Part 11 (Finally...)

1.2K 99 3
                                    

Jungkook mulai menciumi tubuh milik Reyna, membuat Reyna sesekali mengejang dan mendesah.

"Ahhh...Jeonnhhhhh."

Jungkook hanya bersmirk lalu tangannya kini dengan cekatan melucuti pakaiannya sendiri, juga pakaian Reyna hingga kini tubuh keduanya sudah tak tertutupi sehelai benang pun.

Jungkook menghentikan sejenak aksinya. Ia memandangi payud*r* Reyna yang besar dan kenyal, membuat Reyna memalingkan wajahnya. Apakah ia malu?

"Tidak perlu malu, Rey." Jungkook mengatakannya sambil terkekeh pelan.

Jungkook kemudian mengarahkan tangannya untuk meremas gundukan kenyal itu.

"Ahhh...mphhh." Reyna mengigit bibir bawahnya untuk menahan desahan. Keringat mulai bercucuran membasahi wajah cantiknya. Sprei pun mulai kusut karena digenggam erat oleh Reyna.

Jungkook mengarahkan bibirnya menuju payud*ra Reyna dan menghisapnya rakus layaknya bayi kehausan.

Selesai bermain dengan nipple Reyna.Jungkook beranjak untuk melebarkan paha Reyna.

Jleb!

"Akhhh." Reyna mencakar punggung Jungkook.

Jleb!

Hentakan kedua, Junior Jungkook berhasil tertanam sempurna pada milik Reyna. Jungkook memejamkan matanya. Ia merasakan sesuatu mengalir dibawah sana. Ia pun segera beranjak melihatnya. Ia kaget melihat Juniornya yang penuh dengan darah milik Reyna.

"A-Aku ... Yang pertama, Rey?"

Reyna tak menggubris. Ia malah memeluk Jungkook untuk menyalurkan rasa sakitnya.

"Aku bukan wanita murahan seperti Soora. Aku mengistimewakanmu, Jeonnnhhh."

Reyna kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka hingga sebatas punggung Jungkook. Setelahnya Jungkook mulai menggerakkan Juniornya perlahan.

"Ahhhh..ahhhh... mphhhh...ahhh..jeonnhh..ahhh"

"Ahhhh..fastttterrrr..baby...ahhh.."

Jungkook menuruti keinginan Reyna. Ia semakin mempercepat temponya hingga ranjangpun ikut berdecit.

Sementara Soora dan Raewon yang baru saja selesai bermain langsung dibuat terheran heran begitu mendengar suara desahan dari kamar Reyna.

"Sepertinya anakmu itu sedang menonton film dewasa."

"Tapi Reyna bukan tipe orang seperti itu."

Soora mulai berpikir kemana-mana. Ia pun segera berlari menaiki anak tangga menuju kamar Reyna yang tampaknya pintunya terbuka lebar.

Soora membekap mulutnya begitu melihat Jungkook sedang menggenjot tubuh Reyna dan sepertinya dia menikmati persetubuhan itu.

"JEON JUNGKOOK!!" Teriak Soora.

Jungkook hendak berbalik menatap Soora namun Reyna langsung menangkup pipi Jungkook.

"Lakukan lebih cepat, Baby. Jangan hiraukan dia."

Jungkook mengangguk menanggapi ucapan Reyna. Ia kembali menggenjot tubuh Reyna dengan tempo cepat.

"Ahhhhh..jung...ahhh..baby..ini..sangattthhhhh...nikhhhmmmaattt."

Reyna dengan sengaja mendesah kuat agar Soora mendengarnya dengan jelas.

"JUNGKOOK!! YAKKK! JEON!!" Soora hendak masuk namun Raewon langsung menahannya.

"Yak!! Lepaskann!! Awas kau Reyna-ya!!!" Soora diseret pergi dari depan kamar Reyna.

Crot
Crot

Jungkook mengalami orgasme sama seperti Reyna. Ia kemudian beranjak darj atas tubuh Reyna.

------

Soora menatap tajam ke arah Reyna. Ia juga sesekali melirik ke arah Jungkook yang terlihat tersenyum sambil menatap wajah cantik Reyna yang sibuk menikmati makanannya.

"Jung, bisa kau jelaskan, apa yang semalam kau lakukan dengan Reyna?"

"Kau sudah melihatnya 'kan? Kenapa masih bertanya?" Ujar Jungkook. Pria itu kemudian minum lalu berdiri, berjalan ke arah Reyna.

Chup!

Jungkook mencium kening Reyna.

"Kau saja bisa melakukan 'itu dengan mertuaku, kenapa aku tidak melakukan hal yang sama dengan istriku sendiri?" Cibir Jungkook.

"Tapi Jung, dia yang memaksaku. Dia mengancam akan membunuhku jika menolaknya."

"Tapi sepertinya ... Kau sangat menikmatinya, Soora."

Jungkook beranjak pergi. Ia berjalan menuju pintu utama untuk berangkat ke kantor.

BRAK!

Jungkook menutup pintu utama dengan kasar. Sementara Reyna terlihat beranjak dari duduknya setelah menyelesaikan acara makannya. Soora mengikuti Reyna.

"KAU YAH!! Apa kau menggodanya?"

"Apa salahnya? Jungkook suamiku. Oh ya, kau bilang tadi, ayahku mengancammu? Kau yakin? Aku tidak percaya ayahku seperti itu meskipun dia brengsek."

"BUKAN URUSANMU!!"

PLAKK!

Reyna menepis tangan Soora yang hendak menamparnya.

"Akhhhhhh." Soora meringis begitu merasakan sakit dibagian lengan yang pernah dipatahkan oleh Reyna.

Raewon terlihat berjalan mendekat ke arah keduanya.

"Chagia, lihat!! Anakmu ingin mematahkan lenganku lagi." Ucap Soora berbohong.

Reyna hanya menghela nafas. Pasti ayahnya akan membela wanita ular yang munafik, juga suka membolak-balikkan fakta itu.

Raewon menatap ke arah Reyna. Ia kemudian berjalan mendekat ke arah Reyna. Soora sudah tersenyum miring. Sebentar lagi Reyna akan mendapat pukulan lagi dari Ayahnya. Reyna juga terlihat sudah menutup matanya. Ia akan menerima pukulan ayahnya kali ini.

Grep!

Raewon menarik Reyna kedalam dekapannya. Reyna membuka matanya, ia tak menyangka ayahnya malah memeluknya.

"CHAGIA!! KENAPA MALAH MEMELUK ANAK BANGS*T ITU!!"

Raewon melepas pelukannya lalu menatap ke arah Soora. Dada Soora naik turun, ia benar-benar marah begitu Raewon malah memeluk, bukannya memukuli Reyna.

PLAKK!

Soora hampir menampar Reyna, namun Raewon malah menahannya lalu menatap tajam ke arah Soora.

"Berani kau menyentuh kulit putriku, sedikit saja. Aku tidak segan-segan untuk melukaimu."

TBC

ISTRI BAR BAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang