"Eunghhh.” Reyna melenguh pelan. Pagi ini ia merasa lebih baik setelah dipijit oleh Jungkook.
Reyna membuka matanya dan langsung disuguhkan dengan wajah tampan Jungkook yang sedang tertidur pulas. Tangannya bergerak menyentuh pipi yang chubby itu.
”Seandainya kau tidak pernah melakukan itu padaku, mungkin ... sekarang aku sangat bahagia, terlebih kau sudah membalas perasaan ku. Tapi, semuanya sudah terlambat, Jeon. Aku sama sekali sudah tidak memiliki sedikit rasa pun padamu. Hatiku sudah terlalu mustahil untuk menerima kehadiranmu lagi.”
Perlahan Jungkook terlihat melenguh kemudian membuka matanya perlahan. Jungkook terlihat kaget melihat wajah Reyna begitu dekat dengan wajahnya.
Chup!
”Morning kiss, Baby.” ujar Reyna dengan tatapan tidak sukanya sebelum beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
”Ada apa dengannya? kenapa dia menatap tidak suka ke arahku? ah, mungkin hanya perasaanku saja.”
-----
”Rey, kau mau kemana?.”
”Ikut denganmu. Kenapa? tidak boleh?” ucapnya cukup sewot sebelum berjalan mendahului Jungkook.
”Apa memang ibu hamil sering badmood seperti itu?”
Jungkook berjalan menuju ke mobil dimana Reyna sedang duduk didalam sana. Jungkook mengendarai mobilnya sambil sesekali melirik ke arah Reyna.
”Kau ken--”
”Cukup diam dan fokus berkendara. Jangan mengangguku.” ujar Reyna kesal. Jungkook hanya menghela nafas pelan. Mood Reyna benar-benar buruk saat ini.
BRAKK!!
”Akhh.” Reyna memegangi kepalanya yang terbentur di Dasboard karena Jungkook yang mengerem mendadak.
”Yakk!! Pabo! masih untung hanya kepala ku yang terbentur! Kalau perutku bagaimana?! Kau mau membunuh anakmu?!.”
”Mianhee, Rey. Tadi ada anjing yang menyebrang semb-- Astaga, Rey!!.” Jungkook dengan cepat mengambil tissue didekatnya dan melap jidat Reyna yang tergores dan mengeluarkan darah.
"Akhhh ... Sssttt.” Ringis Reyna
Jungkook kemudian mengambil plester kemudian menempelkannya di jidat Reyna.
PRAKK!
”KELUAR!!” Segerombolan orang memecahkan kaca mobil Jungkook.
”Apa lagi ini?! Rey, tetap didalam mobil.”
Jungkook membuka pintu mobilnya. Ia kemudian memandang tajam ke arah segerombolan orang itu. Sepertinya mereka perampok yang sengaja melepas Anjing tadi ke tengah jalan.
BUGH!!
Pria itu memukul Jungkook terlebih dahulu hingga Jungkook oleng. Jungkook mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
BUGH!
Jungkook juga melayangkan sebuah pukulan.
BUGHH!
BRUKK!
Jungkook tersungkur setelah seseorang memukulnya dengan balok kayu.
”Pegangi dia.” ujar bos mereka. Para bawahannya pun mengangkat Jungkook untuk berdiri setelahnya memegangi kedua lengan Jungkook.
Bos mereka merogoh saku celana Jungkook dan mengambil dompet milik Jungkook.
”BUKA PINTUNYA!!” Bentak seseorang pada Reyna yang berada didalam sana.
Reyna yang sedang santai memainkan ponselnya pun hanya menatap kesal ke arah perampok itu.
”Pintu mobilnya 'kan tidak dikunci? buka saja sendiri.” Ujarnya santai lalu kembali memainkan game 'POU' di handphonenya.
Perampok itu membuka paksa pintu mobil. Ia menarik paksa Reyna keluar, sementara Reyna hanya mengikut saja sambil memutar bola matanya malas.
PRANGGG!
Perampok itu merebut paksa ponsel Reyna dan melemparnya ke tengah jalan.
"YAKK!! Aku bahkan belum memandikan 'POU' ku!!.” Ujar Reyna kesal lalu berlari menuju ponselnya yang sudah hancur ditengah jalan.
Perampok itu mengikuti langkah Reyna lalu berdiri tepat didepan Reyna yang sedang Jongkok meratapi ponselnya yang rusak.
”Kau dirampok, dan masih sempat-sempatnya bermain game.”
Reyna berdiri. Ia menatap tajam ke arah Perampok itu. Ia mengepal tangannya kuat.
”Jeon ... Huwaaa .. POU ku.” adu Reyna seperti anak kecil pada Jungkook.
”Aku akan membelikanmu ponsel baru dan menginstal permainan itu lagi untukmu.” Ujar Jungkook sesekali meringis. Ia sudah kehabisan tenaga untuk melepaskan diri dari perampok yang memeganginya.
”Jinjja?!”
”Drama macam ap--”
BUGHH!!
”Argghhhh.”
Reyna memukul wajah perampok dihadapannya hingga mimisan.
”Diam kau?! Sudah jelek, banyak bicara pula.”
”SERANG!!” Perintah bos mereka.
”Awas, Rey!!” Teriak Jungkook.
Reyna berlari langsung menuju ke arah Bos mereka.
BUGHH!
Reyna melayangkan sebuah tendangan yang tepat mengenai wajah Bos perampok itu.
BUGHH!!
BUGHH!Reyna kembali menendang pinggang dan terakhir diwajah Bos Perampok itu.
BRUKK!!
"Akhhh.”
Bos perampok itu terjatuh dan dengan cekatan Reyna menginjak leher Bos mereka lalu menatapnya dengan senyuman miring khas-nya.
”Aku sedang Badmood, tapi kalian malah datang. Anak buahmu merusak ponselku saat aku sedang memainkan game favorit ku. Kau tau!! Aku menghabiskan banyak waktu untuk membesarkan POU ku!!!.”
Reyna kemudian melihat ke arah perampok yang memegangi lengan Jungkook.
”Lepaskan tangan sialanmu itu dari lengan suamiku.”
Dia dengan cepat melepas lengan Jungkook.
”Dan kau.” Tunjuk Reyna ke bawah pada Bos perampok yang lehernya masih ia injak dibawah sana.
”Aku akan membeli ponsel baru. Berikan dompet suamiku sebelum kupatahkan tulang lehermu.”
Pria itu segera memberikan dompet milik Jungkook pada Reyna. Reyna tersenyum lalu mengambil dompet itu. Setelahnya menjauhkan kakinya dari leher pria itu. Pria itu segera berdiri menuju anak buahnya.
”Lihat dan perhatikan wajahku baik-baik. Jika nanti, kalian berurusan denganku lagi, maka ku pastikan kalian hanya tinggal nama di batu nisan. PERGII!!”
"M-Mianhee.” Ujar mereka serempak sebelum pergi darisana.
”Ah, kau benar-benar hebat, Rey.”
”Tanpa kau katakan pun, aku tau.”
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI BAR BAR [END]
Novela Juvenil[SUDAH TAMAT DAN PART LENGKAP] Reyna, seorang wanita bar-bar berusia 18 Tahun. Ia seorang petinju profesional dan petarung MMA. Ia juga menguasai Ilmu beladiri Karate dan memegang sabuk hitam. Hobinya adalah bertarung dan ... bertengkar dengan istri...