk dengan panik. Sementara itu, yang dipandang hanya menaikkan sebelah alisnya sebelum kembali menatap Nayeon. Gadis itu tengah menggigit bibir bawahnya pelan.
"Aku tidak mengerti maksudmu." Kata Nayeon.
"Nayeon, kau sudah melihat dengan jelas bahwa aku sungguhan mendekati Taehyung." Jeongguk tersenyum sinis. "Jadi, bisakah kau berhenti untuk pura-pura dekat dengannya dan memanfaatkannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Forever || KookV [ √ ]
FanfictionBagaimana jika Taehyung mengalami kehidupan yang mirip dengan Tine Teepakorn? "Jadilah kekasih pura-puraku!" Taehyung rasa ia menyesal setelah mengucapkannya. Sebab, kehidupannya tidak sama lagi. Ia tidak dapat lepas dari pria bernama Jeon Jeongguk...