Semenjak kejadian kemarin Jimin jadi jadi semakin Possesiv pada rose tetapi perempuan itu memaklumi nya. Jimin bersikap seperti itu padanya karna dia mencintainya, mangkanya rose tidak mempermasalahkan itu tetapi rose itu bosan karna Jimin selalu mengikutinya kemanapun rose pergi, bahkan rose ke kamar mandi aja mau ikut masuk kalo enggak rose menghalanginya agar tidak ikut masuk.
Rose memang tidak mempermasalahkan sifat Jimin yg terlampau Possesiv padanya tetapi dia juga jengah kalo terus-terusan di ikutin terus. Rose teringat sesuatu akan satu hal, kalo dia sudah punya janji dengan Oliv dan Lisa untuk menginap di apartemen nya Oliv untuk mengerjakan tugas makalah mereka, tetapi bagai mana caranya untuk dia pergi? Jika suaminya yg Possesiv ini masih menempel saja padanya.
Rose menghela nafasnya. Tubuhnya dia banting ke tempat tidurnya di ikuti juga oleh Jimin yg menidurkan dirinya di samping rose lalu memeluk rose dari samping. Oke dia harus berfikir agar bisa di izinkan untuk menginap di apartemen Oliv. Seketika senyumnya merekah saat mendapatkan Wahyu, setelah itu rose pun menyerong kan tubuhnya menjadi berhadapan dengan Jimin.
Wajah mereka sangat dekat bahkan hembusan nafas mereka masing-masing pun sangat terasa di wajah mereka. Rose tersenyum menatap Jimin dan di balas juga senyuman manis oleh laki-laki itu. "Jim, aku boleh minta sesuatu gak?"ucap rose memulai pembicaraan.
"Kamu mau apa sayang? Apapun itu selagi aku mampu pasti aku kabulin kok permintaan kamu"ucap Jimin yg langsung berefek pada jantung rose yg berdebar tidak karuan bahkan kedua pipi rose pun sudah memerah, rose menundukan kepalanya menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik suaminya, Jimin terkekeh melihat tingkah istrinya ini.
"Gembel"sahut rose seraya memukul pelan dada Jimin.
"Gombal sayang gombal bukan gembel"koreksi Jimin.
"Terserah aku lah kan mulut-mulut aku kok kamu yg rusuh sih"balas rose.
"Iya-iya terserah kamu iya, aku yg salah"ucap Jimin kesal.
"Eh-eh gak boleh kesel kalo kesel aku tinggalin lagi nih"ancamnya seraya mengacungkan jari telunjuknya di depan wajah Jimin. Jimin mendengus.
"Iya sayang~"jawab Jimin di sertai senyum manisnya, rose terkekeh melihat raut wajah suaminya yg terlihat kesal karnanya. "Oh ya tadi kamu mau minta apa?"tanya Jimin yg mengingat sesuatu tentang permintaan istrinya ini.
"Oh, emm i-itu...anu..emm..."ucap rose galagapan. Jimin menaikan sebelah alisnya bingung dengan sikap istrinya yg menjadi gelagapan.
"Kamu kenapa sayang? Sakit? Apa perlu kita ke rumah sakit? Atau aku aja yg periksa kamu?"tanya Jimin cemas.
"A-aku gak papa kok"balas rose di seratai dengan senyum manisnya. "Emm, a-aku mau mi-minta izin sama kamu boleh?"
"Minta izin? Untuk apa sayang? Kamu mau cium aku? Popo in (itu loh hubungan suami istri pasti ngerti kan?!) aku? Atau kamu mau bikin ad--"
"Stop, pertanyaan kamu itu semuanya pada mesum tau"ucap rose kesal sedangkan Jimin hanya menyengir saja, rose memutar bola matanya malas. "Aku cuman mau minta izin, emm ma-mau nginep di a-apartemen nya Oliv apa boleh?"pintanya dengan wajah memelas, agar suaminya itu luluh dengan permintaannya ini.
Seketika Jimin bangun dari tidurnya yg langsung membuat wanita yg memiliki wajah Australia itu berjengit terkejut. "Apa kamu bilang? Nginep di apartemen nya Oliv?"rose mengangguk dengan wajah polosnya. "Ngapain kamu nginep di rumah orang kalo kamu aja punya rumah sendiri yg lebih besar dari apartemen temen kamu itu?!"
"Tapi bukan aku aja kok yg nginep di rumahnya Oliv, Lisa juga ikut nginep"
"Buat apa sih kalian nginep di rumah orang kalo kalian aja punya rumah sendiri?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctors Possesiv [END] (SUDAH TERBIT DI E-BOOK)
غير روائيRoseanne, gadis cantik pemilik suara merdu yg memiliki prinsip 'tidak akan mengenal pria atau dalam maksud, tidak akan berpacaran terlebih dahulu sebelum dia mencapai cita-citanya dan membahagiakan kedua orangtuanya' tetapi prinsipnya itu harus ia k...