Taehyung sudah tidak tahan lagi. Setiap matanya memandang, Hobi selalu berada disana. Berlebihan memang, tapi kurang lebih seperti itulah yang Taehyung rasakan selama dua mingguan ini.
Pria bersurai hitam itu selalu mendengar Hobi memanggil namanya dengan nada tinggi itu. Bahkan sampai ke dalam mimpinya. Maka dari itu, Taehyung terbangun dengan teriakkan terkejut pagi ini. Ia bermimpi Hobi menciumnya tepat di bibir dan itu terasa amat nyata.
"Ini tidak bisa dibiarkan." Kata Taehyung setelah mengatur nafasnya. "Aku bisa gila jika Hobi terus menempeliku seperti lintah dengan kulit manusia."
🎶🎵🎶
Wooshik, Bogum, dan Jimin dengan senang hati membantu sahabat mereka untuk membuat Hobi menjauh. Mulai dari mengempeskan kedua ban motornya. Meski begitu, hal tersebut justru menjadi kesempatan bagi Hobi untuk pulang naik bis bersama Taehyung. Pria itu bercerita sepanjang jalan dan membuat Taehyung harus mengelus-elus telinganya yang panas beberapa kali.
"Serangan satu: gagal." Kata Taehyung dengan frustasi. "Kita harus melakukan serangan kedua."
Hari selanjutnya, Taehyung berpura-pura terkena cacar. Pria itu memakai lipstik kemerahan untuk membuat titik-titik di wajah dan lehernya. Ia juga sengaja memakai jaket untuk menambah kesan ia mengalami demam.
"Tidak boleh, kau tidak boleh masuk kelas hari ini!" Kata Hobi setelah melihat Taehyung melewati gerbang kampus.
"Benar, sepertinya aku harus pulang dan istirahat dirumah."
Hobi menggelengkan kepalanya. Ia menarik lengan Taehyung supaya ia tidak kabur kemana pun.
"Tidak, tidak. Kau akan beristirahat di ruang kesehatan kampus dan aku yang akan menjagamu sepanjang hari, Taehyung-ah."
Serangan kedua itu berakhir dengan Hobi yang benar-benar menunggui Taehyung di ruang kesehatan sampai sore. Taehyung awalnya berpura-pura tidur supaya Hobi tidak merecokinya, tapi ia justru tertidur sungguhan. Ketika bangun, tubuhnya terasa kebas sebagian. Ia juga merasakan deru nafas seseorang di lehernya.
"AAAAAAARGH! APA YANG KAU LAKUKAN DI RANJANG BERSAMAKU?!"
Lagi-lagi gagal. Serangan selanjutnya juga sama. Bogum berpura-pura menjadi kekasih Taehyung. Sayangnya Hobi tidak mempercayainya dan ia meminta bukti ciuman jika mereka benar-benar sepasang kekasih. Tentu saja, Taehyung dan Bogum tidak bisa melakukannya.
"Pertama, aku akan tertawa ketika menatap wajahmu begitu intens." Jelas Taehyung. "Kedua, rasanya akan canggung sekali dan kita tidak akan pernah lupa bagaimana rasanya mencium satu sama lain. Kita bisa gila."
Serangan terakhir yang bisa dilakukan Taehyung adalah pura-pura mengaku bahwa kakaknya adalah anggota kepolisian. Pria itu pura-pura bertelepon dengan menyalakan speaker saat sedang bersama Hobi. Meski sebenarnya, pria itu hanya menelepon nomor Jimin yang empunya sedang sibuk bercumbu dengan Seulgi.
"Apa ada yang mengganggumu di kampus, Tae?" Jimin membuat suaranya seberat mungkin.
"Ada, hyung! Dia benar-benar mengikuti kemana pun dan kapan pun. Dia tidak pernah memberiku privasi, hyung."
"Siapa orangnya? Mungkin hyung bisa mendatanginya dan memberi pelajaran."
"Namanya Ho—"
"—Ahh, Jimin! Kau menggigitnya terlalu keras!—"
Hancur sudah. Taehyung meneguk ludah dengan kasar. Langkah terakhir yang bisa diambilnya sekarang adalah melarikan diri. Ia tidak peduli kemana langkah kakinya akan membawanya. Yang terpenting sekarang adalah melarikan diri dari Hobi dan kalau bisa bertemu dengan Jimin untuk menjitak kepalanya keras-keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Forever || KookV [ √ ]
FanficBagaimana jika Taehyung mengalami kehidupan yang mirip dengan Tine Teepakorn? "Jadilah kekasih pura-puraku!" Taehyung rasa ia menyesal setelah mengucapkannya. Sebab, kehidupannya tidak sama lagi. Ia tidak dapat lepas dari pria bernama Jeon Jeongguk...