Hari ini rose tidak ada kelas begitu pula dengan Lisa karna dia satu jurusan dengan rose. Rose pagi-pagi sekali sudah bangun walaupun hari ini dia tidak ada kelas, tetapi entah kenapa dia tiba-tiba terbangun karna mimpi buruknya. Jimin di sampingnya masih tertidur pulas dengan tangannya yg memeluk pinggang rose dengan erat. Rose melepaskan pelukan Jimin pada pinggangnya dengan perlahan.
Setelah melepas tangan Jimin dari pinggangnya, rose pun segera berjalan memasuki kamar mandi dengan handuk yg sudah dia bawa masuk ke dalam kamar mandi. Sementara itu di tempat tidur, Jimin yg tidak merasakan ada orang di sampingnya pun langsung membuka matanya dan benar saja di samping sudah kosong tidak ada orang.
"Loh rose mana? Bukannya hari ini rose gak ada kelas ya? Kok udah gak ada di tempat tidur sih?"monolog Jimin. Tapi tiba-tiba Jimin mendengar gemericik air yg berasal dari kamar mandi dengan segera Jimin turun dari tempat tidur lalu berjalan menuju pintu kamar mandi dan menempelkan telinganya ke daun pintu.
Benar saja di dalam ada orang yg mandi sambil nyanyi, Jimin kenal suaranya dia terus memperdalam pendengaran telinganya terus menempel di daun pintu, tanpa tau kalo rose sudah menyelesaikan mandinya dan hendak membuka pintunya.
Ceklek~
Pintu terbuka dari dalam seketika Jimin jatuh tersungkur di lantai dan di hadapan rose yg belum mengenakan baju. Jimin mengangkat kepalanya seperti gerakan slow motion dan mendapatkan wajah garang rose yg sedang menatapnya. Jimin pun bangun dari jatuhnya dan menatap rose dengan senyumnya.
"Ngapain kamu ada di depan pintu? Mau ngintip kamu?"tanya rose garang.
"Hah, e-enggak kok sayang aku tadi cuman gak sengaja denger ada orang yg lagi nyanyi di dalam kamar mandi, karna aku penasaran jadinya aku tempelin telinga aku di pintu buat bisa lebih jelas pendengaran aku"jawab Jimin. Rose mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Yaudah Sono kamu mandi gih mau ke rumah sakit kan?"Jimin menganggukan kepalanya lalu berjalan memasuki kamar mandi sedangkan rose sediri masuk ke dalam ruangan wodrop untuk memakai bajunya.
***
"Lisa turun sayang ada yg mau ayah dan bunda omongin sama kamu nak, ayo turun"teriak ana pada putri bungsunya. Tak lama orang yg di panggil pun sedang menuruni tangga lalu duduk di antara ayahnya dan bundanya.
"Ada apa yah, Bun?"
"Sayang begini kita mau kasih tau kamu kalo pernikahan kamu sama Jungkook di percepat, karna bulan depan ayah dan bunda harus pergi ke Amerika karna sepupu mu akan menikah"jawab Daniel seraya mengelus kepala putrinya lembut.
"APA?"teriak Lisa menggelegar di seluruh penjuru mansion nya.
"Sayang jangan teriak nanti tenggorokan kamu bisa sakit loh"peringat ana.
"Loh kok gitu sih yah? Kan katanya pernikahanku bakal satu bulan lagi?! Kok Malah semakin di majuin sih yah, Bun?!"tanya Lisa kesal.
"Kamu gak lupa bukan kalo sepupu kamu mau nikah satu bulan lagi?"tanya ana, sedangkan Lisa hanya menganggukan kepalanya.
"Tapi gimana sama keluarganya dokter Jungkook? Apa mereka udah setuju kalo pernikahan kita di majuin?"tanya Lisa.
"Mereka udah tau kok lagian mereka juga udah setuju"jawab Daniel seraya mengelus kepala Lisa lembut.
"Tapi gimana dengan persiapan pernikahan kita?gedung? ketering?undangan?foto prewedding? Baju pernikahan? Dan cincin pernikahan kita? Apa itu gak terlalu singkat yah?"tanya Lisa yg membuat ana dan Daniel terkekeh.
"Sayang semuanya udah beres kok tinggal kalian foto prewedding aja. Gedung kita udah ada dan udah di dekorasi juga, ketering itu mah gampang ayah punya temen yg buka jasa ketering untuk nikahan, undangan udah di sebar, baju pernikahan udah siap, cincin pernikahan pun udah siap cuman kalian belum foto prewedding doang"jelas Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctors Possesiv [END] (SUDAH TERBIT DI E-BOOK)
Non-FictionRoseanne, gadis cantik pemilik suara merdu yg memiliki prinsip 'tidak akan mengenal pria atau dalam maksud, tidak akan berpacaran terlebih dahulu sebelum dia mencapai cita-citanya dan membahagiakan kedua orangtuanya' tetapi prinsipnya itu harus ia k...