Sudah 4 bulan lamanya Jungkook menghilang. Tak ada kabar sama sekali dari pria itu. Reyna juga perlahan mulai berusaha melupakan Jungkook.
”Oppa, kau akan menginap lagi disini 'kan?”
Wanita itu terus menatap Wonho penuh harap. Sekarang musim hujan, lampu sering padam saat hujan deras melanda. Jujur, sekarang Reyna mulai takut banyak hal.
Wonho sudah sembuh total sejak 2 bulan yang lalu. Jujur, Wonho membenci Jungkook karena meninggalkan Reyna, tapi ia juga ingin bertemu Jungkook untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
”Nee, aku akan selalu menginap disini...” Senyum Reyna mengembang sempurna mendengar penuturan Wonho.
”Setidaknya sampai Jungkook pulang.” Senyum Reyna perlahan memudar mendengar nama 'Jungkook.'
”Aku bahkan berharap dia sama sekali tidak pulang.” ujarnya sebelum berlalu menaiki anak tangga.
”YAKK! REYNA-YA!! Jangan egois. Ingat, kau sedang mengandung anaknya.”
Reyna melirik ke arah perutnya yang mulai membesar. Sejak 3 minggu Jungkook menghilang, ia memang dinyatakan positif hamil.
Suatu hal yang bisa dikatakan beruntung dan ajaib. Terlebih Reyna yang baru saja keguguran sebelum dinyatakan hamil lagi.
”Aku hanya bisa berharap, anakku tidak akan pernah mengenal ayahnya.”
Reyna menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya.
Cklek!
Ia membuka pintu kamarnya. Tak ada satu barangpun yang berisi tentang Jungkook lagi di kamar itu. Bahkan, lemarinya juga hanya berisi pakaiannya saja. Sebagian ia buang, sedangkan yang lainnya ia bakar.
”Aku sudah mulai terbiasa tanpamu. Jangan pernah kembali. Aku tidak menginginkan mu lagi, Jeon.”
Reyna memegangi perutnya yang terasa kram. Berbeda dengan kehamilan sebelumnya, kali ini ia mudah lelah, sering mengalami morning sickness, tidurnya juga kurang.
Itu hal wajar, karena kali ini ... Reyna mengandung Anak kembar. Itulah yang membuat perutnya lebih cepat terlihat besar.
---
”Aku mau pulang.”
Deg.
Wanita itu terlihat kaget. Ia kemudian berhenti mengaduk mangkok berisi bubur itu.
”Kau tidak bisa pulang. Kau belum sembuh total, Jung.”
Jungkook hanya menatap ke arah sudut kamar. Sudah berkali-kali wanita bernama Yura itu selalu menyebutkan alasan yang sama ketika ia mengatakan akan pulang.
”Aku bosan. Aku ingin pulang dan memeluk istriku.”
”I-Istri? kau sudah menikah?”
”Hum. Memangnya kenapa? jangan bilang kau menyukaiku?”
Jungkook menatap datar ke arah Yura membuat Yura memalingkan pandangannya. Meskipun ada perban di dahinya serta plester dihidungnya, pesona seorang CEO Muda bernama 'Jeon Jungkook' itu, memang tak pernah pudar.
”Sampaikan rasa terimakasih ku pada Jinyoung. Aku benar-benar harus pulang.”
”Ah, aku hampir lupa. Kakakmu seorang pengangguran 'kan? Datang saja perusahaanku, dia pasti tau karena dia bilang kalau dia itu adalah penggemar berat istriku.”
Setelah mengatakan itu, Jungkook berjalan keluar, meninggalkan Yura yang masih senantiasa menatap kosong kedepan.
”Aku terlambat mengenalmu, Jung.”
---
Reyna sedang menyobek foto milik Jungkook yang tersisa karena tersembunyi didalam nakas, membuat lantai kamarnya kini penuh serpihan-serpihan foto. Bahkan boneka cooky yang awalnya tersimpan rapi di lemari, kini sudah ia rusak.
Brak Brak Brak!
”Yakk!! Oppa! Santai saja, tidak perlu menggedor seperti rentenir begitu?!”
Cklek!
Wajah kesal Reyna kini berubah ekspresi menjadi ekspresi yang sulit diartikan.
”Reyna?”
Grep!
Jungkook memeluk tubuh Reyna erat, sementara Reyna hanya terdiam tanpa membalas pelukan Jungkook sama sekali.
”Aku merindukanmu, Rey.”
”Kenapa kau kembali, Jeon?”
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI BAR BAR [END]
Teen Fiction[SUDAH TAMAT DAN PART LENGKAP] Reyna, seorang wanita bar-bar berusia 18 Tahun. Ia seorang petinju profesional dan petarung MMA. Ia juga menguasai Ilmu beladiri Karate dan memegang sabuk hitam. Hobinya adalah bertarung dan ... bertengkar dengan istri...