"Jadi, bagaimana jika kita melakukan hal kotor di wastafel sekarang?"
"H-harus pakai pengaman!"
Jeongguk pun berjalan menuju laci mejanya dan mengambil satu bungkus kondom yang begitu keramat. Ya, bungkus kondom yang bertuliskan I Love You itu. Taehyung yang melihatnya hanya bisa memerah.
"Itu 'kan sudah lama!" Ucap Taehyung sembari menunjuk bungkus kondom di tangan Jeongguk. "B-bagaimana jika isinya sudah lumutan?"
"Aku tidak pernah mendengar kondom lumutan sebelumnya."
"B-bagaimana jika sudah bolong dimakan rayap? 'kan tidak aman!"
"Aku juga tidak pernah mendengar rayap memakan plastik kondom, Taehyung."
Sumpah demi apapun wajah Taehyung sudah semerah kepiting rebus sekarang. Apalagi tatapan Jeongguk yang tidak sekalipun teralih dari wajahnya itu membuatnya serasa ditelanjangi bulat-bulat. Meski AC menyala di kamar mereka, entah kenapa sekujur tubuh Taehyung rasanya begitu panas. Mungkin Jeongguk harus berhenti menatapnya seperti ia ingin menerkam Taehyung kapan saja.
"Kau 'kan hanya punya satu! Bagaimana jika nanti rondenya sampai lima? Nanti tidak aman!"
"Oh?" Sebelah alis Jeongguk terangkat. "Baru pertama kali melakukannya saja kau sudah menginginkan lima ronde ya, Taehyung-ssi?"
Wajah main-main Jeongguk itu semakin membakar pipi Taehyung. Ditambah dengan suara Jeongguk yang tiba-tiba memberat ketika memanggil namanya yang dibubuhi –ssi.
"Kau tahu?" Jeongguk sudah berada dalam mode mulai terangsang sepertinya. Pria itu melepas kancing kemejanya satu persatu dengan satu tangan. "Dalam komik BL yang kubaca, semakin takut ukenya maka semakin terangsang semenya."
GLUK
Taehyung menelan air liurnya dengan susah payah. Pemandangan roti sobek di hadapannya sangat menyegarkan mata. Mulai dari dada yang bidang, lalu lekuk otot yang begitu nyata hingga ke bagian bawah perut yang mulai berbu—
"Bukankah kau berlaku tidak sopan? Mataku berada di atas sini, Taehyung-ssi."
Jeon Jeongguk berterima kasih atas komik-komik yang dibelinya tempo hari. Ia jadi mengerti bagaimana sudut pandang para seme seksi yang berhasil membuat lutut para uke mereka lemas. Tanpa banyak membuang waktu lagi, Jeongguk pun menurunkan resleting celananya dan memperlihatkan miliknya yang menggembung ketat dibalik pakaian dalamnya.
"Kemari." Panggilnya pada Taehyung. "Mengapa tidak menjadi anak baik dan mulai bekerja menggunakan mulutmu?"
Taehyung menggigit bibir bawahnya sembari menatap Jeongguk yang kini bersandar ke meja. Ia melangkah dengan kaki gemetar sebab ini akan menjadi pertama kalinya ia melakukan hal seksual bersama seseorang. Tatapan Jeongguk masih dipenuhi nafsu dan terus mengikutinya sampai ia berlutut di hadapan pria itu.
Tangan Taehyung sedikit gemetar ketika ia menyentuh pinggang celana Jeongguk. Melihat hal itu, Jeongguk pun menggenggam jemarinya dan melemparkan senyum kecil.
"Jangan takut." Katanya.
Mendengar ucapan yang tulus itu membuat tekad Taehyung akhirnya bulat. Ia akan melakukannya dengan Jeongguk hari ini. Genggaman tangannya pun menjadi lebih erat dan ia menurunkan celana jeans Jeongguk hingga ke lutut terlebih dulu. Lalu, tangannya bergerak untuk menurunkan pakaian dalamnya perlahan.
Penis yang cukup panjang itu lalu menampar wajah Taehyung pelan. Ia agak terkejut, namun tangan Jeongguk telah merayap ke surai hitamnya dan menariknya untuk mendekat. Pria yang berlutut itu pun mendongak dengan kedua tangan menggenggam kepemilikan Jeongguk yang telah berdiri sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Forever || KookV [ √ ]
FanficBagaimana jika Taehyung mengalami kehidupan yang mirip dengan Tine Teepakorn? "Jadilah kekasih pura-puraku!" Taehyung rasa ia menyesal setelah mengucapkannya. Sebab, kehidupannya tidak sama lagi. Ia tidak dapat lepas dari pria bernama Jeon Jeongguk...