Part 20 (Comeback)

710 76 2
                                    

”Aku sampai bingung bagian mana yang harus ku patahkan lagi.”

Soora hanya diam. Detik berikutnya ia beranjak dari kasur dan berlari keluar kamar, tak memperdulikan dirinya yang atasannya hanya memakai Bra.

SRAKKK!

”Akkkhhh.”

”Kau pikir aku akan membiarkanmu lolos lagi?”

Reyna menarik dengan keras rambut Soora hingga Soora yang awalnya berlari kini terhenti.

BRAKK!

”Arghhhhhhhhh.”

Reyna membanting tubuh Soora ke tembok cukup keras hingga mungkin menyebabkan retakan halus di lengan Soora yang terbentur.

Reyna melepas sepatu High Heels miliknya dan membuangnya ke sembarang arah. Dia kemudian melemaskan otot-otot jemari tangannya dan juga lehernya.

”Daripada kau tidak punya kerjaan, lebih baik kau temani aku latihan. Ini mudah. Kau tinggal diam dan jadi samsak tinju yang baik.”

Soora membulatkan matanya mendengar ucapan Reyna. Apakah dia akan dijadikan samsak tinju? Wajahnya bisa babak belur, apalagi jika Reyna yang melakukannya, bisa-bisa tulang rahangnya ikut tergeser.

BUGHHH!

”Arghhhhh.”

Soora menjerit begitu Reyna memukulnya tepat dibagian wajah. Mulutnya terlihat ikut mengeluarkan darah cukup banyak akibat pukulan itu.

BUGHHH!

BRUKK!

Baru saja Reyna melayangkan 2 pukulan, Soora sudah jatuh pingsan.

”YAKK!! masa baru 2 pukulan sudah pingsan? ini sama sekali tidak seru! Yakk!! Bangun! kau boleh pingsan jika sudah ku pukul 100 kali.”

Reyna berteriak kesal. Kenapa Soora harus pingsan? harusnya dia pingsan setelah dipukul minimal 100 kali.

Reyna beralih mengelus perut ratanya sambil sesekali mendengus kesal.

”Yakk!! Baby Jeon. Keluar sebentar. Jadi samsak tinju Eomma, setelah Eomma puas memukulimu, baru kau masuk lagi. Eomma benar-benar ingin memukul seseorang saat ini.”

Mungkin efek kehamilan, Reyna jadi sedikit bodoh, terlebih emosinya memuncak jadi dia menjadi bicara hal tidak masuk akal.

Reyna berbalik menatap wajah damai Jungkook. Melihatnya tertidur pulas benar-benar membuat Reyna ingin memukulinya. Sungguh, Reyna benar-benar menyeramkan jika sedang ngidam.

'Aku akan segera mengurus surat perceraian kita. Aku benci berada di samping pria brengsek sepertimu, Jeon. Adanya ikatan pernikahan diantara kita, hanya akan membuatku seakan-akan memilikimu seutuhnya, cukup Baby Jeon saja yang menjadi pengikat kita. Aku benci mengakuinya, tapi aku rasa, aku mulai mencintaimu lagi, Jeon. Dan tidak akan kubiarkan perasaan cinta itu semakin tumbuh.'

----

”Eungghhhhhhhhhh.”

Jungkook membuka matanya, ia memegangi kepalanya yang terasa pusing. Jungkook mengedarkan pandangannya, Apakah sudah pagi lagi? selama itu dia tidur?

Jungkook beranjak dari atas kasurnya.

”Akhhhhh.” Jungkook meringis, hampir saja ia terjatuh. Kepalanya terasa sakit, berat. Demamnya bahkan belum turun sama sekali.

”Ah, kau dimana, Rey?”

Jungkook melirik ke atas nakas. Ia meraih ponselnya yang tergeletak diatas sana setelahnya membuka locksreen ponselnya, memperlihatkan foto Reyna di Homescreennya.

”Aku rindu kau, Rey. Aku ingin sekali memelukmu. Bahkan, jika aku harus mati terlebih dahulu agar bisa memelukmu, aku siap, Rey.”

Jungkook memeluk ponselnya. Ia merindukan Reyna, sangat rindu. Rasanya ia hampir gila karena beberapa hari tak bertemu Reyna.

Jungkook melangkahkan kakinya keluar kamar. Ia menuruni anak tangga dan langsung melihat pelayan yang kesana-kemari berlarian, membuat Jungkook bingung sendiri.

”Ada apa?” Jungkook memberhentikan salah satu pelayan yang berlari.

”Itu Tuan. Nyonya mengamuk karena tanaman tomat-nya mati. Dia menyuruh kami untuk menghidupnya kembali, jika tidak bisa, maka Nyonya Reyna akan memecat kami semua.”

”R-Reyna? ada Reyna disini?” Jungkook tersenyum sangat lebar begitu mendengar Reyna ada disini.

”Iya Tuan, Nyonya ada di halaman belakang.”

Jungkook segera berlari menuju halaman belakang, dan benar saja, disana ada Reyna yang sedang mengamuk, namun detik berikutnya menangis membuat beberapa Pelayan disampingnya jadi panik.

”Kau benar-benar kembali, Rey.”

”YAKK!! apa kalian tidak bisa merawat tanaman ... hikkss ... huwaaaaa ... itu tanaman favoritku.”

”M-Maafkan kami, Nyonya.”

”R-Rey?”

Reyna berbalik menatap Jungkook yang memanggilnya. Ia menghapus air matanya cukup kasar.

”Rey!”

Grep!

Jungkook memeluk tubuh Reyna cukup erat. Ia kemudian membelai rambut Reyna pelan, sementara Reyna terlihat hanya terdiam.

BRUKK!

”Akhh.”

Reyna mendorong tubuh Jungkook cukup kasar hingga terjatuh ke tanah. Dia menunjuk Jungkook pertanda memberi peringatan.

”Jangan berani-beraninya kau menyentuhku tanpa seizinku.”

”M-Maaf, Rey.”

Reyna hanya memutar bola matanya malas lalu beranjak pergi darisana, sementara para Pelayan terlihat berlari pelan mendekati Jungkook.

”Tuan tidak apa-apa?.”

”Saya gak apa-apa. Kalian ikuti Reyna, lakukan semua yang dia minta.”

”Baik, Tuan.”

Pelayan membungkuk hormat, setelahnya mereka beranjaj mengikuti langkan Reyna. Jungkook berdiri sendiri tanpa bantuan dari siapapun. Dia terlihat tersenyum menatap punggung Reyna yang kian makin jauh.

”Setidaknya, kau sudah berada didalam jangkauanku, Rey. Jadi aku bisa mengawasimu.”

TBC

ISTRI BAR BAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang