Part 28 (Damai)

682 66 2
                                    

”Aku merindukanmu, Rey.”

”Kenapa kau kembali, Jeon?”

Pelukan Jungkook melonggar. Ia kemudian menatap Reyna yang kini menatapnya dengan tatapan tidak suka.

Jungkook malah tersenyum. Dia yakin kalau dia pasti salah dengar. Dia beralih menatap perut Reyna yang membesar.

”Kau hamil, Rey?” tanyanya dengan ekspresi yang berbinar-binar. Ia mengarahkan tangannya untuk menyentuh perut Reyna namun Reyna malah menepis tangannya.

”Jangan sentuh mereka.”

”Mereka? kau hamil anak kembar?”

Reyna tak menjawab. Dia malah berjalan mundur sebelum akhirnya berbalik menuju kasur.

Jungkook mengikuti langkah Reyna, sebelum atensinya fokus pada serpihan fotonya dilantai, juga boneka Cooky miliknya yang sudah rusak. Ia menunduk mengambil serpihan fotonya lalu menatap Reyna dengan tatapan penuh tanya.

”Apa ... kau yang merobek fotoku?” Reyna mengangguk.

”Kenapa, Rey?”

”Karena aku membencimu.”

Mendengar kata itu, membuat Jungkook sebenarnya bingung, dia tak tau kesalahan apa lagi yang ia perbuat sampai Reyna membencinya.

Jungkook berjalan mendekati Reyna dengan langkah cepat.

BRUKK!

Jungkook memposisikan dirinya diatas tubuh Reyna. Kedua tangannya ia letakkan disamping kepala Reyna untuk dia jadikan tumpuan, sementara matanya fokus menatap wanita yang paling ia cintai setelah ibunya itu.

”Aku mencintaimu, Rey.”

”A-Aku membencimu, J-Jeon.”

”Tapi kenapa, Rey? aku salah apa lagi?”

Jungkook sudah hampir putus asa. Ia lelah menghadapi sikap Reyna yang seperti ini. Jika bukan dia sendiri yang mempertahankan rumah tangga ini, mungkin mereka sudah bercerai sejak dulu.

”Aku lelah menghadapi sikapmu, Rey.” ujarnya.

”Maka tinggalkan saja aku.”

Reyna mengalihkan pandangannya begitu melihat Jungkook yang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi. Jungkook kemudian menghela nafas pelan sebelum akhirnya mengangkat suara kembali.

”Kau bilang ... kau membenciku, Rey? Tatap mataku dan katakan seperti itu sekali lagi.”

Reyna menatap ke arah Jungkook yang berada diatasnya. Ia terlihat terdiam. Mulutnya seperti terkunci rapat melihat Jungkook yang fokus menatap matanya.

”Katakan, Rey.”

Mata Reyna justru berkaca-kaca tanpa membuka suara.

”Hikss ...”

”Jangan menangis, Rey.”

Jungkook menjatuhkan tubuhnya disamping Reyna lalu membawa Reyna kedalam dekapannya. Reyna menuntun tangannya untuk memeluk Jungkook

”Katakan padaku, ada apa? kenapa kau sampai mengatakan itu?” Reyna mengeratkan pelukannya, membuat Jungkook mengelus pelan punggung Reyna.

”Kau .. Hiksss ... Kau meninggalkanku, Jeon ... Hikkss, aku takut.”

”Aku tidak pernah meninggalkanmu, Rey.”

”Lalu kemana kau selama ini ... hikss.”

Jungkook membelai rambut hitam Reyna. Ia kemudian menatap sekelilingnya.

”Sebenarnya, selama ini aku menghilang bukan tanpa alasan. Aku kecelakaan, Rey.”

Reyna langsung melepaskan pelukannya. Ia kemudian mengubah posisinya jadi duduk lalu memperhatikan Jungkook. Ia baru menyadari perban didahi dan plester di hidung Jungkook.

”Kau ... tidak apa-apa?”

Jungkook mengikuti Reyna yang duduk.

Chup!

Jungkook mengecup singkat bibir Reyna lalu menangkup pipi istrinya yang mulai tembem itu.

”Kata Jinyoung, orang yang menolongku. Aku mengalami kritis selama beberapa hari sebelum aku mengalami koma selama lebih dari 3 bulan. Setelah sadar dari koma, aku dirawat jalan sampai kondisiku membaik, baru aku memaksa pulang untuk menemuimu.”

Reyna menghapus air matanya lalu kembali memeluk Jungkook. Ia terlalu egois sampai-sampai tak mau mendengar penjelasan Jungkook terlebih dahulu.

”Dan Jinyoung itu ... dia penggemar beratmu, Rey. Jika dia datang, kau mau memberikannya tanda tangan 'kan?” sambung Jungkook.

Reyna mengangguk, dan Jungkook bisa merasakan itu.

'Besok ... ketika keadaanmu mulai membaik, aku akan menceritakan semuanya, tentang Soora yang membuatmu kehilangan orang yang paling kau sayangi. Kau membunuhnya pun aku sudah tidak peduli.'

.
.
.
.
.
.
.
TBC

ISTRI BAR BAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang