Taehyung menghentikan motor di depan gedung klub seni yang telah sepi. Pria itu menyuruh Jeongguk duduk di sembarang tempat, sementara ia berlari memasuki ruangan.
Jeongguk duduk di lantai koridor yang dingin dengan kepala menyadar di tiang bangunan. Rasanya hatinya masih sesak dan sudut bibirnya berkedut sakit. Jeongguk tidak ingin Taehyung melihat sisinya yang menyedihkan seperti ini.
Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar dan menahan tangannya lama disana. Tak lama kemudian, derap langkah Taehyung kembali terdengar. Pria itu berjongkok di depannya sebelum menarik kedua tangannya turun dari wajah.
"Oh, apakah vokalis DNA, Jeon Jeongguk, akan menangis hanya karena sudut bibirnya terluka?" Tanya Taehyung diiringi senyuman meledek.
Jeongguk terkekeh. "Mana mungkin luka sekecil ini bisa membuatku menangis."
"Lalu apa yang bisa membuatmu menangis?"
"Aku akan menangis jika aku tidak menjadi suamimu."
BLUSH!
Pipi Taehyung memanas seketika. Ia memukul lengan Jeongguk sebelum ikut duduk di sampingnya. Pria bersurai merah itu terkekeh sekali lagi, kemudian mengaduh sakit karena sudut bibirnya yang terluka.
Melihat hal itu, Taehyung segera membuka kotak P3K yang ia bawa dari ruang klub. Ia mengambil kapas yang segera ditetesi dengan alkohol. Salah satu tangannya memegang wajah Jeongguk untuk dihadapkan ke arahnya.
"Aduh!"
Padahal Taehyung belum menyentuh luka itu sama sekali. Pria bersurai hitam itu pun memutar mata dan berkata, "Jangan bercanda! Aku bahkan belum menyentuhnya!"
Jeongguk terkekeh entah untuk yang ke berapa kali. Namun, kekehannya itu terbungkam ketika Taehyung menekan-nekan kapas di sudut bibirnya. Rasa dingin juga perih seketika menjalar dan Jeongguk harus menutup bibir rapat untuk menahan suara erangan.
Dari jarak sedekat ini, Jeongguk bisa melihat betapa fokusnya Taehyung mengobati lukanya. Dahi pria itu mengerut dengan lucu di mata Jeongguk. Taehyung pun membuka plaster dan mengguntingnya menjadi bagian kecil. Pria itu lalu menempelkannya di luka Jeongguk yang sudah dibersihkan.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya Jeongguk pada Taehyung yang tengah merapikan plaster di sudut bibirnya.
"Bertanya apa?"
Tangan Jeongguk terangkat untuk menggenggam jemari Taehyung yang berada di wajahnya. "Tae, maukah kau menikah denganku?"
"A-APA?! APA KEPALAMU TERBENTUR SESUATU, JEON JEONGGUK-SSI?!"
Taehyung panik, ia menarik tangannya menjauh dan hampir saja menjatuhkan kotak P3K di pangkuannya. Pria bersurai merah itu tersenyum melihat tingkah laku Taehyung yang menggemaskan. Pria itu selalu panik setiap Jeongguk mengutarakan kalimat-kalimat yang romantis. Meskipun bagi Taehyung, kalimat tersebut lebih ke tidak masuk akal.
Tunggu, ini mirip dengan salah satu adegan di serial 2Gether. Taehyung ingat Sarawat membalutkan plaster di jemari Tine sebelum menanyakan hal yang sama.
Tae, maukah kau menikah dengaku?
"MENIKAH?????????????????!"
"Iya, menikah." Ucap Jeongguk membuyarkan lamunan Taehyung. "Maksudku, lihat kau baru saja mengobatiku dengan baik. Bukankah kau akan menjadi suami yang baik untuk mengurusku nantinya?"
BLUSH!
"D-DIAMLAH! KAU TIDAK LUCU!"
"Aku memang tidak sedang melucu. Aku serius, Tae."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Forever || KookV [ √ ]
FanfictionBagaimana jika Taehyung mengalami kehidupan yang mirip dengan Tine Teepakorn? "Jadilah kekasih pura-puraku!" Taehyung rasa ia menyesal setelah mengucapkannya. Sebab, kehidupannya tidak sama lagi. Ia tidak dapat lepas dari pria bernama Jeon Jeongguk...