bagian 3

369 32 2
                                    

Tak lama masuk,dua cowok super tampan masuk kedalam lapangan
Membuat semua mata tertuju ke mereka berdua.

Gila pangeran dari mana tuh kata salah satu cewek di sana.

"Ganteng banget gila"

"Cakep banget, siapa sih tuh"

Itulah kata kata yang di lontarkan orang orang disanah,termasuk sana,Mina,tzuyu, dahyun yang menatap kagum pada Dua cowok dewasa ituh.

Tanpa peduli tatapan orang orang, mereka terus berjalan ke kursi penonton yang paling depan.

Apa kabar bro ?sapa pria yang menghampiri mereka.

Ngimana kabar kalian lanjut pria tersebut.

Jhope kata jungkook dan Tae bersamaan.

Jhope adalah teman SMA jungkook dan Taehyung dulu, dan sekarang jhope menjadi guru olahraga di salah satu sekolah yang tanding basket sekarang.

Toilet dimana,ujar Jungkook tiba tiba.

Lo lurus ajah kata jhope menunjuk lorong toilet.

Ok bles Jungkook sambil beranjak dari tempat nya.

Brukkkkk,suara dua orang yang bertabrakan.

Jalan tuh make mata, ngerutu gadis yang memengang dahi nya yg sakit akibat bertabrakan.

Jungkook hanya diam, dan terus menatap  gadis yang baru saja menabraknya dan memadang lekat gadis yang lebih pendek dari nya ini.

Karena merasa tidak di tanggapi,oleh lawan bicaranya nayeon mengangkat kepalanya, "gila ganteng banget"batin nayeon kagum dengan wajah Jungkook.

Tanpa sadar nayeon memperlihatkan mata sebab akibat menangis di toilet tadi.

Dengan dingin dan angkuh, Jungkook meninggalkan nayeon bengitu ajah, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Woy, malah pergi ngitu ajah teriak nayeon ke Jungkook yang terus berjalan ke toilet laki laki.

Masih kecil sudah merokok, dan mata sebab menggelikan batin Jungkook.

Jungkook mengetahui nayeon abis ngerokok,karna tercium baunya dan jungkook bukan seorang perokok, hingga dia mengenali bau rokok di tubuh nayeon, apa lagi jarak mereka tadi sangat dekat dengan nya.

Dengan wajah kesal nayeon menghampiri, sahabat sahabatnya yang sedang fokus menonton pertandingan basket.

Nayeon duduk di sebelah tzuyu tanpa peduli pertandingan basket di depan nya.

"Sial banget sih gue hari ini" gumam nayeon dalam hati.

Dengan posisi yang masih duduk,ia mengambil ponsel di tas nya,dan mengecek apakah Anda yang mengirimkan pesan atau menelponnya.

Pesan baru masuk di ponsel nayeon.

"Nay kenapa belum pulang "isi pesan yang masuk di ponsel nayeon.

Ia mengabaikan pesan tersebut tanpa berniat membalasnya,dia masih kesal dengan kejadian tadi pagi.

Flashback on
Pagi pukul 06.35 di keluarga hamsud.

Tok tok tok"suara pintu di ketuk

Karena sudah berapa kali di ketuk dan tidak ada jawaban dari pemilik kamar , Jessica pun masuk kedalam kamar yang tidak di kunci, keadaan kamar yang bengitu gelap dengan gorden yang belum di buka, dilihat nya seorang gadis yang masih tertidur dengan selimut yang masih menutupi tubuh nya.

Nay panggil Jessica

Masih belum ada tanda tanda nayeon akan bangun dari tidur nya.

Nayeon teriak Jessica

Membuat gadis bermata coklat itu terperejat dri tidurnya dan menemukan Jessica yg berdiri di pinggir tempat tidur nya.

Kenapa harus berteriak sih mi kesal nayeon dengan suara kas bangun tidur.

"Kalau kami tidak berteriak km ga akan bangun"

Iya ini bangun kata nayeon beranjak dari tempat tidur nya.

Cepat mandi dan bersiap,semua orang sudah menunggu mu di meja makan ujar Jessica sambil berjalan keluar kamar nayeon.

Hemm,,, jawab nayeon

Dimeja makan

Mi nayeon udah bangun kata Hyun bin papi nayeon

Sudah pi tunggu sebentar lagi juga turun kata Jessica hati hati.

Kenapa anak ituh selalu bangun terlambat, dan harus dibangun kan setiap hari gerutu Hyun bin merasa sangat kesal pada anak kedua nya ituh.

Sudah lah Pi,ini memang kebiasaan nayeon selalu bangun terlambat jelas Jessica Santai sambil menyemprotkan nasi goreng ke piring Hyun bin.

Tak lama eunha datang ke meja makan,anak ketiga dari keluarga hamsud, yang masih menduduki bangku SMP kelas 3, menarik salah satu kursi dan duduk.

Kenapa sih pagi pagi sudah ribut tanya eunha.

Apa lagi kalau bukan karena kaka mu yang satu itu kata Hyun bin Marah.

Emm, kata eunha tidak menjawab,. Memang sudah biasa hampir setiap pagi papih nya selalu marah karena ulah kaka kedua nya.

Tak, tak, tak suara langkah kaki muruni tangga dan berjalan menuju meja makan.

Pagi sapa nayeon lalu duduk di kursi kosong dekat eunha.

Pagi juga ka bales eunha sambil tersenyum.

Cepat sarapan nanti kau bisa terlambat ke sekolah kata Jessica Sambil menyodorkan nasi goreng ke nayeon.

Makasih mi kata nayeon menerima nasi goreng yang di sodorkan Jessica.

Kau kmu ngapain aja kalau malam, kenapa setiap pagi selalu bangun terlambat kata Hyun  bin dingin.

Ga ngapa-ngapain kata nayeon.

Tidak bisa kamu mencontoh kaka dan adik mu, tanpa harus di bangun, belajar dengan baik dan jadi anak baik lah kata hun bin Marah.

Nayeon hanya diam, dia sudah muak, setiap pagi papih nya terus memandingkan dirinya dengan kedua saudaranya.

Kamu harus belajar dengan lebih rajin belajar lagi, ikuti semua les pelajaran, diluar jam sekolah supaya kau bisa seperti eunha dan Lisa, jangan terus keluyuran tidak jelas sudah tau otak tidak pintar kata Hyun bin.

Dengan kesal nayeon menyudahi sarapan nya, beranjak dari meja makan pergerakan nya terhenti karena suara Hyun bin.
Mau kemana kamu kata Hyun bin berteriak.

Sekolah lah Pi, kemana lagi kata nayeon kesal.

Kalau orang tua lagi ngomong tuh denger bukan main pergi,ini yang membuat kamu jadi anak yang bodoh kata Hyun bin.

Kenapa gak di buang ajah dulu,biar di keluarga ini ga ada anak yang bodoh kata nayeon.

Nayeon teriak Jessica.

Sudah lah mi,aku mau berangkat ke sekolah,aku cape jika setiap hari harus mendengarkan kalian membandingkan ku dengan Lisa dan eunha, seharusnya kalian jangan membesar kan ku, jika aku membuat kalian malu karena aku bukan anak yang pintar kata nayeon, berjalan keluar dari rumahnya untuk pergi sekolah.

Nayeon. Teriak Jessica menyusul nayeon.

Selalu seperti ini kata eunha bangun dari duduknya.

Mau kemana kamu, duduk selesai kan sarapan mu bentak Hyun bin.

Aku sudah tidak selera untuk makan kata eunha.

Makan bentak Hyun bin lagi.

Pi, tidak semua keinginan papih bisa di penuhi, kami cuman anak bukan alat untuk memenuhi semua yang papih inginkan kata eunha setengah berteriak.

Kalau setiap pagi selalu seperti ini,aku tidak mau sarapan bersama kata eunha sambil mengambil tasnya dan berjalan pergi.

Hyun bin terdiam, tidak biasanya eunha berbicara sambil berteriak,da anak pendiam dan penurut.

my teacher my husband ( naykook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang