bagian 20

321 37 7
                                    

" non Mina kenapa tidak nelpon dulu kalau mau datang" tanya sopan pelayan villa.

"nggak ada rencana pak, tiba tiba kita pengen kesini dan langsung pergi " jelas Mina.

"tapi di villa tidak ada persedian makanan non, bapak tidak menyiapkan apa apa karena tidak tahu non Mina mau dateng kesini" ujar si bapak.

"nggak papa pak, nggak usah khawatir kita bisa cari makan sendiri nanti,siapkan saja kamar tidur untuk kita tinggak malam ini"kata Mina.

"baik non kalau begitu bapak pamit, nanti panggil  saja kalau ada yang di perlukan " kata si bapak,"baik pak " jawab Mina sambil menganggukan kepalanya.

Lima gadis itu terlihat bolak balik untuk membawa masuk barang bawaan mereka kedalam villa.

" gila gede banget " ujar Sana.

"nggak usak norak" sambung tzuyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nggak usak norak" sambung tzuyu.

"villa orangtua gue udah gede, tapi ternyata punya keluarga lo lebih besar lagi" ujar Dahyun  menatap takjub ke arah penjuru villa milik keluarga Mina.

"buruan bawa barang baranga kalian" yeriak Nayeon.

"kalau kita party disini kayanya bagis banget " kata Dahyun lagi.

"woy l, sebelum barang barang lo berdua gue banting mending cepet lo angkut " teriak Nayeon kesal karena melihat Sana dan Dahyun  yang terus mondar mandir tanpa membantu.

"galak amat" jawab keduanya bersamaan.

Mina dan tzuyu tertawa melihat tingkah ketiga sahabat mereka yang terus membawa bawaan mereka masuk kedalam villa.

"gue laper" regek Sana sambil memengak perutnya .

"kita beres beres dulu biar nanti Mina panggil pa dadang buat beliin kita makanan" kata Tzuyu sibuk membereskan pakaian nya ke lemari.

"gimana kalau kita aja yang beli makanan, sekalian kita jalan jalan disini" ujar Nayeon tiba tiba.

"gue setuju banget " jawab dahyun tang kegirangan mendengar kata jalan jalan.

"setuju" timpal sana.

"iya juga ya kata tzuyu.

"yaudah tunggu, gue nyelesain ini bentar " kata Mina.

akhirnya mereka keluar daru market besar di daerah bogor,setelah selesai membeli persiapan makanan untuk malam ini samapai besok mereka balik, bahkan mungkin berlebihan karena mereka berlima sama sama tidak bisa mengontrol kalau sudah berbelanja.

Mereka juga telah mampir ke perkebunan teh yang sangat luas, saar sudah mulai senja mereka memutuskan untuk kembali ke villa sebelum pak dadang memcari mereka katena cemas.

Di dalam monil perjalan menuju villa mereka memutar lagu kesukaan mereka sambil bernyanyi dengan suara yang jika orang laun mendengar mungkin akan memdadak tuli, begitu pun di mobil Sana dan Dahyun.

my teacher my husband ( naykook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang