Setelah mengetahui rose sedang hamil anaknya Jimin semakin gencar untuk meminta maaf pada sang istri yg mungkin saja sekarang ini masih marah padanya, kelakuan Jimin yg seperti itu membuat Cindy yg berada di antara mereka menjadi semakin gencar juga untuk mendekati Jimin tetapi laki-laki itu selalu menatapnya datar dan bersikap datar pada wanita itu.
Rose yg mendapatkan perlakuan seperti itu hanya mengacuhkan Jimin yg terus menerus mencari perhatian darinya. Sekarang ini rose sedang bersiap untuk pergi ke kediaman sahabat lamanya yg hari ini sedang berulang tahun bermodalkan dengan alamat yg sudah di kirimkan oleh june ke pada dirinya dan di kirimkan kembali ke grup chatnya dengan sahabat-sahabatnya yg lain.
Ceklek~
Pintu terbuka di susul masuknya Jimin ke kamar dengan di tangannya terdapat nampan yg berisikan salad buah yg sudah dia buat sendiri untuk rose, alisnya bertaut saat melihat sang istri sudah rapi dengan dress di bawah lutut berwarna merah berlengan panjang dan rambut yg sengaja di gerai menutupi leher jenjangnya.
Menyimpan nampan itu di atas meja yg berada di kamarnya, melangkah mendekati rose yg masih berkutat dengan make up nya, berdiri di belakang rose dan menatap sang istri lewat pantulan cermin. Sedangkan rose dia hanya menatap sekilas wajah Jimin lewat pantulan cermin dan kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Sayang kamu mau kemana? Ini udah sore loh? Kamu ini lagi hamil sayang, mau kemana sore-sore gini udah rapi?pake dandan segala lagi"tanya Jimin seraya menyentuh bahu rose. Rose tidak menjawab pertanyaan Jimin dia masih fokus memoles wajahnya dengan make up.
Jimin menghela nafasnya, rose memang mendiaminya akhir-akhir ini tapi dia juga berusaha sabar agar istrinya itu tidak terluka karna ucapannya nanti. "Sayang suaminya lagi ngomong itu jawab dong, jangan di diemin terus"ucap jimin lembut seraya mengusap kepala rose lembut.
Rose masih diam, dia bangkit dari duduknya berjalan mendekati ranjang mengambil Sling bag berwarna merah maroon yg sudah ada barang keperluannya di dalamnya, dan meraih kotak besar yg berada di bawah tempat tidurnya. Gerak-gerik rose tidak luput dari penglihatan Jimin.
"Sayang kamu mau kemana sih? Kok pake segala bawa kado besar gitu? Emang itu buat siapa?"tanya Jimin yg terus mengikuti rose dari belakang. Rose tidak menjawab pertanyaan Jimin, Jimin yg sudah cukup bersabar pun menarik tangan rose yg membuat wanita itu tertarik dan menubruk tubuh tegap Jimin.
Rose meringis kecil, mengusap-usap keningnya yg baru saja menjadi korban tabrakan dengan dada bidang Jimin, mendongak menatap Jimin sengit, mendorongnya paksa. "Bukan urusan Lo, urusin aja sana cewek yg lagi ngandung anak Lo itu"balas rose ketus, hendak melangkah keluar sebelum tangannya kembali di tarik oleh Jimin.
Rose kembali mendengus. "Cewek yg ngandung anak aku itu cuman kamu sayang, aku gak tau yg ada di dalam kandungan Cindy itu anak siapa. Kamu jangan percaya gitu aja dong sama omongan orang lain"rose memutar bola matanya malas, menatap Jimin jengah dan menepis tangan Jimin yg masih memegangi tangannya.
Setelah itu berjalan cepat keluar kamarnya, rose tak meperdulikan suara Jimin yg terus memanggilnya. Melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah besar miliknya ah ralat itu hanya milik Jimin karna mungkin sebentar lagi rumah itu benar-benar tidak akan lagi menjadi miliknya atau menjadi tempat tinggalnya lagi.
Sekuat tenaga rose menahan air matanya agar tidak keluar dan merusak make up nya yg sudah dia buat dari jam 3 sore, agar sahabat lamanya itu pangling saat melihatnya nanti. Memberhentikan mobilnya sejenak, menengadahkan kepalanya, tangannya meraba ke dashboard mobil untuk mencari tissue setelah menemukannya rose menarik beberapa tissue dari tempatnya dan menghapus air matanya yg sempat keluar sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctors Possesiv [END] (SUDAH TERBIT DI E-BOOK)
غير روائيRoseanne, gadis cantik pemilik suara merdu yg memiliki prinsip 'tidak akan mengenal pria atau dalam maksud, tidak akan berpacaran terlebih dahulu sebelum dia mencapai cita-citanya dan membahagiakan kedua orangtuanya' tetapi prinsipnya itu harus ia k...