Part 4 (Sisi Lemah)

1.2K 123 1
                                    

Reyna beranjak dari hadapan Soora yang masih sibuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Minggir Jeon!!" Bentak Reyna begitu Jungkook menghadangnya.

Grep!

Jungkook menarik tubuh Reyna dan memeluknya lembut membuat Soora langsung membelakkan matanya.

"Jung!! Harusnya kau menolongku! Kenapa malah memilih untuk memeluknya?!" Protes Soora.

"DIAM KAU!!" Bentak Jungkook pada Soora membuat Soora semakin tak habis pikir.

"Kau barusan membentakku?!” Soora semakin dibuat tak habis pikir.Bisa-bisanya Jungkook membentaknya gara-gara Reyna.

Dibalik pelukan Jungkook,Reyna melirik ke arah Soora lalu tersenyum menang melihat wanita itu sudah seperti cacing kepanasan.

"Atas nama Soora,aku minta maaf Rey" Ucap Jungkook lembut.

Reyna mengangkat tangannya untuk mengelus punggung Jungkook.

BRAKK!

"Akhhhhh" Pekik Jungkook begitu Reyna tiba-tiba mendorongnya hingga perutnya membentur meja.

Reyna menunjuk Jungkook membuat kedua mata Jungkook langsung fokus menatap telunjuk itu.

"Jangan berani menyentuhku tanpa izin dariku"

"Jadi begini kelakuanmu pada suamimu dibelakang ku?!" Bentak seseorang yang tiba-tiba datang bergabung ditengah kegaduhan.

Pria berumur itu membantu Jungkook yang terlihat kesakitan dibagian perut dan membawanya menuju ke sofa ruang tamu yang tak jauh darisana,setelahnya berjalan mendekati Reyna.

PLAKK!

Lagi dan Lagi. Reyna kembali ditampar membuat sebuah cairan merah kental terlihat keluar dari mulutnya.Cukup banyak hingga terlihat banyak bercak darah dilantai berwarna putih.Jangan lupakan Reyna yang sudah dipukuli lawannya di atas Ring,disambung oleh tamparan dari Jungkook dan ditambah lagi dengan tua bangka itu.

Soora yang sebelumnya tersungkur dilantai kini sudah berdiri melihat pertengkaran antara ayah dan anak itu.Ia cukup senang melihat Reyna dipukuli oleh ayah kandungnya sendiri.

"Ck!" Reyna berdecak pelan.Ia mengusap sisa-sisa darah yang keluar dari mulutnya dengan telapak tangannya.

"Ah,sepertinya darahku berkurang 0,001%.Kau harus menggantinya" Ucap Reyna tersenyum.

Jangan harapkan Reyna menangis karena hal ini.Ia sudah terbiasa dengan pukulan di seni beladiri karate dan juga pukulan tanpa alasan dari ayahnya.

"Kau benar-benar anak bandel!! Aku malu menjadi ayah gadis bangs*t sepertimu"

"Apa kau ayahku? Sejak kapan kau menganggapku putrimu? Aku hanya anak Eomma,karena kau pergi meninggalkan Eomma saat eomma sakit-sakitan sampai meninggal!! Jika bukan karena wasiat Eomma,aku tak mungkin bertahan dengan pria brengsek sepertinya apalagi dia pria pilihanmu!!"

"KAU YAH!!"

PLAKK!!

Tamparan kedua mendarat mulus di pipi Reyna.Kali ini hidung Reyna yang ikut mengeluarkan darah.

"Pukuli saja aku sampai kau puas.Pukul aku sampai mati sekalian!! Dengan begitu kau tidak akan bisa memanfaatkan Jungkook lagi untuk urusan pribadimu lewat aku"

"Kau benar-benar anak tidak tau diuntung!! Lain kali jangan macam-macam dengan suamimu!! Atau aku akan membuat Heesung mer--"

BUGHH!!

BUGHH!!

BUGHH!!

"Argghhh..!!!" Pria itu berteriak begitu Reyna menendang kakinya dan berlanjut memukul bagian perut dan wajahnya.

"JANGAN KAU BERANI BAWA-BAWA ADIKKU DALAM HAL INI?! JIKA KAU MEMBUAT KULITNYA LECET SEDIKIT SAJA! AKU AKAN MEMOTONG TUBUHMU MENJADI BEBERAPA BAGIAN!!"

Reyna berjalan pergi meninggalkan ayahnya yang meringis kesakitan setelah dipukuli olehnya.

-----

Kini waktu menunjukkan pukul 9 malam.Reyna menyempatkan dirinya untuk mengunjungi adiknya setelah sadar dari mabuknya.Yah,Reyna memang ke club dan meminum banyak wine disana.

Cklek!

"Malam Heesung sayang" Sapa Reyna lembut.

Sisi lembut dari Reyna memang hanya terlihat jika bersama adik kesayangannya,Heesung.

"Noona!!" Teriak Heesung antusias.

Reyna kemudian berjalan mendekati adiknya lalu memeluknya cukup erat.

"Ughhh..kau bau sekali" Ujar Reyna yang langsung membuat Heesung mengerucutkan bibirnya dan melepas pelukannya.

Reyna hanya tersenyum hangat lalu duduk di kursi dekat Heesung.Senyum indah yang tak pernah ditunjukkan pada siapapun selain Heesung dan Mendiang ibunya semenjak 17 Tahun yang lalu,dimana dirinya mulai disiksa dan dipukuli oleh ayahnya meski baru berusia 1 Tahun saat itu.

Heesung fokus menatap wajah kakaknya yang penuh dengan luka yang tertutupi plester.

"Noona" Panggil Heesung

"Hmmm" Reyna berdehem lalu menatap lekat wajah imut adiknya.

"Noona punya masalah? Bisa ceritakan padaku?"

Reyna kembali tersenyum ke arah Heesung membuat Heesung jadi bingung sendiri.

"Kau memang selalu tau kalau Noona sedang ada masalah"

Reyna memeluk tubuh adiknya yang berusia 16 Tahun itu.Cukup lama membuat Heesung semakin heran.

"Hiksss..."

Isakan yang terdengar pilu itu terdengar ditelinga Heesung ditengah-tengah pelukannya dengan Reyna.Ia juga merasakan ada yang menetes membasahi punggungnya.

REYNA MENANGIS!!

Wanita yang selama ini selalu terlihat tegar,kuat bahkan selalu berekspresi dingin dihadapan orang lain kini menangis di pelukan adiknya.

"Maafkan Noona,Sung..hikss..Noona menjadi cengeng" Ucapan dengan kekehan pelan bercampur isakan itu cukup menyayat hati Heesung.

Heesung mengangkat tangannya untuk mengelus pelan punggung kakaknya setelahnya ia membalas pelukan kakaknya tak kalah erat.

"Maaf tidak bisa melindungi Noona.Andai saja kakiku tidak lumpuh,aku pasti melindungi Noona.Aku tidak akan membiarkan Noona disakiti siapapun meski itu hanya menyentuh kulit Noona"

TBC

ISTRI BAR BAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang