Rose memberhentikan mobilnya di garasi mobil rumahnya, keluar dari mobil dan berjalan memasuki rumah besar itu. Dia baru saja pulang saat jam sudah menunjukan pukul 11 lebih 15 menit rose berjalan santai memasuki rumahnya dia tidak memperdulikan jika dia kepergok pulang malam oleh suminya.
Bahkan yg tadinya wajahnya tampak bahagia pun saat di rumah Clara sekarang ini wajahnya berubah datar setelah memasuki area rumahnya. "Dari mana aja kamu jam segini baru pulang hah?!"bentakan itu membuat rose menghentikan langkahnya dan membalikan badannya menatap Jimin yg sedang duduk di sofa ruang tengah bersama wanita ular itu.
"Palingan jam segini baru pulang karna nge jalang tuh, buktinya dia gak ngejawab pertanyaan kamu"cibir Cindy seraya menatap rose dengan tatapan meremehkan. Jimin menatap rose tajam sedangkan wanita itu hanya menatap Jimin dengan wajah datarnya.
Jimin berjalan mendekati rose mencengkram lengan rose dengan cukup kencang sehingga membuat wanita itu meringis kesakitan. "Apa kamu gak sadar! Kamu itu lagi ngandung anak aku rosseane jangan bawa anak aku dalam bahaya, aku juga bukannya cuman khawatir sama anak kita aja tapi sama kesehatan kamu juga aku gak mau ibu dari anak-anakku sakit karna selalu membantah ucapan suaminya"bentak Jimin.
Rose menahan rasa sakit pada lengannya yg masih di cengkram oleh Jimin. "Kamu dengar aku gak sih? Aku ini suami kamu rosseane, aku ayah dari anak kamu jangan buat aku marah rose"bentaknya lagi. Cindy yg melihat rose di bentak oleh Jimin hanya tersenyum bahagia.
"Ngo-ngomong sih ngomong tapi gak usah main kasar juga bangsat"sentak rose berusaha melepaskan cengkraman Jimin pada tangannya yg membuat dia tanpa sadar mengeluarkan kata kasar pada suaminya.
Jimin yg menyadari perlakuannya pada rose pun segera melepaskan cengkraman nya dan menatap lengan rose yg memar karna ulahnya. "Sa-sayang maafin aku, aku gak sengaja. Maafin aku sayang aku gak maksud nyakitin kamu"ucap Jimin merasa bersalah sedangkan rose hanya berdecih mendengar ucapan suaminya itu.
"Bacot, gak peduli. Mau Lo nyakitin gue kek, mau Lo bunuh gue kek gue gak peduli lagian gue mati kan ada gantinya wanita jalang di belakang Lo itu"balas Rose ketus seraya menunjuk Cindy yg sudah menggeram marah berada di belakang Jimin menggunakan dagunya, setelah mengatakan itu rose pun berjalan memasuki lift tanpa menghiraukan teriakan Jimin yg memanggil namanya.
Cindy berjalan mendekati Jimin yg sekarang ini sudah tersulut dengan emosi, mengusap bahu laki-laki itu lembut. "Sabar sayang rose itu sifatnya emang kaya gitu kali, pasti dia pulang malem karna ke club buat godain pria hidung belang yg ada di sana, kamu tenang ya?! Jangan kepancing emosi kasian Dede bayinya kalo liat papi nya marah-marah terus nanti dia jadi takut loh sayang"ucapnya lembut tetapi itu tidak membuat Jimin tenang melainkan dia jijik mendegarnya.
Jimin menepis lengan Cindy yg bertengger di bahunya dan menatap tajam pada wanita itu. "Sudah saya katakan bukan Cindy? Kalo anak di dalam rahim kamu itu bukan anak saya, saya belum pernah menyentuh kamu. Saya saja jijik melihat tingkah kamu yg selalu mengumbar tubuh kamu pada laki-laki di luar sana.
Mungkin laki-laki lain akan tergoda dengan kamu yg selalu mengumbar tubuh mu itu tapi saya tidak tergoda dengan tubuh yg selalu kamu obral ke semua laki-laki itu. Dan saya peringatkan sekali lagi pada kamu kalo rose buka wanita yg seperti yg kamu katakan dia hanya menemui temannya yg sedang berulang tahun, jadi berhenti mengatakan kalo rose itu jalang"
Setelah mengatakan itu Jimin pun berlaku pergi meninggalkan Cindy yg menggeram marah atas prilaku Jimin padanya bahkan tangannya pun sudah terkepal kuat. "Kita liat aja sayang siapa yg akan mendapatkan perhatian kamu wanita gak berguna itu atau aku? Dengan perut aku yg membesar seperti ini memudahkan aku buat dapetin kamu Jimin.
Ah apa mami harus berterimakasih pada ayah kandung mu sayang? Karna sudah menyetubuhi mami? Mungkin saja mami harus berterimakasih pada ayah kandung mu karna dengan ini mami bisa mendapatkan laki-laki yg sudah mami incar sejak SMA dulu. Kamu mau membantu mami kan sayang?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctors Possesiv [END] (SUDAH TERBIT DI E-BOOK)
No FicciónRoseanne, gadis cantik pemilik suara merdu yg memiliki prinsip 'tidak akan mengenal pria atau dalam maksud, tidak akan berpacaran terlebih dahulu sebelum dia mencapai cita-citanya dan membahagiakan kedua orangtuanya' tetapi prinsipnya itu harus ia k...