Saat ini rose dengan Jimin sedang berada di dalam mobil. Mereka sedang menuju rumah teman Jimin, katanya sih mau reunian di sana, sambil mau ngenalin rose dengan teman-temannya. Selama di perjalanan suasananya hanya hening, di antara mereka berdua tidak ada yg membuka mulutnya untuk berbicara. Karna rose tidak suka dengan suasana seperti ini, akhirnya rose membuka suaranya.
"Mmmm, masih jauh ya rumah temen Lo?"tanya rose berbasa-basi. Jimin menoleh, lalu tersenyum manis.
"Enggak kok, paling bentar lagi kita sampai"jawab jimin lalu kembali fokus menyetir.
Setelah itu hening kembali. Rose rasanya ingin mengumpat saja kalo bisa, tapi dia masih ingat dosa jadi Rose lebih memilih diam saja. Jimin yg peka dengan suasana rose pun kembali bersuara.
"Kamu bosen ya?"tanya Jimin. Rose menoleh.
"Gitu kek dari tadi ngomong duluan, buset gak peka banget jadi cowok"umpat rose dalam hati.
Rose menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Jimin. "Sabar ya? Bentar lagi kita sampai kok"ucap jimin menenangkan, rose menganggukan kepalanya. Padahal di hatinya sudah berkali-kali dia mengumpat, bodo lah masalah dosa, belum jadi suami kan?.
Tak lama mobil Jimin sudah sampai di depan rumah besar, Jimin pun memasukan mobilnya ke dalam garasi mobil, dan terlihatlah di sana banyak sekali mobil, mungkin teman-temannya sudah sampai dan hanya dia saja yg baru datang. Setelah jimin memarkirkan mobilnya, rose dan Jimin pun keluar dari mobil dan berjalan menuju arah pintu masuk.
Rose heran, kenapa dia di bawa ke rumah sahabatnya? Jisoo!!ya Jimin akan bertemu dengan jin. "Ini rumah temen Lo?"tanya rose. Jimin menganggukan kepalanya.
"Iya ini rumah temen saya, kenapa?kamu suka rumah nya?tenang aja nanti setelah kita menikah, saya bakalan beli rumah yg lebih bagus dan lebih besar dari ini"ucap jimin, membuat rose memutar bola matanya.
"Bukan, maksud gue itu, ini kaya rumah temen gue, bukan gue mau rumah kaya gini, gak usah Lo beliin pun gue bisa beli sendiri kali rumah kaya gini mah"jawab rose tak mau kalah.
Ya jelas rose bisa membeli rumah sendiri yg lebih besar dari rumah itu, karna uang jajannya untuk sehari saja bisa membeli satu motor sport dan di tambah lagi rose diam-diam mengembangkan caffe yg lumayan sudah terkenal di manca negara bahkan sudah banyak turis asing yg datang ke caffenya, yg terletak tidak jauh dari taman kota. Tidak ada yg tau caffe rose gold itu milik rose bahkan keluarganya saja tidak tau, kalo rose punya caffe sendiri.
Rose menutupinya karna dia tidak mau membebani pikiran kedua orang tuanya dan membuat mereka khawatir, bahkan rose mengelola caffe itu sendiri dari nol dan sampai puncaknya, dan satu Minggu sekali juga rose selalu berkunjung ke caffenya hanya untuk memeriksa ke adaan caffenya.
Back to topik.....
Jimin pun menekan bell rumah yg berada di samping pintu, tak lama pintu pun terbuka dan menampilkan sosok wanita cantik dengan bibir yg membentuk love jika dia tersenyum. Rose membelalakkan matanya tak percaya begitu juga dengan wanita yg baru membukakan pintu untuk mereka.
"Rose?"
"Kak jis?"ucap mereka bersamaan. Lalu mereka pun berpelukan."Kakak kangen banget sama kamu rose"ucap wanita itu di tengah-tengah pelukan mereka, yg tak lain adalah jisoo sahabat rose.
"Rose juga kangen banget sama kak jisoo"balas rose masih memeluk jisoo erat. Tanpa mereka sadari Jimin memperhatikan mereka sedari tadi, sampai suara deheman Jimin pun membuat mereka tersadar lalu melepaskan pelukan mereka.
"Kalian saling kenal?"tanya Jimin, jisoo dan rose pun menganggukan kepalanya.
"Iya kak jisoo ini sahabat gue waktu kecil"jawab rose dan di angguki oleh jisoo. Jimin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctors Possesiv [END] (SUDAH TERBIT DI E-BOOK)
Non-FictionRoseanne, gadis cantik pemilik suara merdu yg memiliki prinsip 'tidak akan mengenal pria atau dalam maksud, tidak akan berpacaran terlebih dahulu sebelum dia mencapai cita-citanya dan membahagiakan kedua orangtuanya' tetapi prinsipnya itu harus ia k...