Besok adalah hari bahagia Lisa dan jungkook karna kedua manusia itu akan melangsungkan pernikahan mereka dan hari ini di rumah kedua mempelai sangat ramai terlebih lagi rumahnya Lisa di sana juga sudah ada rose, Jennie, dan jisoo yg membantu orang-orang yg ada di rumah Lisa itu. Lisa juga berniat membantu tetapi ibunya tidak membiarkan Lisa jadilah sekarang Lisa hanya duduk melihat mereka yg berlalu lalang.
Bahkan sang kakak ipar--wendy yg melihat Lisa hanya memasang wajah masam setiap dia menawarkan bantuan tetapi selalu di tolak dan di larang oleh ana--bundanya Lisa. Wendy menghampiri Lisa mendudukan dirinya di sofa sebelah Lisa. Tangannya terangkat untuk menyentuh bahu Lisa.
"Bunda larang kamu karna gak mau kamu kecapean. Kamu pasti ngerti mereka melakukan itu ada hal lain, bukan karena takut kamu mengacaukannya"nasihat Wendy seraya mengelus punggung Lisa dengan lembut.
Lisa menoleh seraya mengerucutkan bibirnya. "Tapi kan Lisa cuman pengen bantu mereka lagian Lisa juga gak akan mudah lelah kok"balas Lisa. Wendy menghela nafasnya.
Ibu hamil itu menatap adik iparnya lembut. "Kamu tau?! Kakak juga waktu satu hari sebelum ke hari-H nya kakak juga kaya kamu, gak boleh ini lah, gak boleh itu lah. Pokonya kakak gak boleh nyentuh apa-apa selain barang kakak sendiri.
Waktu itu kakak juga sama kaya kamu mikirnya 'pasti mereka gak mau di bantu karna takut gue mengacaukan semuanya' tapi waktu kakak di kasih tau sama mommy katanya mereka gak mau buat kakak itu kelelahan dan akhirnya saat hari-H nanti tiba kakak malah drop.
Kan gak lucu sakit waktu hari bahagia kita?! Emangnya kamu mau saat hari-H nya kamu sakit?"Lisa menggelengkan kepalanya. "Nah mangkanya kamu nurut oke?! Supaya besok kamu bisa melaksanakan acara pernikahan kamu dengan lancar tanpa hambatan. Kamu ngerti kan lalisa?"Lisa menganggukan kepalanya kembali.
"Lisa ngerti kok kak Wen"jawab Lisa di sertai senyum menawannya. "Oh ya aku jadi inget kak Suga, dia kan lagi di tugasin ke luar kota selama lima bulan kan kak?"tanya Lisa Wendy menganggukan kepalanya. "Kan besok hari pernikahannya Lisa bang Suga gak pulang?"tanya Lisa dengan wajah sendunya.
"Abang kamu udah pulang kok dari kemarin"jawab Wendy di sertai senyumnya.
Lisa menautkan alisnya. "Loh kok bisa? Kan sekarang baru aja dua bulan kurang kak Suga perginya, kenapa udah pulang lagi?"
"Jimin bolehin Abang kamu pulang saat kamu nikah. Abang kamu di beri waktu cuti selama lima hari supaya bisa liat kamu nikah"Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Udah ya kakak mau pamit bantuin bunda lagi"lanjutnya seraya bangkit berdiri, Lisa menganggukan kepalanya wendy pun pergi meninggalkan Lisa sendiri lagi.
Tapi itu tak berselang lama karna Lisa merasakan sofa sebelahnya bergerak saat dia menoleh ternyata yg duduk di sampingnya adalah suga--kakak kandung Lisa. Pria berkulit pucat itu tersenyum menatap sang adik lalu mengusak rambut adiknya dengan sayang.
"Adek Abang ternyata udah besar ya?! Besok mau nikah"ucap Suga. "Abang pesen sama kamu jangan bantah ucapan suami karna surganya istrinya ada pada Suami"ucap Suga seraya mengelus rambut adiknya dengan sayang.
"Kan surga itu ada di telapak kaki ibu bang?! Kenapa jadi ada di suami?"tanya Lisa polos Suga terkekeh mendengar ucapan adiknya.
"Memang tapi itu sebelum kamu jadi istri orang"jawab Suga, Lisa kasih menautian alisnya pertanda dia masih bingung dengan ucapan abangnya itu.
"Maksud Abang gimana sih Lisa gak ngerti sumpah"ucap Lisa. Suga mengembangkan senyumnya, dia menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum berbicara.
"Dengerin, pasang di otak kamu dan turutin semua yg Abang kasih tau sama kamu. Anak perempuan jika belum menikah surganya, tanggung jawabnya masih ada pada kedua orang tuanya tetapi jika sudah menikah tanggung jawab dan surganya ada pada suaminya tapi tetap kita harus berbakti selalu pada kedua orang tua kita karna ibu yg sudah melahirkan kita dan mengandung kita selama sembilan bulan lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctors Possesiv [END] (SUDAH TERBIT DI E-BOOK)
Literatura FaktuRoseanne, gadis cantik pemilik suara merdu yg memiliki prinsip 'tidak akan mengenal pria atau dalam maksud, tidak akan berpacaran terlebih dahulu sebelum dia mencapai cita-citanya dan membahagiakan kedua orangtuanya' tetapi prinsipnya itu harus ia k...