Hari ini Lisa sedang bersiap-siap untuk ke rumah rose. Katanya sih dia mau ngerjain tugas makalah bareng-bareng, sebenernya itu tugas kelompok tapi karna Lisa tidak mau jauh dari rose jadi mereka berdua satu kelompok hanya berdua saja, dan dosennya juga tidak masalah, asalkan tugasnya terselesaikan dan asal jangan solo ngerjainnya.
Pintu kamar Lisa di buka dan terlihatlah ana--bunda dari Lisa. Ana tersenyum melihat putri bungsunya yg sedang berdandan. Ana menghampiri Lisa yg masih fokus memakaikan lipstik berwarna pink ke bibirnya.
"Sayang, cepet turun Jungkook udah ada di bawah tuh nungguin kamu"ucap ana lembut dengan senyum manisnya, sambil mengusap lembut rambut Lisa. Lisa mendongak menatap bundanya dari pantulan cermin lalu membalas senyum.
"Iya Bun, nanti Lisa turun kok, ini tinggal dikit lagi"balas Lisa
"Yaudah kalo gitu bunda keluar dulu ya?inget jangan bikin Jungkook nunggu lama, kasian"ucap ana memperingati putrinya. Lisa menganggukan kepalanya sambil tersenyum lalu ana pun pergi keluar meninggalkan Lisa. Lisa pun kembali merapikan riasannya setelah selesai Lisa menyemprotkan parfum pada tubuhnya setelah semuanya selesai Lisa pun keluar kamarnya sambil membawa Sling bag yg sudah tersampir indah di pundaknya.
"Ayo"ucap Lisa saat dia sudah sampai di ruang tamu. Jungkook pun menganggukan kepalanya, sebelum pergi ke luar mereka menyempatkan untuk mencium tangan Daniel dan Ana yg sedang berada di ruang tamu. "Yah, Bun Lisa sama Jungkook pergi dulu, assalamualaikum"pamitnya.
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
"Lo gak kerja emangnya? Sampe Lo mau anter gue ke rumahnya rose?"tanya Lisa memecah keheningan dan saat menyadari kalo calon suaminya itu memakai pakaian casual. Jungkook menoleh sebentar lalu kembali fokus ke jalanan.
"Saya ada janji sama Jimin, dan saya juga di bolehin libur sama Jimin selama satu hari"jawab Jungkook, Lisa manggut-manggut.
Kembali hening, hanya ada suara musik yg terdengar di radio mobil yg menyala, Lisa sengaja menyalakan radio supaya suasananya tidak terlalu hening. Walaupun suga--kakak Lisa, orangnya yg memang terkenal dingin, tetapi dia tetap berani berbicara pada Suga ataupun bercerta.
Walaupun Lisa dan Jungkook bertunangan sudah tiga bulan tetapi rasanya mereka masih terlihat kaku untuk berbicara, terlebih lagi Lisa yg masih mengunakan kata Lo/gue begitu juga Jennie yg sama dengan Lisa dan rose, dan juga Jungkook dan Tae yg masih mengunakan kata formal begitu pula dengan Jimin saat rose dan Jimin belum menikah.
Sesampainya mereka sampai di pekarangan rumah Jimin dan rose. Jungkook memarkirkan mobilnya di garasi setelah jungkook memarkirkan mobilnya mereka pun langsung keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu yg sudah terbuka karna sudah di bukakan oleh bodyguard yg berjaga di depan pintu rumah Jimin dan rose. Lisa dan Jungkook memasuki rumah besar itu langsung menuju ruang tengah karna di ruang tamu tidak ada orang, yg kemungkinan mereka berada di sana.
"ASSALAMUALAIKUM ROJEEEE MAIN YUK"teriak Lisa saat mereka sudah melihat rose dari kejauhan. Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkat calonnya itu.
Rose menoleh saat mendengar teriakan dari suara yg ia kenal. "Wa'alaikumsalam, ngapain sih Lo pake segala teriak hah?Lo mau bikin telinga orang-orang di sini tuli?"omel rose kesal, yg di omeli hanya cengengesan gak jelas. "Silah kan duduk kalo gitu"sambungnya mempersilahkan Lisa dan jungkook, mereka pun menuruti perintah rose.
"Rose, suami mu mana?saya ada perlu dengan Jimin"tanya Jungkook.
"Oh Jimin dia lagi ada di ruang gym nya, paling nanti bentar lagi juga selesai, yaudah kalo gitu gue ke dapur dulu buatin minum buat kalian"jawab rose lalu Pamin yg di angguki oleh ke duanya, rose pun pergi ke dapur untuk tamunya. Setelah rose pergi ke dapur tak lama Jimin pun keluar dari ruang gym nya dan menghampiri Lisa dan Jungkook yg berada di ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctors Possesiv [END] (SUDAH TERBIT DI E-BOOK)
NonfiksiRoseanne, gadis cantik pemilik suara merdu yg memiliki prinsip 'tidak akan mengenal pria atau dalam maksud, tidak akan berpacaran terlebih dahulu sebelum dia mencapai cita-citanya dan membahagiakan kedua orangtuanya' tetapi prinsipnya itu harus ia k...