Part 3 (Puncak Kemarahan)

1.3K 123 1
                                    

Soora menatap Reyna dengan tatapan tidak suka.Ia tidak suka melihat Reyna begitu semena-mena dengan Jungkook.

"Kau selalu menggunakan kekerasan Rey!! Apa karena kau itu anak dari keluarga Broken Home makanya kau jadi seperti ini? Kemana adikmu itu yang dulu selalu menenangkanmu? Ah,aku lupa.Sekarang dia kan cacat ditambah lagi dengan penyakit parahnya itu.Sebentar lagi dia pasti akan mati" Ujar Soora dengan senyum sinisnya.

Reyna yang sedang memegang erat kerah baju Jungkook langsung menatap tajam ke arah Soora.Wajahnya memerah padam.Ia paling tidak suka ada yang menghina apalagi menyumpahi adiknya seperti itu.

"Kenapa melihatku seperti itu?"

Reyna berjalan mendekati Soora membuat Soora secara otomatis mundur hingga menempel di tembok.

"Apa yang kau--"

Tap! Tap! Tap!

BUGH!

Bruk!

Reyna mempercepat langkahnya lalu melayangkan sebuah pukulan tepat di pipi Soora hingga Soora tersungkur dilantai.

"Rey!!"

Reyna tak menggubris panggilan Jungkook.Ia kini benar-benar dikuasai amarah.Ia bahkan tak peduli jika nantinya ia akan dijebloskan kedalam penjara.Reyna juga akan menghajar orang yang menangkapnya itu.

SRAK!

"Aghhhhh” Soora meringis saat Reyna langsung menjambak rambutnya dan memaksanya berdiri.

"Berdiri" Ucap Reyna pelan namun masih setia dengan tatapan tajamnya.

Reyna menarik paksa rambut Soora agar wanita itu mau berdiri.Ia kemudian mencekik leher wanita ular itu dengan satu tangan miliknya.

"Uhuk! Uhuk!" Soora terbatuk kehabisan nafas dicekik oleh Reyna.

"Rey kau--"

"BERHENTI DISANA DAN JANGAN IKUT CAMPUR!!” Suara bentakan Reyna terdengar menggelar mengisi setiap sudut ruangan yang lumayan besar ini sampai keluar rumah.Bahkan membuat pelayan yang berada diluar rumah juga ikut kaget.

Jungkook berhenti ditempat.Ia ingin melerai mereka namun ia tak bisa.Reyna benar-benar marah.Jika didalam film,mungkin kedua bola Mata Reyna sudah berubah menjadi sepenuhnya hitam saking marahnya.

Reyna tak pernah semarah ini sebelumnya bahkan Reyna kadang membiarkan dirinya dihina,tapi jika sudah menyangkut adik satu-satunya,Reyna bisa saja membunuh orang yang menghina adiknya itu dengan tangan kosong.

Reyna kembali menatap ke arah Soora.Rahangnya mengeras mengingat perkataan Soora barusan.

”Aku sudah memperingatkanmu berkali-kali.JANGAN PERNAH MEMBAHAS ADIKKU DENGAN MULUT KOTORMU ITU!! APALAGI MENGHINA DAN MENYUMPAHINYA!!”

Reyna mengeratkan cekikan tangannya di leher Soora membuat wanita itu semakin kehabisan nafas bahkan wajahnya kini sudah berubah menjadi pucat.

"Uhuk!! Jung..tolo..nghh..ak...uhuk...akughhhhh"

"Rey,tolong hentikan.kau bisa membunuhnya!!"

"Aku memang ingin membunuhnya,Jeon" Reyna tersenyum smirk,semakin mengeratkan cekikannya.

"REY! kalau kau membunuh,kau akan dipenjara! Lalu bagaimana nasib Heesung jika kau benar-benar dipenjara! Siapa yang akan menemani dan menjaganya?!"

BRUK!

"Uhuk!"

Soora terjatuh kelantai sambil sesekali terbatuk.Reyna melepas cekikannya beberapa saat yang lalu begitu Jungkook menyebut nama adiknya.Reyna mudah luluh jika sudah memikirkan soal sang adik.

Reyna jongkok dihadapan Soora yang sudah sudah ambruk dilantai.Ia tersenyum miring lalu mengangkat dagu Soora pelan dengan telunjuknya.

”Aku meloloskanmu kali ini,Bitch.Lain kali jaga mulut kotormu itu.Jangan sampai kau mengatakan sesuatu yang buruk lagi tentang adikku.Aku tidak main-main,aku benar-benar akan membunuhmu.Camkan itu!"

TBC

ISTRI BAR BAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang